p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agribis
Endang Lastinawati
Faculty of Agriculture, Baturaja University, Baturaja South Sumatera, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN KOMPARATIF BERDASARKAN MUSIM PADA USAHATANI CABAI BESAR DI KECAMATAN PEDAMARAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Chuzaimah Chuzaimah; Endang Lastinawati; Dewi Meidalima; Karlin Agustina; Fiana Podesta
Jurnal AGRIBIS Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v16i2.5576

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1). Menganalisis besarnya biaya produksi yang dikeluarkan petani per hektar per musim di kedua musim; (2). Menganalisis besarnya pendapatan petani cabai besar yang dihasilkan dan (3). Menganalisis kelayakan usahatani cabai besar petani pada musim kemarau dan musim hujan di Desa Pedamaran 2,3 dan 4 Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pedamaran 2, Pedamaran 3 dan Pedamaran 4 Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Februari sampai bulan Mei 2022. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi atau lembaga yang terkait, yakni Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten, Pemerintah desa, Penyuluh pertanian dan lain-lain. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 60 petani sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa Biaya produksi total pada usahatani cabai besar pada musim kemarau lebih kecil dari pada musim hujan yaitu sebesar Rp. 10.237.966,34 per hektar per musim pada musim kemarau sedangkan dimusim hujan sebesar Rp. 14.710.211,05. Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usahatani cabai besar yang dihasilkan petani sampel pada musim kemarau sebesar Rp. 6.661.788,66 dan musim hujan Rp. 8.373.098,95. Hasil Kelayakan usahatani (R/C) yang diperoleh baik pada musim kemarau maupun musim hujan masuk dalam kategori layak untuk diusahakan karena bernilai lebih besar dari 1 yaitu 1,651 dan 1,567. Kata kunci: Cabai besar, Musim Kemarau, Musim Hujan, Biaya Produksi, Pendapatan and Kelayakan (R/C)
Analisis Titik Impas Komoditi Melon (Cucumis Melo L.) (Studi Kasus Di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang ) M.Aulia Nurdiyanto; Chuzaimah; Rahmi Hidayati; Endang Lastinawati; Fiana Podesta
Jurnal AGRIBIS Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v17i2.6579

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1). Menganalisis besarnya pendapatan usahatani melon, (2). Menganalisis kelayakan usahatani melon dan (3). Menganalisis nilai titik impas baik dari sisi volume produksi maupun sisi harga komoditi melon di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kota Palembang, tepatnya di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang pada bulan Maret sampai bulan Mei 2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara berdasar tuntunan kuisioner yang telah disiapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atai instansi terkait, seperti Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat kota atau provinsi, Pemerintah desa, Penyuluh pertanian (BPP), laporan-laporan, publikasi dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi kasus (case study). Hasil penelitian didapatkan bahwa pendapatan usahatani melon yang dihasilkan adalah sebesar Rp.40.600.076,83 dari hasil kalkulasi selisih antara penerimaan (Rp.57.000.000,00) dan biaya produksi (Rp.16.399.923,17). Kelayakan usahatani melon yang diperoleh sebesar 3.47 artinya usahatani melon (Cucumis melo L) dinyatakan layak untuk diusahakan. Titik impas produksi usahatani melon sebesar 1.366,6 kg mempunyai nilai < jumlah produksi melon 4.700,00 kg/th dan titik impas harga usahatani melon sebesar Rp. 3.452,6 memiliki nilai < harga melon Rp.12.000,00/kg, dapat diartikan jika budidaya melon menguntungkan dan layak dijalankan. Kata kunci: Melon,Biaya Produksi, Penerimaan, Pendapatan, R/C and Titik Impas