Stunting merupakan masalah serius di Indonesia yang memerlukan penanganan yang tepat. Dalam kampanye melawan stunting di Indonesia, pemerintah telah menetapkan untuk menurunan Stunting sebesar 14% pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengelolaan Kampung Keluarga Berkulitas dalam rangka pencegahan stunting di kota pangkalpinang penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis tematik. Informan 14 orang dipilih secara purposive. Data didapat melalui focus group discussion, indepth interview, observasi dan telaah dokumen. Pengolahan data menggunakan aplikasi Nvivo 12 for windows untuk nenganalisis penelitian ini. Hasil evaluasi input Dana Kampung KB dari APBN Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dalam bentuk Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dalam bentuk pertemuan, tidak ada dukungan dana APBD. Hasil evaluasi process Tim Pendamping Keluarga (TPK) terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB sudah melaksanakan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-59 bulan. Ketersediaan Dapur Sehat Atasi Stunting belum berjalan, kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) sudah berjalan sesuai dengan panduan Bina Keluarga Balita. Hasil evaluasi output capaian KB pasca persalinan di Kota Pangkalpinang baik, capaian partisipasi keluarga dalam Bina Keluarga Balita masih rendah terutama partisipasi keluarga yang mengikuti kegiatan BKB. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Kampung KB dalam rangka pencegahan stunting di Kota Pangkalpinang sudah berjalan dengan baik, namun masih mengalami beberapa kendala seperti Dapur Sehat atasi Stunting belum berjalan sesuai yang diharapkan hanya sebatas penyebaran informasi tentang menu untuk keluarga beresiko stunting, dan dana dari APBD tidak ada yang ada dana pertemuan pokja Kampung KB dan kelompok kegiatan yang didanai dari dana BOKB