Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) SEBAGAI ANTIDIARE PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Dede Komarudin; Mohamad Iqbal
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.47

Abstract

Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) diketahui mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid dan glikosida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare ekstrak etanol Syzygium aromaticum pada mencit putih jantan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimental. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan (Mus musculus) galur DDY dengan umur 2–3 bulan dengan berat badan 20–30 g sebanyak 25 ekor pengelompokan secara acak dan metode induksi dengan oleum ricini. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 5,25 mg/21 gBB, 21 mg/21gBB dan 42 mg/21gBB dan loperamid sebagai kontrol positif. Pengujian aktivitas antidiare ekstak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) menggunakan metode defekasi dengan pengamatan parameter seperti awal terjadi diare, frekuensi diare, berat fases dan lama terjadi diare setiap 30 menit selama 4 jam. Aktivitas antidiare dengan metode defekasi diketahui bahwa ekstrak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) dosis 5,25 mg/21 gBB dan 21 mg/21 gBB tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif sedangkan Pemberian Na CMC 1% dan dosis 5,25 mg/21 gBB berbeda signifikan dengan kontrol positif. Ekstrak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) yang mempunyai aktivitas antidiare pada mencit jantan (Mus musculus) dengan metode defekasi yang diinduksi dengan oleum ricini adalah dosis 21 mg/21 gBB dan 42 mg/21 gBB. Data hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mempunya aktivitas sebagai antidiare pada mecit putih jantan adalah dosis 42 mg/21 gBB karena pada dosis tersebut menunjukan parameter frekuensi diare, bobot fases, waktu awal terjadinya diare dan durasi diare yang berbeda secara signifikan.