Muhamad Huzni
Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri 1 Lajut Kecamatan Praya Tengah Muhamad Huzni; Heri Hadi Saputra; Moh. Irawan Zain
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November (In Progress)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1085

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan faktor-faktor penghambat peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SD Negeri 1 Lajut Kecamatan Praya Tengah. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif dengan metode Kualitatif Deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil penelitin ini menunjukkan bahwa: Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri 1 Lajut Kecamatan Praya Tengah, sebagai motivator dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan beberapa cara, diantaranya: (1) Ego-envelovment/menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesungguhan dalam berbuat, persentase 85% berkategori tingggi; (2) Kompetisi/persaingan, persentase 82% berkategori tinggi; (3) Mengetahui hasil belajar, persentase 71% berkategori tinggi; (4) Pemberian pujian, persentase 78% berkategori tinggi; (5) Pemberian nilai tinggi, persentase 89% berkategori tinggi; (6) Pemberian hadiah, persentase 68% berkategori tinggi; (7) Pemberian ulangan, persentase 86% berkategori tinggi; (8) Pemberian hukuman, persentase 75% berkategori tinggi. Faktor-faktor Penghambat Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri 1 Lajut Kecamatan Praya Tengah, diantaranya: (1) Kondisi kesehatan fisik (pancaindra) dan gizi (asupan), persentase 89% berkategori tinggi; (2) Psikologis (minat, bakat, dan motivasi), persentase 82% berkategori tinggi; (3) Keadaan lingkungan, persentase 90% berkategori tinggi; (4) Fasilitas/sarana dan prasarana, persentase 75% berkategori tinggi; dan (5) Guru, persentase 80% berkategori sangat tinggi.