Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran PPKn Berdasarkan Kurikulum Merdeka Di SMAN 7 Medan Abigael Putra Siallagan; Agung Torang Sitohang; Diandra Joy Hutapea; Riska Marpaung; Sthepany Rut Monika Tobing; Tri Girl Laurensia Simbolon; Jamaludin Jamaludin
widiyanto Vol 9, No 2 (2023): JPK, Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v9i2.44325

Abstract

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui problematika guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada siswa SMA di SMAN 7 Medan dan untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi problematika terhadap penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada siswa SMA di SMAN 7 Medan. Di dalam melaksanakan proses pembelajaran guru diharapkan memahami etika profesi keguruan terlebih guru PKKn, adapun etika profesi merupakan etika sosial dalam etika khusus mempunyai tugas dan tanggung jawab kepada ilmu dan profesi yang disandangnya. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Medan. Metode penelitian yang penulis gunakan di dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kuantitatif dengan cara menyebarkan angket dan kusioner.This study aims to find out the teacher's problems in implementing the Free Learning Curriculum for high school students at SMAN 7 Medan and to find out the teacher's efforts to overcome the problems with implementing the Free Learning Curriculum for high school students at SMAN 7 Medan. In carrying out the learning process, teachers are expected to understand the ethics of the teaching profession, especially PKKn teachers, while professional ethics are social ethics in special ethics, having duties and responsibilities to the knowledge and profession they carry. The implementation of this research was conducted at SMA Negeri 7 Medan. The research method that the authors use in this study is the quantitative research method by distributing questionnaires.
Optimalisasi Peran Pemilih Pemula pada PEMILU 2024 dan Tantangan Kedepannya ( Studi kasus Desa Tegalsari Mandala II, Kota Medan, Sumatera Utara) Gaby Agustina Nainggolan; Riska Marpaung; Tri Santa Lasmarito Mahulae; Julia Ivanna
JALAKOTEK: Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 1, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v1i2.2660

Abstract

Pemilih pemula memiliki peran penting dalam proses Pemilu, karena mereka akan menjadi generasi masa depan yang akan mempengaruhi arah politik dan sosial bangsa. Mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada proses demokrasi dan memastikan keberlangsungan sistem demokrasi. Namun, masih banyak pemilih pemula yang tidak memahami pentingnya Pemilu dan demokrasi, serta tidak memiliki kesiapan yang maksimal dalam menentukan pilihan. Metode penelitian deskriptif kualitatif berfokus pada permasalahan atas dasar fakta yang dilakukan melalui pengamatan/observasi, wawancara, dan mempelajari dokumen-dokumen. . Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode yang tidak menggunakan dasar kerja statistik, namun berdasarkan bukti-bukti kualitatif. Dalam hal lain menyatakan metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode yang berdasarkan pada kenyataan lapangan dan apa yang dialami oleh responden akhirnya dicarikan rujuan teorinya.Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, diperlukan strategi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan mereka. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui sosialisasi pendidikan politik yang lebih intensif dan luas. Sosialisasi ini dapat membantu pemilih pemula memahami pentingnya Pemilu dan demokrasi, serta meningkatkan kesiapan mereka dalam menentukan pilihan. Selain itu, sosialisasi juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pemilu dalam perjalanan demokrasi bangsa ini. Pemilu 2024 akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah demokrasi bangsa ini. Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu Indonesia telah menunjukkan penurunan, yang dapat berdampak pada kualitas demokrasi. Oleh karena itu, optimalisasi peran pemilih pemula dalam Pemilu 2024 menjadi sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan mempertahankan kualitas demokrasi.