Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Empowering Families in the Prevention of Tuberculosis Transmission Through Education on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) Nita Arisanti Yulanda; Nadia Rahmawati; Suhaimi Fauzan; Ikbal Fradianto; Tari Dwi Sundari K; Ucok Budiman; Zenita Indra Ramadhita
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.387 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2391

Abstract

Tuberculosis is one of the infectious diseases that is the leading cause of death worldwide. In 2019, Indonesia was ranked 2nd with the highest number of tuberculosis cases in the world. Family is one of the most risky factors in tuberculosis transmission. However, family has crucial role in taking care for family members suffering from tuberculosis because a good care is able to speed up the convalescence and prevent the transmission to other family members. This can be influenced by several factors, such as family’s knowledge and roles. The Community Service activity carried out to family members taking care for people with tuberculosis is one of the strategies to increase knowledge in a Clean and Healthy Living with the aim to reduce the rate of tuberculosis transmission. Based on the results of the evaluation, participants were able to answer questions related to the knowledge material on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), and almost all participants provided correct answer related to hand washing with soap (95%). It is expected that participants as a family taking care for people with tuberculosis can implement the knowledge acquired during health education about PHBS
Educating People to Prevent Children Living with Stunting in Punggur Kecil Village Yoga Pramana; Titan Ligita; Herman Herman; Ervina Lili Neri; Faisal Kholid Fahdi; Triyana Harlia Putri; Sukarni Sukarni; Nadia Rahmawati; Firza Arfandy; Fanny Venezuela; Pavita Arista Widya; Marwa Qatrunnada; Harianti Harianti; Muthia Hana; Muhammad Ikhsan Ghifari; Siti Alfiya
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i1.2928

Abstract

The growth and development of children are influenced by whether proper nutrition is provided. Stunting is one type of nutritional disorder or malnutrition which is still a problem that occurs in our society. Educational activities are one way to help prevent stunting by providing adequate information to mothers about stunting and its prevention. A community service activity was carried out in Punggur Kecil Village by involving women and cadres through health education activities. This educational activity included the provision of materials on stunting, its prevention, and the treatment of stunting. The participants who are mothers attended to receive health education preceded by the spelling of the pre-test questions. After education, participants were also asked to answer post-test questions. There is a real difference between the results of the pre-test and post-test. This shows the importance of education given to mothers to increase understanding of stunting and its prevention. The role of health workers through the Puskesmas is urgently needed by involving cadres to assist health workers in identifying people who are at risk of having children with stunting so that stunting prevention and treatment can be taken from an early age.
PENINGKATAN PENGETAHUAN STUNTING MELALUI PELATIHAN KADER POSYANDU Triyana Harlia Putri; Nadia Rahmawati; Ervina Lili Neri; Faisal Khalid Fahdi; Firza Arvandy; Yoga Pramana; Titan Ligita; Herman; Sukarni
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i1.1473

Abstract

Stunting terus menjadi perhatian dalam skala global maupun nasional terutama dalam masa pandemic COVID-19. Salah satu program yang dapat mencegah dan meminimalisir kejadian stunting yaitu pelatihan kader posyandu mengenai stunting. Adapun tujuan kegiatan ini mengoptimalisaikan pengetahuan termasuk keterampilan kader mengenai pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September 2022. Kader yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 14 orang kader posyandu di desa Punggur Kabupatern Kubu Raya. Adapun teknik yang digunakan dalam kegiatan ini dengan metode ceramah, video, diskusi hingga mentoring dalam penggunaan kit stunting. Adapun materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pencegahan stunting melalui intervensi gizi pada ibu hamil, pemberian makanan bayi dan anak, konsep antropometri, pemberian kit antropometri untuk setiap kelompok kader posyandu diikuti dengan video edukasi mengenai petunjuk penggunaan alat-alat tersebut. Instrumen evaluasi yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan pre-post-test. Hasil pre-post-test didapatkan peningkatan pengetahuan kader terhadap pencegahan stunting. Hasil analisis didapatkan terdapat dampak yang signifikan pelatihan kader dengan pengetahuan p-value = 0,035 (<0,05). Kegiatan ini memberikan dampak dalam mengoptimalisaikan pengetahuan kader hingga keterampilan kader dalam memberikan pencegahan stunting
EDUKASI TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TB PADA ANAK DENGAN SI “COMEL” Nadia Rahmawati; Nita Arisanti Yulanda; Titan Ligita; Heriye; M. Ikhsan Ghifari; Annisa Mega Puspita; Aliviah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1786

