Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IKON, INDEKS, DAN SIMBOL BUDAYA INDRAMAYU DALAM KARYA-KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA Agung Joyo Mulyono; Setya Yuwana Sudikan; Ririe Rengganis
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i2.458

Abstract

This article discusses the icons, indexes, and cultural symbols of Indramayu in Kedung Darma Romansha's works in the form of short stories, poetry and novels, totaling five books, namely: (1) Kelir Slindet, (2) Telembuk Dangdut dan Kisah Cinta yang Keparat, (3) )Rab(b)i, (4)Rahi(i)m, and (5)Tarling Dangdut Diva Pantura. The approach in this study uses semiotics as an approach to a literary work, while these works will be analyzed using the theory of icons, indexes and symbols. Indramayu's cultural icons in his prominent works are found in the words, TKW, RCTI, PSK, and Mango. Indramayu's cultural index is often seen in his work because of the Third Prey which weakens the economy, prostitutes, and unusual household life. While the cultural symbols of Indramayu in his work, there are several that often appear in the beliefs of the people of Indramayu in mysticism, reflected in the scientific terms "sir manitis" and "Kaliang kuli kedapa". and having fun, as well as the ylang flower in the ngarot tradition which symbolizes whether a woman is still a virgin or not.
REFLEKSI-RELASI SEJARAH DAN BUDAYA MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM KARYA KEDUNG DARMA ROMANSHA Agung Joyo Mulyono; Ririe Rengganis; Setya Yuwana Sudikan
Metahumaniora Vol 13, No 2 (2023): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v13i2.47612

Abstract

Artikel ini membahas refleksi sejarah dan relasi budaya Indramayu dalam karya-karya Kedung Darma Romansha berupa cerpen dan novel yang berjumlah tiga buku yakni: (1) Kelir Slindet, (2) Telembuk Dangdut dan Kisah Cinta yang Keparat, dan (3) Rab(b)i. Pendekatan penelitian ini pendekatan sosiologi sastra dengan teknik analisis semiotika pada suatu karya sastra, sedangkan karya-karya tersebut akan dianalisis menggunakan kajian refleksi. Hubungan sejarah dan budaya di Indramayu sangatlah lekat kaitannya dalam membentuk polah kehidupan masyarakatnya. Dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa periode tertentu yaitu Zaman Kesultanan Cirebon, Pemberontakan DI/TII, Reformasi, dan Isu Ninja. Dari hasil penelitiannya, banyak data temuan yang ditandai Kedung mengenai sejarah di Indramayu sesuai dengan beberapa periode zaman yang telah ditentukan sebelumnya dan hasil dari sejarah tersebut memiliki keterkaitan dan berperan besar dalam membentuk polah hidup dan budaya masyarakat di Indramayu sebagaimana pada Zaman Kesultanan Cirebon kini telah menjadikan pelestarian peristiwa tersebut dengan menamai sebuah desa atau tradisi napak tilas, pada Zaman Pemberotakan DI/TII membentuk polah masyarakat yang buruk akibat ketakutan antara dua pilihan TNI atau DI/TII, sedangkan pada Zaman Reformasi menandakan keterkaitan etnis Tionghoa dan Masyarakat Pribumi yang rukun, dan pada Zaman Isu Ninja telah membuat polah masyarakat yang memiliki kecemasan dengan ditandai adanya kegemeran pada dunia hiburan yang berlebihan.