Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI LITERATUR: GAMBARAN DEPRESI PASIEN SARKOMA JARINGAN LUNAK EKSTREMITAS Sarah Fajrin; Humaryanto; Nindya Aryanty
Journal of Medical Studies Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Medical Studies
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/joms.v1i1.14525

Abstract

ABSTRACT Background: Depression caused by feeling desperate on chronic diseases, like extremity soft tissue sarcoma and the treatment, especially excessive procedure like limb amputation, may deteriorate emotional status then further impact patient’s quality of life. Objectives: To discover depression among extremity soft tissue sarcoma patient. Methods: This study uses a literature study by using twelve articles from Search Engine Science Direct, Google Scholar, PubMed Central, DOAJ, Biomed Central, and Semantic Scholar according to the inclusion criteria set by the researcher. Results: Depression on sarcoma patients is more often found in women, aged> 39 years, do not have a job, live in a non-urban environment, do not have children, marital status, economic and functional body. Post chemotherapy patients are found to have worse quality of life. The type of tumor resection was not associated with worse quality of life. Conclusions: Psychological disorders such as depression can cause a decrease in quality of life. Highest depression that patient suffered, the quality of life will decrease. The results of the study shows that depression on extremity soft tissue sarcoma patients was found in several groups of categories. However, a decrease in patient,s quality of life are average on the beginning post therapy. Overtime, patients will show results of improvement in depressive symptoms, body function, and quality of life after 1 year post therapy. Keywords: Soft Tissue Sarcoma, Depression, Quality of Life ABSTRAK Latar Belakang: Depresi yang diakibatkan oleh rasa putus asa terhadap diagnosis penyakit kronis, seperti sarkoma jaringan lunak ekstremitas dan terapinya, yang sering kali mendapatkan tindakan berlebih seperti amputasi tungkai, dapat menyebabkan perburukan status emosional lebih lanjut. Kondisi ini akan berdampak pada kualitas hidup pasien sehingga dirasa perlu menjadi perhatian dokter. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran depresi pasien sarkoma jaringan lunak ekstremitas. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan menggunakan dua belas artikel yang diperoleh dari Search Engine Science Direct, Google Scholar, PubMed Central, DOAJ, Biomed Central, dan Semantic Scholar sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan peneliti. Hasil: Depresi pada pasien sarkoma lebih sering ditemukan pada wanita, usia >39 tahun, tidak memiliki pekerjaan, tinggal di lingkungan bukan perkotaan, tidak memiliki anak, status perkawinan, ekonomi dan fungional tubuh. Pasien pasca kemoterapi didapat mengalami perburukan kualitas hidup. Jenis reseksi tumor tidak berhubungan dengan perburukan kualitas hidup. Kesimpulan: Hasil dari penelitian menunjukkan depresi pada pasien sarkoma jaringan lunak ekstremitas banyak ditemukan pada beberapa kelompok kategori. Namun, rata-rata pasien mengalami penurunan kualitas hidup hanya di awal pasca terapi. Seiring berjalannya waktu, pasien akan menunjukan hasil perbaikan gejala depresi dan peningkatan fungsional serta perbaikan kualitas hidup yang terjadi setelah 1 tahun pasca terapi. Kata Kunci: Sarkoma Jaringan Lunak, Depresi, Kualitas Hidup
SERIAL KASUS: EVALUASI PERKEMBANGAN PADA BAYI POST RAWAT NICU DENGAN RIWAYAT TERAPI OKSIGEN Nur Putri Septiani; Irawan Anasta Putra; Nindya Aryanty
Journal of Medical Studies Vol. 2 No. 2 (2022): Journal of Medical Studies
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/joms.v2i2.23255

