Tujuan penelitian ini untuk menganalisis besarnya pendapatan yang diperoleh dan tingkat kelayakan usaha pada usaha tani bawang merah. Informan dalam penelitian ini yaitu petani bawang merah sebanyak 25 orang menggunakan simple random sampling, Penelitian ini di laksanakan pada bulan September-November 2022. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja daengan bahwa daerah ini termasuk sentral usaha tani bawang merah. Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis R/C Ratio, analisis BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penerimaan yang diperoleh  petani Rp. 199.284.958/ha dikurang dengan total biaya sebesar Rp. 19.763.474/ha, sehingga diperoleh pendapatan yang diterima oleh petani bawang merah adalah sebesar Rp. 179.521.484/ha. Nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar 10,08 kriteria dalam menentukan kelayakan usaha yaitu R/C Ratio > 1, maka usaha tani tersebut layak untuk diusahakan. Berdasarkan nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar 10,08 yang artinya penggunaan input sebesar Rp. 1 dapat menghasilkan output sebesar atau dengan kata lain keuntungan yang di peroleh sebesar 10,08. Dengan hasil tersebut maka usahatani bawang merah di kelurahan tanete menguntungkan secara ekonomis dan layak untuk diusahakan. Total BEP penerimaan minimum yang harus diterima dalam usahatani bawang merah agar tidak mengalami kerugian dalam satu kali musim tanam adalah sebesar RP. 21.567.035, dan jumlah produksi minimum sebesar 685,1028 Kg, luas lahan minimum yang harus diusahakan seluas 0,06 hektar atau seluas 600 meter persegi. Harga jual minimum sebesar Rp. 11.854,25/Kg.