Dessy Natalia Riti
Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SYSTEMATIC REVIEW: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PRESSURE ULCERS Wanto Paju; Dessy Natalia Riti; Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso; Uly Agustine
Journal of Nursing and Health Vol. 8 No. 2, Juni (2023): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v8i2, Juni.229

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Luka tekanan semakin meningkat di layanan kesehatan dan dapat memperpanjang perawatan serta memperlambat pemulihan pasien. Di Indonesia, prevalensi luka tekanan di rumah sakit mencapai 33%. Tujuan: mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pressure ulcers dan mengenali faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya pressur ulcers. Studi appraisal dan metode sintesis: Dilakukan pencarian secara sistematis dengan menggunakan kata kunci pada database Ebsco, Pubmed, Medline, dan Google Scholar. Setelah itu, kualitas artikel penelitian akan dinilai menggunakan CASP, kemudian data akan diekstrak dan dianalisis secara mandiri. Hasil: Terdapat tiga artikel yang menggunakan studi retrospektif untuk mengevaluasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan luka tekanan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasarinya. Sebagai bagian tim kesehatan yang bertanggung jawab atas perawatan pasien secara menyeluruh, peran perawat sangat penting dalam mencegah terjadinya luka tekanan dan mengenali faktor-faktor yang berkontribusi pada terjadinya luka tekanan. Kesimpulan dan Implikasi Hasil : Perawat bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang komprehensif, termasuk mencegah terjadinya luka tekanan dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Dengan melakukan hal ini, angka kejadian luka tekanan dapat menurun, serta mengurangi biaya dan waktu perawatan di rumah sakit dan mempercepat program rehabilitasi bagi pasien. Keyword: pencegahan, perawat, pressure ulcers
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencegah Stunting Melalui 3P (Penyuluhan Kesehatan, Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal dan Pijat Bayi) Ririn Widyastuti; Grasiana Florida Boa; Yuliana Dafroyati; Petrus Belarminus; Verayanti Albertina Bata; Maria Mencyana Pati Saghu; Dessy Natalia Riti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.13040

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya. Deteksi dini stunting merupakan hal yang penting dilakukan, karena stunting dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. Kader posyandu merupakan tenaga kesehatan yang berperan penting dalam deteksi dini stunting. Deteksi dini stunting dapat dilakukan dengan cara mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin. Deteksi dini bisa dilakukan melalui pemantauan tumbuh kembang setiap bulan. Selain itu kader posyandu dapat memberikan penyuluhan dan edukasi tentang stunting kepada masyarakat, mengajarkan pengolahan bahan pangan lokal untuk PMT dan mengajarkan pijat bayi kepada orangtua bayi/balita untuk stimulasi tumbuh kembang. Tujuan memberdayakan Masyarakat (kader dan orangtua bayi/balita) untuk mencegah stunting melalui 3P (Penyuluhan kesehatan, pemanfaatan bahan pangan lokal dan pijat bayi). Metode Penelitian Penyuluhan kesehatan, pelatihan pemanfaatan bahan pangan lokal dan pelatihan pijat bayi pada kader posyandu. Kegiatan pengabdian Masyarakat dapat dilakukan dengan baik yang ditandai dengan antusiasme peserta mengikuti kegiatan, kader dan orangtua dapat mempraktikkan cara pembuatan PMT Modisco modifikasi dengan bahan pangan lokal serta dapat mempraktikkan kembali pijat bayi untuk stimulasi tumbuh kembang. Pemberdayaan masyarakat (kader dan orangtua) melalui program 3P sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif untuk mencegah stunting. Kata Kunci: Stunting, Penyuluhan, Pangan Lokal, Pijat Bayi  ABSTRACT Stunting is a condition of growth failure in children under five years of age (toddlers) due to chronic malnutrition. Stunting is characterized by a child's height being shorter than the age standard. Early detection of stunting is important because stunting can have a significant impact on children's health and welfare. Posyandu cadres are health workers who play an important role in the early detection of stunting. Early detection of stunting can be done by regularly measuring a child's growth and development. Early detection can be done by monitoring growth and development every month. Apart from that, posyandu cadres can provide counselling and education about stunting to the community, teach local food processing for providing additional food and teach baby massage to parents of babies/toddlers to stimulate growth and development. Purpose to empower the community (cadres and parents of babies/toddlers) to prevent stunting through health education, use of local food ingredients and baby massage. Health education, training on the use of local food ingredients and baby massage training for posyandu cadres. Community service activities can be carried out well as indicated by the enthusiasm of the participants in participating in the activities, cadres and parents can spread the method of making Modisco modifications using local food ingredients and can retransmit baby massage to stimulate growth and development. Community empowerment (cadres and parents) through the 3P program has been implemented well in accordance with the stipulated time and is expected to be used as an alternative to prevent stunting. Keywords: Stunting, Counselling, Local Food, Baby Massage