Abstract

ABSTRACT Background: At birth, not all neonates can breathe adequately and or effectively. Some neonates can experience shortness of breath and require oxygen therapy. In addition to the therapeutic effects, oxygen therapy can also have a negative impact on child development in the future. Simple development evaluation can use prascreening development questionnaire instrument (PDQ) or kuesioner praskrining perkembangan (KPSP). Objectives: To know the development evaluation result in post NICU care infant with history of oxygen therapy use at Raden Mattaher Hospital period 2019-2020. Methods: This study is a descriptive epidemiology study of a series (case series) and an observasional analytics with cross sectional design on post NICU care infant population with history oxygen therapy use at Raden Mattaher Hospital period 2019-2020. Results: In this study, obtained 10 respondents with results of 6 respondents whose developed according to age and 4 respondents whose development was suspicious. Fisher analysis indicates that there is no correlation between the parent’s educational level (p=1,000; OR=1,5; IK 95%=0,89-25,392), the child’s nutritional status (p=1,000; OR=0,6; IK 95%=0,27-13,582), and the parent’s income (p=1,000; OR=1,5; IK 95%=0,89-25,392) to the achievement of developmental milestones. Conclusion: Developmental milestones are not only affected by the condition at the time of the baby is born, but also affected by prenatal, post-natal and socioeconomic factors. Keywords: Oxygen therapy, developmental milestones achievement, educational level, nutritional status, income ABSTRAK Latar Belakang: Saat lahir, tidak semua neonatus dapat bernapas secara adekuat dan atau efektif. Sebagian neonatus dapat mengalami gawat napas dan membutuhkan terapi oksigen. Selain efek teraupetik, terapi oksigen juga dapat memberikan dampak negatif terhadap luaran perkembangan. Evaluasi perkembangan secara sederhana dapat menggunakan instrumen kuesioner praskrining perkembangan (KPSP). Tujuan: Untuk mengetahui hasil evaluasi perkembangan pada bayi post rawat NICU dengan riwayat terapi oksigen di RSUD Raden Mattaher periode 2019-2020. Metode: Penelitian ini berupa studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian kasus (serial kasus) dan analitik observasional dengan desain cross sectional pada populasi bayi post rawat NICU dengan riwayat terapi oksigen di RSUD Raden Mattaher periode 2019-2020. Hasil: Diperoleh 10 responden penelitian dengan hasil 6 responden perkembangannya sesuai usia dan 4 responden perkembangannya meragukan. Dari hasil analisis Fisher diperoleh tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (p=1,000; OR=1,5; IK 95%=0,89-25,392), status gizi anak (p=1,000; OR=0,6; IK 95%=0,27-13,582) dan pendapatan orang tua (p=1,000; OR=1,5; IK 95%=0,89-25,392) terhadap capaian milestone perkembangan. Kesimpulan: Capaian milestone perkembangan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi saat bayi dilahirkan akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor prenatal, post-natal dan faktor sosial ekonomi. Kata Kunci: Terapi oksigen, capaian milestone perkembangan, tingkat pendidikan, status gizi, pendapatan
Efektivitas Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Bergizi Pada Balita di Posyandu Kenanga Kelurahan Cempaka Putih Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi Cika Oktavia; Fadliyana Ekawaty; Nindya Aryanty
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.16795

Abstract

Gizi kurang pada anak dapat diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang bagaimana pemberian makanan yang bergizi pada anak serta anak tidak memperoleh cakupan konsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang. Praktek pemberian makanan pada anak merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan status kesehatan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian makanan bergizi pada balita di posyandu kenanga kelurahan cempaka putih wilayah kerja puskesmas simpang kawat kota jambi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quassy experiment dengan rancangan penelitian one group pretest dan posttest. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 56 responden. Metode yang digunakan berupa ceramah dan demonstrasi dengan analisa data univariat berupa distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji non-parametik Wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa setelah diberikan intervensi tingkat pengetahuan ibu meningkat dari 1 orang (1,8%) menjadi 51 orang (91,1%) dan perilaku ibu meningkat dari 24 orang (42,9%) menjadi 53 orang (94,6%). Hasil uji non parametik Wilcoxon sebelum dan sesudah intervensi didapatkan nilai p-value 0,000 dengan rentang nilai perbedaan pengetahuan sebesar 4,9642 dan perilaku sebesar 17,7143, berarti terdapat pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan dan perilaku ibu.