Abstract

TB paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering terjadi pada anak. Salah satu penyebab TB anak adalah status gizi. Status gizi yang buruk membuat imunitas anak rentan sehingga dapat terserang TB paru. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada anak-anak untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular, agar anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas di masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Partisipan dalam kegiatan ini berjumlah 46 siswa/i kelas 6 di SDN 72 Pontianak Barat dalam Wilayah kerja Puskesmas Perumnas II. Adapun teknik yang digunakan dalam kegiatan ini dengan metode ceramah, menampilkan video yang telah dibuat, diskusi dan demonstrasi. Materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi perilaku dalam mencegah penularan TB seperti cuci tangan pakai sabun, olahraga yang teratur, makan-makanan yang bergizi, etika bersin dan batuk, serta lindungi diri dengan menggunakan masker. Sebelum diberikan materi, partisipan diharuskan mengisi kuesioner yang terdiri dari identitas berupa nama, jenis kelamin, usia serta kuesioner terkait perilaku dalam mencegah penularan TB. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner perilaku pencegahan penularan TB ada 5 indikator yaitu mencuci tangan pakai sabun sebesar 69,50% menjawab kadang-kadang, olahraga yang teratur 78,26% menjawab selalu, makan makanan yang bergizi 69,50% menjawab kadang-kadang, etika bersin dan batuk 60,86% menjawab selalu, serta lindungi diri dengan menggunakan masker 80,43% menjawab selalu. Sehingga dengan adanya edukasi tentang pencegahan penularan TB Paru ini dapat terjadi perubahan sikap atau perilaku siswa/i dalam mencegah dan meminimalisir kejadian TB Paru pada anak.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BULLYING DI PONDOK PESANTREN Ikbal Fradianto; Mita Mita; Nita Arisanti Yulanda; Nadia Rahmawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4588-4592

Abstract

Perilaku bullyng merupakan perilaku yang memiliki dampak secara psikologis maupun dampak secara fisik. Perrilaku bullyng di sekolah berasrama yang jauh dari keluarga perlu mendapatkan kewaspadaan agar tidak terjadi, karena resiko yang ditimbulkan dapat lebih besar karena rendahnya control dari keluarga dan sepenuhnya berada pada sekolah. Maraknya kasus bullyng yang terjadi menyebabkan tim pengabdian kepada masyarakat membuat sebuah kegiatan dengan melakukan edukasi bullyng sebagai langkah dalam peningkatan pengetahauna pencegahan bullyng di sekolah berasrama atau dikenal dengan pondok pesantren. Hasil pengetahuan yang didapat peserta saat sebelum diberikan sebuah edukasi mendapatkan nilai rerata yaitu 57,86 setelah diberikan sebuah edukasi maka  nilai rerata meningkat menjadi 96.23. terdapat pengaruh yang efektif dalam pemberian edukasi guna meningkatkan pengetahuan pencegahan bulyng di pondok pesantren.
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ANAK DENGAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) Nita Arisanti Yulanda; Nadia Rahmawati; Annisa Mega Puspita; Pavita Arista Widya; Heriye Heriye
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 11 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i11.4186-4190

