Kebijakan pemerintah terkait work from home sejak pandemi Covid-19 menuntut karyawan harus dapat beradaptasi dan menjaga keseimbangan peran di pekerjaan dan keluarga. Karyawan yang bersikap positif terhadap flexible work arrangement yang didukung oleh lingkungan sekitarnya (social support) diharapkan mampu meningkatkan work-life balance yang pada akhirnya dapat mempertahankan kepuasan hidup karyawan. Namun sejak WHO mengumumkan bahwa pandemi Covid-19 sudah hampir usai, beberapa institusi menetapkan kebijakan untuk kembali ke kantor (work from office). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran variabel work-life balance sebagai mediator peran flexible work arrangement terhadap life satisfaction pada karyawan yang melakukan work from home di era tatanan baru. Karakteristiksampel adalah karyawan aktif berusia 18—60 tahun yang pernah melakukan bekerja dari rumah (work from home). Dengan metode purposive sampling, diperoleh responden sebanyak 735 karyawan yang tersebar di Indonesia. Instrumen penelitian untuk mengukur life satisfaction adalah Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener et al. (1985), Flexible Work Options Questionnaire (FWOQ) yang disusun oleh Albion (2004), dan Work- Life Balance Scale yang dibuat oleh Fisher et al. (2009). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa flexible work arrangement berperan positif secara signifikan dalam memprediksi work-life balance, work-life balance berperan positif secara signifikan dalam memprediksi life satisfaction, dan work-life balance secara signifikan memediasi peran flexible work arrangement terhadap life satisfaction. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meninjau ulang alat ukur flexible work arrangement karena alat ukur penelitian ini dikembangkan oleh Albion (2004) yang pada saat itu belum terdapat fenomena Covid-19.