Didit Yuliantono Adi
Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Teori Condito Sine Qua Non dalam Prinsip Apologetika Kristen John Abraham Christiaan; Didit Yuliantono Adi; Tri Hananto; Stefanus Dully; Jerimias Manuhutu
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/jct.v3i1.164

Abstract

The idea of writing about this topic originated from observations on social media that several Christian apologists were entangled in the law due to alleged blasphemy cases and the spread of false information when defending the Christian faith. This study aims to find the rule of law's cause and effect in blasphemy, provide insight into the purpose of apologetics, and explain how apologetics does not violate legal or religious norms. The method used in thisresearch is a qualitative method that prioritizes literature studies, collects data through scientific journals, and shares news on social media. The findings suggest that apologetics is a way of defending the faith when it is attacked by others, and it is an obligation for Christians. Apologetics is gentle, non-arrogant, and biblical. The maximum criminal penalty for blasphemy cases is ten years, and there is no equal legal protection between religious minorities and majorities in the application of the "Conditio Sine Qua Non Principle", so to defend it is enough to reveal the truth of God's Word without attacking other people's religions. ABSTRAKIde penulisan topik ini berawal dari pengamatan dimedia sosial ada  beberapa apologet Kristen terjerat hukum akibat dugaan kasus penodaan agama dan penyebaran informasi bohong saat melakukan pembelaan terhadap iman Kristiani. Penelitian ini bertujuan menemukan aturan hukum sebab akibat dalam penodaan agama, memberikan wawasan dan  tujuan apologetika, bagaimana apologetika yang tidak melanggar norma  hukum dan norma agama. Metode yang digunakan pada  penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mengutamakan studi kepustakaan, melakukan pengumpulan data melalui jurnal ilmiah, berita di media sosial. Hasil temuan mengemukakan; apologetika adalah suatu cara pembelaan iman yang dilakukan ketika iman Kristen diserang oleh Pihak lain, dan ini merupakan kewajiban bagi orang Kristen. Apologetika dilakukan dengan  lemah lembut, tidak sombong dan Alkitabiah. Sanksi  pidana  maksimal dari kasus penodaan agama adalah sepuluh tahun, dan belum adanya perlindungan hukum yang sama  antara minoritas dan mayoritas beragama dalam penerapan “Asas Conditio Sine Qua Non”, sehingga untuk melakukan pembelaan cukup mengungkap kebenaran Firman Tuhan tanpa menyerang agama orang lain. Kata Kunci : Apologetika, Iman dan Rasa Adil
Studi Hermeneutika terhadap Relasi Korban Abraham dengan Pengorbanan Yesus Didit Yuliantono Adi; Simon Simon
KARDIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 1 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Parakletos Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69932/kardia.v1i2.13

Abstract

Abstract: This article specifically discusses how hermeneutics studies the correlation between Abraham's sacrifice and Jesus' sacrifice. This topic is elaborated by the author based on the author's attention to the difference of opinion among believers regarding Abraham's sacrifice, which is a typology of Jesus' sacrifice. The difference of opinion is marked by the view that the typology of Jesus' sacrifice is Ihsak, but there are also those who agree that the typology of Jesus' sacrifice is the sheep. All of these opinions share the same biblical basis as a theological basis for the relationship between Abraham's sacrifice and Jesus' sacrifice. On this basis, the author uses the literature study method with an exegesis approach. The purpose of this study is to connect the common thread of Abraham's sacrifice and its relationship to Christ's sacrifice. By explaining, it gives an understanding that God's plan of salvation for sinful man through His Son was long prophesied in the Old Testament. The findings of this topic reveal that the Old Testament through the New Testament broadly tell of the prophecy and fulfillment of Jesus' sacrifice. Abstrak: Artikel ini membahas secara spesifik bagaimana studi hermeneutika mengenai korelasi pengorbanan yang dilakukan Abraham dengan pengorbanan Yesus. Topik ini diuraikan oleh penulis didasari oleh perhatian penulis terhadap perbedaan pendapat antara orang percaya mengenai perngorbanan Abraham yang merupakan tipologi dari pengorbanan Yesus. Perbedaan pendapat itu ditandai dengan adanya pandangan yang mengatakan bahwa, yang menjadi tipologi pengorbanan Yesus adalah Ihsak, namun ada juga yang setuju yang menjadi tipologi pengorbanan Yesus adalah domba. Semua pendapat tersebut sama-sama memiliki dasar Alkitab sebagai landasan teologis terhadap relasi korban Abraham dengan pengorbanan Yesus. Dengan dasar tersebut penulis menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan eksegese. Tujuan penelitian ini adalah hendak menghubungkan benang merah bagaimana pengorbanan Abraham dan relasinya dengan pengorbanan Kristus. Dengan memaparkan, memberikan pemahaman bahwa rencana keselamatan Allah bagi manusia berdosa melalui Anak-Nya sudah lama dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Temuan dari pemaparan topik ini mengungkapkan bahwa Perjanjian Lama sampai dengan Perjanjian Baru, secara garis besar menceritakan tentang nubuatan dan penggenapan pengorbanan Yesus.