Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Waktu Rehidrasi Nasi Instan Fungsional Ekstrak Kurkumin (Curcuma domestica Val.) Sebagai Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal Umar Hidayat; Noralia Purwa Yunita; Agus Sudrajat
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober: Jurnal Imu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikg.v1i4.1631

Abstract

For the Indonesian people, rice is life. Rice is a staple food source for the majority of Indonesia's population. Based on the method of processing, several types of rice are known, including crushed rice, polished rice, milled rice, broken skin rice, head rice, instant rice, and parboiled rice. Rice quality includes market quality, physical quality, milled quality, cooking quality and nutritional quality. Until now, nutritional quality is still neglected. This is partly because the government is still focusing on efforts to increase rice production to meet the needs of the population. After rice self-sufficiency was achieved, driven by economic improvements and technological advances, the nutritional quality of rice began to receive attention. The success of economic development has brought consumers to a status that allows demands for higher quality rice to emerge.
PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN PADA POSYANDU Henny Prasetyani; Adi Nova Trisetiyanto; Umar Hidayat
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 6 (2023): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i6.223

Abstract

Stunting menjadi salah satu isu di bidang kesehatan yang perlu untuk di selesaikan. Hal ini yang mendasari untuk dilakukan upaya pencegahan stunting terutama di posyandu sebagai salah satu bentuk fasilitas kesehatan yang berada di lingkup desa. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu untuk peningkatan pelayanan posyandu terutama dalam upaya pencegahan stunting terutama dalam hal edukasi gizi. Tahapan pengabdian yang dilakukan yaitu pemaparan materi terkait stunting dan peningkatan pelayanan posyandu melalui edukasi gizi, lalu dilanjutkan dengan pendampingan praktek langsung para kader posyandu dan di akhir program yaitu evaluasi yaitu berupa monitoring dengan melihat peningkatan angka berkunjung di posyandu. Hasil dari pengabdian ini yaitu ada peningkatan pelayanan posyandu yang di tandai dengan angka berkunjung ke posyandu semakin meningkat dari sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Hal ini menjadi dasar bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan di mulai dari angka partisipasi berkunjung ke posyandu sebagai salah bentuk fasilitas kesehatan yang berada di lingkup desa.