Abstract

Anak usia sekolah umumnya rentan terserang penyakit karena pada usia tersebut anak biasanya aktif bermain, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Perilaku kesehatan anak akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Penyakit menular yang menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan anak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan akut. Salah satu perilaku kesehatan yang bisa membantu mencegah anak tertular penyakit adalah dengan menjaga kebersihan tangan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai cara tepat mencuci tangan menggunakan sabun (CPTS) kepada siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam pemberian edukasi adalah metode ceramah, diskusi dan demonstrasi yang disertai dengan nyanyian yang bertujuan untuk membantu anak-anak menghafal tahap mencuci tangan yang baik dan benar. Target pemberian edukasi dalam kegiatan ini merupakan 30 siswa sekolah dasar kelas 1 yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas KORPRI Kubu Raya. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner mengenai pengetahuan tentang penyakit menular dan cuci tangan pakai sabun yang diisi oleh siswa sebelum dan sesudah diberikan edukasi menunjukkan peningkatan rerata nilai sebesar 15,52. Metode pemberian edukasi dengan nyanyian cukup efektif karena merupakan hal yang menarik bagi anak usia sekolah dasar. Bagi tenaga kesehatan, pemberian edukasi kesehatan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memutus rantai penularan penyakit. Untuk hasil yang lebih optimal, pemberian edukasi bisa dilakukan secara berkelanjutan dengan menggunakan video atau audio serta demonstrasi cuci tangan setiap akan memulai kegiatan belajar mengajar
Pencegahan Depresi melalui Edukasi dalam Meningkatkan Harga Diri Lansia Triyana Harlia Putri; Faisal Kholid Fahdi; Yuyun Tafwidhah; Nadia Rahmawati; Titan Ligita; Ervina Lili Neri; Yoga Pramana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12517

Abstract

ABSTRAK Lansia dapat mengalami gangguan psikologis, salah satunya adalah depresi. Kurangnya integrasi antara kesehatan mental dan layanan kesehatan dalam sistem kesehatan masyarakat dalam pencegahan permasalahan kesehatan mental. Oleh sebab itu, salah satu startegi yang bisa diterapkan adalah pendidikan kesehatan. Untuk meningkatkan pengetahuan lansia terkait meningkatkan harga diri guna mencegah depresi. Metode pendidikan kesehatan yang digunakan dalam menyampaikan materi yaitu ceramah, diskusi, refleksi dan demonstrasi dengan menggunakan media video dan buku saku. Nilai pretest rerata pengetahuan lansia yaitu 4,11 dan rerata posttest yaitu 7,47. Hasil analisis menunjukkan nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Terdapat peningkatan pengetahuan pada lansia terhadap pencegahan depresi melalui kegiatan edukasi tersebut. Kata Kunci: Lansia, Depresi, Harga Diri  ABSTRACT Elderly people can experience psychological disorders, one of which is depression. Lack of integration between mental health and health services in the public health system in preventing mental health problems. Therefore, one strategy that can be implemented is health education. To increase the elderly’s knowledge regarding increasing self-esteem to prevent depression. Health education methods used in conveying materials are lectures, discussions, reflection and demonstrations by using video media and pocket books. The average pretest score for elderly knowledge is 4.11 and the average posttest score is 7.47. The analysis results show that the p-value is smaller than 0.05. There is an increase in knowledge among the elderly regarding preventing depression through these education activities. Keywords: Elderly, Depression, Self-Esteem
PENINGKATAN PENGETAHUAN STUNTING MELALUI PELATIHAN KADER POSYANDU Triyana Harlia Putri; Nadia Rahmawati; Ervina Lili Neri; Faisal Khalid Fahdi; Firza Arvandy; Yoga Pramana; Titan Ligita; Herman; Sukarni
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i1.1473

Abstract

Stunting terus menjadi perhatian dalam skala global maupun nasional terutama dalam masa pandemic COVID-19. Salah satu program yang dapat mencegah dan meminimalisir kejadian stunting yaitu pelatihan kader posyandu mengenai stunting. Adapun tujuan kegiatan ini mengoptimalisaikan pengetahuan termasuk keterampilan kader mengenai pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September 2022. Kader yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 14 orang kader posyandu di desa Punggur Kabupatern Kubu Raya. Adapun teknik yang digunakan dalam kegiatan ini dengan metode ceramah, video, diskusi hingga mentoring dalam penggunaan kit stunting. Adapun materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pencegahan stunting melalui intervensi gizi pada ibu hamil, pemberian makanan bayi dan anak, konsep antropometri, pemberian kit antropometri untuk setiap kelompok kader posyandu diikuti dengan video edukasi mengenai petunjuk penggunaan alat-alat tersebut. Instrumen evaluasi yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan pre-post-test. Hasil pre-post-test didapatkan peningkatan pengetahuan kader terhadap pencegahan stunting. Hasil analisis didapatkan terdapat dampak yang signifikan pelatihan kader dengan pengetahuan p-value = 0,035 (<0,05). Kegiatan ini memberikan dampak dalam mengoptimalisaikan pengetahuan kader hingga keterampilan kader dalam memberikan pencegahan stunting
EDUKASI TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TB PADA ANAK DENGAN SI “COMEL” Nadia Rahmawati; Nita Arisanti Yulanda; Titan Ligita; Heriye; M. Ikhsan Ghifari; Annisa Mega Puspita; Aliviah
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1786

