Pratidina Wulandari
Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETEKSI KADAR TRANSFORMING GROWTH FACTOR (TGF-β) PADA LUKA AKUT Pratidina Wulandari; Magda Rosalina Hutagalung
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, Juni 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.088 KB) | DOI: 10.20473/jre.v6i1.28225

Abstract

Highlights: Peningkatan kadar TGF-β dalam fase proliferasi luka dapat berperan dalam stimulasi fibroblas untuk menghasilkan lebih banyak kolagen dalam pembentukan jaringan parut. Kadar TGF-β pada luka akut kulit tikus menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari fase inflamasi ke fase proliferasi dengan nilai p=0,003. Abstrak: Latar Belakang:  TGF-β merupakan faktor pertumbuhan yang paling dominan dalam peningkatan sintesis kolagen, memiliki peran utama pada penyembuhan luka dengan  menstimulasi  fibroblas  sehingga  menimbulkan  penyembuhan  dan berperan  serta  dalam  pembentukan  parut,  baik  itu  parut  normal  maupun abnormal seperti parut hipertrofik dan keloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar TGF-β pada fase penyembuhan luka. Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan randomized post test only control  group  design.  Dua  belas  luka akut  kulit tikus  dirandomisasi  menjadi dua  kelompok,  dimana  kelompok  1  diambil  spesimen  pada  hari  ke-5  dan kelompok  2  pada  hari  ke-21  dan  dilakukan  pemeriksaan  ELISA  untuk mengukur kadar TGF-β. Hasil: Pengukuran kadar TGF-β pada luka akut kulit tikus didapatkan jumlah yang meningkat secara signifikan dari hari ke-5 (fase inflamasi) ke hari ke-21 (fase proliferasi) dengan nilai p=0,003. Kesimpulan: Terjadi  peningkatan  kadar  TGF- β  pada  akhir  fase  proliferasi atau  awal  fase  remodelling.  Hal  ini  menyebabkan  peningkatan  proliferasi fibroblas  untuk  mensintesis  kolagen  yang  nantinya  dapat  menjadi  parut hipertrofik dan keloid.