Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TB PADA ANAK DENGAN SI “COMEL” Nadia Rahmawati; Nita Arisanti Yulanda; Titan Ligita; Heriye; M. Ikhsan Ghifari; Annisa Mega Puspita; Aliviah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1786

Abstract

TB paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering terjadi pada anak. Salah satu penyebab TB anak adalah status gizi. Status gizi yang buruk membuat imunitas anak rentan sehingga dapat terserang TB paru. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada anak-anak untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular, agar anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas di masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Partisipan dalam kegiatan ini berjumlah 46 siswa/i kelas 6 di SDN 72 Pontianak Barat dalam Wilayah kerja Puskesmas Perumnas II. Adapun teknik yang digunakan dalam kegiatan ini dengan metode ceramah, menampilkan video yang telah dibuat, diskusi dan demonstrasi. Materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi perilaku dalam mencegah penularan TB seperti cuci tangan pakai sabun, olahraga yang teratur, makan-makanan yang bergizi, etika bersin dan batuk, serta lindungi diri dengan menggunakan masker. Sebelum diberikan materi, partisipan diharuskan mengisi kuesioner yang terdiri dari identitas berupa nama, jenis kelamin, usia serta kuesioner terkait perilaku dalam mencegah penularan TB. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner perilaku pencegahan penularan TB ada 5 indikator yaitu mencuci tangan pakai sabun sebesar 69,50% menjawab kadang-kadang, olahraga yang teratur 78,26% menjawab selalu, makan makanan yang bergizi 69,50% menjawab kadang-kadang, etika bersin dan batuk 60,86% menjawab selalu, serta lindungi diri dengan menggunakan masker 80,43% menjawab selalu. Sehingga dengan adanya edukasi tentang pencegahan penularan TB Paru ini dapat terjadi perubahan sikap atau perilaku siswa/i dalam mencegah dan meminimalisir kejadian TB Paru pada anak.
EDUKASI TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TB PADA ANAK DENGAN SI “COMEL” Nadia Rahmawati; Nita Arisanti Yulanda; Titan Ligita; Heriye; M. Ikhsan Ghifari; Annisa Mega Puspita; Aliviah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1786

Abstract

TB paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering terjadi pada anak. Salah satu penyebab TB anak adalah status gizi. Status gizi yang buruk membuat imunitas anak rentan sehingga dapat terserang TB paru. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada anak-anak untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular, agar anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas di masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Partisipan dalam kegiatan ini berjumlah 46 siswa/i kelas 6 di SDN 72 Pontianak Barat dalam Wilayah kerja Puskesmas Perumnas II. Adapun teknik yang digunakan dalam kegiatan ini dengan metode ceramah, menampilkan video yang telah dibuat, diskusi dan demonstrasi. Materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi perilaku dalam mencegah penularan TB seperti cuci tangan pakai sabun, olahraga yang teratur, makan-makanan yang bergizi, etika bersin dan batuk, serta lindungi diri dengan menggunakan masker. Sebelum diberikan materi, partisipan diharuskan mengisi kuesioner yang terdiri dari identitas berupa nama, jenis kelamin, usia serta kuesioner terkait perilaku dalam mencegah penularan TB. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner perilaku pencegahan penularan TB ada 5 indikator yaitu mencuci tangan pakai sabun sebesar 69,50% menjawab kadang-kadang, olahraga yang teratur 78,26% menjawab selalu, makan makanan yang bergizi 69,50% menjawab kadang-kadang, etika bersin dan batuk 60,86% menjawab selalu, serta lindungi diri dengan menggunakan masker 80,43% menjawab selalu. Sehingga dengan adanya edukasi tentang pencegahan penularan TB Paru ini dapat terjadi perubahan sikap atau perilaku siswa/i dalam mencegah dan meminimalisir kejadian TB Paru pada anak.
EDUKASI PERAN KELUARGA DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR PERNAPASAN TUBERKULOSIS PARU Nadia Rahmawati; Nita Arisanti Yulanda; Titan Ligita; Heriye; Wirdani Nurhidayati; Syifa Az-zahra
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i1.2414

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi di dunia. Menurut data TB Indonesia tahun 2020, jumlah kasus TB paru meningkat menjadi 845.000 dan jumlah kematian lebih dari 98.000 orang. penularan TB ini terjadi saat penderita TBC Paru BTA positif batuk atau bersin dan tanpa disengaja penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Hasil obeservasi awal sebelum pelaksanaan kegoatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) didapatkan bahwa masih banyak ibu yang tidak menggunakan masker saat batuk dan masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pengendalian TB sehingga perlu dilakukan pemberikan edukasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini ialah memberikan pengetahuan kepada keluarga terutama ibu yang memiliki balita dalam upaya mencegah penularan TB paru. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 di Posyandu Kenanga, Puskesmas Perumnas II dengan partisipan berjumlah 26 ibu yang memiliki balita. Metode yang digunakan didalam penelitian ini ialah metode ceramah, menampilkan video, diskusi serta evaluasi. Materi dalam kegiatan ini meliputi perilaku dalam mencegah penularan TB paru dengan 12 indikator seperti cuci tangan, olahraga, makanan yang bergizi, etika batuk, menggunakan masker, membuka jendela, menjemur kasur, tidur yang cukup, larangan merokok, tidak meludah sembarangan, menjaga kebersihan rumah serta vaksin BCG. Hasil PkM menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta terkait pengertian, penyebab, penularan, pencegahan, dan cara membuang dahak yang benar. Dengan demikian, peran keluarga sangatlah penting dalam mengendalikan penyebaran TB Paru sehingga anggota keluarga dapat lebih waspada dan dapat mencegah meningkatnya kasus TB Paru.