Abstract

TB paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering terjadi pada anak. Salah satu penyebab TB anak adalah status gizi. Status gizi yang buruk membuat imunitas anak rentan sehingga dapat terserang TB paru. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada anak-anak untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular, agar anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas di masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Partisipan dalam kegiatan ini berjumlah 46 siswa/i kelas 6 di SDN 72 Pontianak Barat dalam Wilayah kerja Puskesmas Perumnas II. Adapun teknik yang digunakan dalam kegiatan ini dengan metode ceramah, menampilkan video yang telah dibuat, diskusi dan demonstrasi. Materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi perilaku dalam mencegah penularan TB seperti cuci tangan pakai sabun, olahraga yang teratur, makan-makanan yang bergizi, etika bersin dan batuk, serta lindungi diri dengan menggunakan masker. Sebelum diberikan materi, partisipan diharuskan mengisi kuesioner yang terdiri dari identitas berupa nama, jenis kelamin, usia serta kuesioner terkait perilaku dalam mencegah penularan TB. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner perilaku pencegahan penularan TB ada 5 indikator yaitu mencuci tangan pakai sabun sebesar 69,50% menjawab kadang-kadang, olahraga yang teratur 78,26% menjawab selalu, makan makanan yang bergizi 69,50% menjawab kadang-kadang, etika bersin dan batuk 60,86% menjawab selalu, serta lindungi diri dengan menggunakan masker 80,43% menjawab selalu. Sehingga dengan adanya edukasi tentang pencegahan penularan TB Paru ini dapat terjadi perubahan sikap atau perilaku siswa/i dalam mencegah dan meminimalisir kejadian TB Paru pada anak.
EDUKASI PERAN KELUARGA DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR PERNAPASAN TUBERKULOSIS PARU Nadia Rahmawati; Nita Arisanti Yulanda; Titan Ligita; Heriye; Wirdani Nurhidayati; Syifa Az-zahra
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i1.2414

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi di dunia. Menurut data TB Indonesia tahun 2020, jumlah kasus TB paru meningkat menjadi 845.000 dan jumlah kematian lebih dari 98.000 orang. penularan TB ini terjadi saat penderita TBC Paru BTA positif batuk atau bersin dan tanpa disengaja penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Hasil obeservasi awal sebelum pelaksanaan kegoatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) didapatkan bahwa masih banyak ibu yang tidak menggunakan masker saat batuk dan masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pengendalian TB sehingga perlu dilakukan pemberikan edukasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini ialah memberikan pengetahuan kepada keluarga terutama ibu yang memiliki balita dalam upaya mencegah penularan TB paru. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 di Posyandu Kenanga, Puskesmas Perumnas II dengan partisipan berjumlah 26 ibu yang memiliki balita. Metode yang digunakan didalam penelitian ini ialah metode ceramah, menampilkan video, diskusi serta evaluasi. Materi dalam kegiatan ini meliputi perilaku dalam mencegah penularan TB paru dengan 12 indikator seperti cuci tangan, olahraga, makanan yang bergizi, etika batuk, menggunakan masker, membuka jendela, menjemur kasur, tidur yang cukup, larangan merokok, tidak meludah sembarangan, menjaga kebersihan rumah serta vaksin BCG. Hasil PkM menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta terkait pengertian, penyebab, penularan, pencegahan, dan cara membuang dahak yang benar. Dengan demikian, peran keluarga sangatlah penting dalam mengendalikan penyebaran TB Paru sehingga anggota keluarga dapat lebih waspada dan dapat mencegah meningkatnya kasus TB Paru.