Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Interpreting Meaning in Social Criticism through Murals in Indonesia Rizaldi Parani; Samuel Aditya Darmawan; Herman Purba
Nyimak: Journal of Communication Vol 7, No 2 (2023): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v7i2.8190

Abstract

Murals or wall paintings are part of street art, which is widely used not only to decorate walls in urban areas but also to convey messages or social criticism. The use of murals as a form of conveying social criticism in Indonesia, especially towards the government, has begun to flourish recently, especially during the Covid-19 pandemic. This has created anxiety within the government and police institutions, because the content is often considered provocative, and attacking certain policies, figures and government institutions. This study intends to analyze the process of interpreting the messages of artists to convey social criticism to the Government through murals Therefore, the use of Social Construction theory is considered appropriate to analyze the process of interpreting the message to be conveyed by the artists in conveying social criticism. The approach used in this study is a qualitative approach using the phenomenological method. Phenomenology was chosen because this study emphasized the experience gained by the informants (in this case the artists) to understand the social reality they are facing. The findings of this study indicate that the process of creating murals by artists goes through subjective stages of construction. The process is highly dependant on how the artists understand the social reality that occurs and express it in the form of murals containing words or symbols/images. The messages conveyed through the murals are open for various interpretations.Keywords: Social construction, meaning, interpretation, mural, social criticism ABSTRAKMural atau lebih dikenal sebagai lukisan dinding merupakan bagian dari seni jalanan (street art) yang banyak digunakan bukan hanya untuk menghiasi dinding di daerah perkotaan namun juga untuk menyampaikan pesan ataupun kritik sosial. Penggunaan mural sebagai bentuk penyampaian kritik sosial terutama terhadap Pemerintah Indonesia belakangan ini mulai marak terutama pada masa pandemi Covid-19. Hal ini memunculkan keresahan pada Pemerintah dan juga institusi kepolisian karena isinya yang kerap dianggap sangat provokatif dan menyerang kebijakan, tokoh, hingga institusi Pemerintahan tertentu. Studi ini bermaksud untuk menganalisa bagaimana proses pemaknaan pesan yang dibangun oleh para seniman untuk menyampaikan kritik sosial kepada Pemerintah melalui mural? Oleh sebab itu penggunaan teori Konstruksi Sosial dianggap tepat untuk menganalisa proses pemaknaan terhadap pesan yang ingin disampaikan oleh para seniman dalam menyampaikan kritik sosial. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan Kualitatif dengan menggunakan metode Fenomenologi. Pemilihan fenomenologi karena studi ini menekankan pada pengalaman yang diperoleh oleh para informan (dalam hal ini para seniman) untuk memahami realitas sosial yang dihadapi. Temuan studi ini menunjukan bahwa proses penciptaan mural yang dilakukan oleh para seniman melalui tahapan konstruksi yang bersifat subyektif. Prosesnya sangat tergantung dari bagaimana para seniman memahami realitas sosial yang terjadi dan menuangkan dalam bentuk mural yang berisikan kata ataupun simbol/gambar. Interpretasi terhadap pesan yang disampaikan melalui mural bersifat sangat bebas.Kata Kunci: Konstruksi sosial, makna, interpretasi, mural, kritik sosial