Rakhmawati, Nita Sofia
STT Minyak Dan Gas Cilacap

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ADOLESCENTS' PERSONAL AUTONOMY AND INTENTIONS ON DENTAL AND ORAL HEALTH MAINTENANCE BEHAVIOR Nita Sofia Rakhmawati; Irwan Budiono; Eunike Raffy Rustiana; Ani Subekti
ODONTO : Dental Journal Vol 8, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.8.2.97-105

Abstract

ABSTRACTBackground: Oral health problems are behavioral problems. One of the groups prone to dental and mouth problems is teenagers. The purpose of this study was to analyze the relationship between intention and personal autonomy with the behavior of maintaining oral health in adolescents.Method: This study was an analytic survey study with a cross sectional study approach. The subjects of this study were teenagers at Texmaco Semarang Vocational School, totaling 90 students with a total sampling technique. The research instrument used was a questionnaire. Data analysis was carried out by univariate analysis (frequency distribution) to explain the characteristics and results of each variable and bivariate analysis using the Spearman rank correlation test to see the relationship between the two variables.Result: The results of the study show female respondents have a higher intention/motivation in maintaining dental health compared to male respondents. Female respondents tend to prefer to decide for themselves in relation to dental health care compared to male respondents. Female respondents are better at maintaining dental health, compared to male respondents. Intention and personal autonomy are related to adolescent actions in maintaining dental and oral health with p-value 0.000 <0.05.Conclusion: Behavior has an important role in public health status. Intention as a major predictor of behavior. Personal autonomy contributes greatly to behavior change.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri Otot Rangka Pada Pemulung Di Lingkungan TPST RDF Kabupaten Cilacap Poppi Nastasia Yunita Dewi; Nita Sofia Rakhmawati; Estri Kartika; Didit Hariyanto Saputro
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i1.1683

Abstract

Keluhan nyeri otot rangka merupakan serangkaian sakit atau cedera yang terjadi pada otot, tendon, tulang, ligamen, sendi, dan saraf mulai dari tingkat sangat ringan sampai sangat sakit yang disebut dengan Muskuloskeletal disorders (MSD). Keluhan nyeri otot rangka ini disebabkan oleh aktivitas  dengan tingkat pengulangan yang tinggi dengan cara kerja yang tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, masa kerja, dan berat beban dengan keluhan nyeri otot rangka pada pemulung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin paling banyak adalah perempuan sebesar 76,7%, masa kerja pemulung ? 5 tahun sebesar 77,1%, berat beban yang berisiko sebesar 10,5% dan keluhan nyeri otot rangka sebesar 63,2%. Analisis uji chi square test menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin (p: 0,026), masa kerja (p: 0,006), berat beban (p: 0,001) dengan keluhan nyeri otot rangka pada pemulung di TPST RDF Kabupaten Cilacap. Pemulung diharapkan tidak mengangkut beban sampah yang berlebihan, mengatur jam istirahat, dan menerapkan konsumsi gizi seimbang.
ADOLESCENTS' PERSONAL AUTONOMY AND INTENTIONS ON DENTAL AND ORAL HEALTH MAINTENANCE BEHAVIOR Nita Sofia Rakhmawati; Irwan Budiono; Eunike Raffy Rustiana; Ani Subekti
Odonto : Dental Journal Vol 8, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.348 KB) | DOI: 10.30659/odj.8.2.97-105

Abstract

ABSTRACTBackground: Oral health problems are behavioral problems. One of the groups prone to dental and mouth problems is teenagers. The purpose of this study was to analyze the relationship between intention and personal autonomy with the behavior of maintaining oral health in adolescents.Method: This study was an analytic survey study with a cross sectional study approach. The subjects of this study were teenagers at Texmaco Semarang Vocational School, totaling 90 students with a total sampling technique. The research instrument used was a questionnaire. Data analysis was carried out by univariate analysis (frequency distribution) to explain the characteristics and results of each variable and bivariate analysis using the Spearman rank correlation test to see the relationship between the two variables.Result: The results of the study show female respondents have a higher intention/motivation in maintaining dental health compared to male respondents. Female respondents tend to prefer to decide for themselves in relation to dental health care compared to male respondents. Female respondents are better at maintaining dental health, compared to male respondents. Intention and personal autonomy are related to adolescent actions in maintaining dental and oral health with p-value 0.000 <0.05.Conclusion: Behavior has an important role in public health status. Intention as a major predictor of behavior. Personal autonomy contributes greatly to behavior change.
ANALISIS KEPATUHAN PEKERJA DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LINGKUNGAN INDUSTRI Nita Sofia Rakhmawati; Poppi Nastasia Yunita Dewi; Estri Kartika; Frengky Manolito
Jurnal LINK Vol 19, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i1.9555

