Sri Imaniyati
RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI KASUS INTERVENSI PENERAPAN LATIHAN KOMUNIKASI ASERTIF UNTUK MENGONTROL MARAH PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN: CASE STUDIES OF INTERVENTION APPLICATION OF ASSERTIVE COMMUNICATION EXERCISE TO CONTROL ANGER IN PATIENTS RISK VIOLENT BEHAVIOR Nur Afifatun Ainy; Ririn Isma Sundari; Sri Imaniyati
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku kekerasan adalah penyakit jiwa psikotik yang ditandai dengan kemarahan atau emosi dan diekspresikan melalui tindakan fisik yang mengancam dan berbahaya. Individu dengan perilaku kekerasan akan mengalami perubahan dari respon kognitif menjadi respon afektif yang dimunculkan dengan emosional berupa rasa marah, sedih, gembira, bahkan tindakan motorik berbahaya. Strategi pelaksanaan yang dibutuhkan pada pasien perilaku kekerasan adalah pendekatan yang berfokus pada hubungan sosial yaitu melalui latihan verbal komunikasi asertif. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hasil dari penerapan latihan komunikasi asertif guna mengontrol marah pada pasien risiko perilaku kekerasan. Desain penelitian yang digunakan berupa penelitian kualitatif studi kasus pada satu subjek yaitu Nn S dengan risiko perilaku kekerasan. Intervensi dilakukan selama 4 hari menggunakan proses asuhan keperawatan. Hasil studi kasus setelah dilakukan strategi pelaksanaan 1-4 risiko perilaku kekerasan didapatkan hasil cara yang paling efektif dalam mengontrol marah pada Nn S yaitu dengan latihan komunikasi asertif. Respon subjektif menunjukkan Nn S merasa lega bisa mengungkapkan rasa marah dan respon objektif diperoleh Nn S mampu mengungkapkan keinginan dan sesuatu yang tidak disukai dengan cara yang baik, pasien dapat mengontrol marah serta perilaku agresif berkurang. Latihan komunikasi asertif ini sangat efektif diterapkan pada pasien perilaku kekerasan untuk mengontrol marah serta disarankan untuk pasien dalam masa pengobatan ataupun pemulihan. Â