Abstract

Penggunaan APD sangat dibutuhkan terutama pada lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja seperti industri. Proses pemurnian sulfur di industri PT. X dilakukan dengan menghancurkan limbah sulfur, mengayak limbah batuan yang sudah halus, pemisahan kotoran dan pencetakan produk sulfur. Proses pengolahannya menggunakan berbagai alat dengan resiko tinggi sehingga sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Penggunaan APD sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja yang tidak diinginkan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri di Industri PT. X Cilacap. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif komprehensif dengan sampel sejumlah 15 pekerja di PT. X Cilacap yang diambil secara total sampling. Peneliti melakukan wawancara, observasi pada area produksi dengan menggunakan cecklist. Data yang telah terkumpul dilakukan analisis dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan secara umum sebagian besar pekerja sudah patuh terhadap penggunaan APD, namun masih belum cukup untuk membuat pekerja mampu berperilaku aman dalam penggunaan APD pada saat bekerja. Direkomendasikan bagi perusahan untuk rutin dalam sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja serta tegas dalam penerapan kebijakan penggunaan APD untuk para pekerja.
Analisis Potensi Bahaya dengan Metode HIRADC pada Industri Pengolahan Sulfur di PT X Cilacap Estri Kartika; Poppi Nastasia Yunita Dewi; Nita Sofia Rakhmawati; Andy Wijaya; Effendi Sitohang
Jumantik Vol 10, No 1 (2023): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Muhammadiyah Pontianak University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v10i1.5418

Abstract

Industri pengolahan sulfur memiliki berbagai potensi bahaya yang dapat berdampak buruk bagi keselamatan dan kesehatan pekerja. Potensi bahaya tersebut berasal dari material yang digunakan antara lain; mesin produksi, lingkungan kerja, dan berbagai sumber bahaya lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya untuk menentukan tindakan pengendalian bahaya yang tepat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif analitik menggunakan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Informan penelitian ini berjumlah 3 orang (pengawas, pimpinan, pekerja) yang ditentukan menggunakan purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah hazard identification, risk assessment, dan determinant control. Analisis potensi bahaya dilakukan dengan menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Determinant Control (HIRADC) dan matriks analisis risiko AS/NZS 4360:2004. Hasil hazard identification diperoleh beberapa potensi bahaya, yaitu ledakan, kebakaran, terhirup debu sulfur, paparan kebisingan, dan terpeleset. Hasil risk assessment diketahui potensi bahaya terhirup debu sulfur termasuk kategori extreme risk, sedangkan bahaya ledakan, kebakaran, paparan kebisingan, dan terpeleset termasuk kategori high risk. Hasil determinant control diketahui bahwa PT X telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti penyediaan APAR, melakukan safety briefing, dan menyediakan beberapa APD, namun belum berjalan optimal terutama pada tingkat kepatuhan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri. Dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan sulfur di PT X memiliki tingkat risiko yang tinggi namun upaya pengendalian yang dilakukan belum maksimal. Oleh sebab itu diharapkan PT X dapat menyediakan APD yang sesuai dan membuat kebijakan terkait standar operasional prosedur untuk meminimalisir kecelakaan kerja.
Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Akibat Kerja Pada Pemulung di TPST Rdf Kabupaten Cilacap Nita Sofia Rakhmawati; Poppi Nastasia Yunita Dewi; Estri Kartika; Frengky Manolito
Jurnal Kesehatan Global Vol 6, No 2 (2023): Edisi Mei
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v6i2.5671

Abstract

Pemulung mempunyai kemungkian tinggi terserang penyakit akibat dari pekerjaannya. Lingkungan kerja yang tidak beraturan, membuat pemulung mudah terjangkit penyakit seperti batuk, flu, gatal-gatal dan diare. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit akibat pekerjaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit akibat kerja pada pemulung di lingkungan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Kabupaten Cilacap. Penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu semua pemulung di TPST RDF Kabupaten Cilacap berjumlah 135 pemulung.  Sampel penelitian 57 sampel berdasarkan rumus slovin dengn teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan instrumen kuesioner. Analisa data dengan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 68.4% pemulung menderita penyakit akibat kerja, kasus terbanyak penyakit kulit/ gatal-gatal. Massa kerja 95% C.I=1.335-2.217, p-value 0,003, PR= 1.720, lama bekerja/hari 95% C.I= 1.042-3.071, p-value 0,008, PR= 1.788 dan personal hygiene 95% C.I= 1.120-4.113, p-value 0,002, RP= 2.146 merupakan faktor risiko terjadinya penyakit akibat kerja, sedangkan pemakaian APD 95% C.I= 0.261-0.861, p-value 0.001, PR= 0.474 merupakan faktor protektif untuk mencegah penyakit akibat kerja atau meminimalisir menderita penyakit akibat kerja pada pemulung di TPST RDF Kabupaten Cilacap, maka disarankan agar pemulung mengurangi lama kerja harian, meningkatkan penggunaan alat pelindung diri dan personal hygiene saar bekerja.