Rahmat Satria Dewangga
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN FRONTLINE LEADERSHIP STYLES TERHADAP IKLIM KESELAMATAN DI BERBAGAI INDUSTRI Rahmat Satria Dewangga; Fatma Lestari
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i2.2057

Abstract

Tinjauan literatur sistematis ini membahas hubungan antara gaya kepemimpinan dan iklim keselamatan kerja. Iklim keselamatan kerja merupakan konsep multidimensi melibatkan kepemimpinan, peran pekerja, dan komunikasi yang mempengaruhi motivasi individu dalam berkontribusi pada keselamatan kerja. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa faktor seperti value manajemen, kebijakan, praktik organisasi dan keterlibatan aktif dalam inisiatif kesehatan dan keselamatan kerja berkontribusi pada iklim keselamatan kerja yang positif. Tinjauan literatur ini menggunakan Full Range Leadership Model sebagai dasar untuk mengukur gaya kepemimpinan dan mengeksplorasi hubungannya dengan iklim keselamatan kerja. Model kepemimpinan ini mencakup gaya transformasional, transaksional, dan passive-avoidant. Studi sebelumnya menunjukkan kepemimpinan transformasional dan transaksional yang efektif berkontribusi pada iklim keselamatan kerja yang positif, sementara kepemimpinan passive-avoidant menyebabkan iklim keselamatan kerja yang buruk. Iklim keselamatan kerja yang positif terbukti dapat mengurangi kecelakaan kerja dan meningkatkan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan. Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku keselamatan pekerja. Budaya keselamatan dan komitmen manajemen juga memainkan peran penting dalam menciptakan iklim keselamatan yang positif. Tinjauan literatur ini mengidentifikasi beberapa instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian, seperti Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) dan Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50), yang membantu dalam memahami gaya kepemimpinan dan iklim keselamatan kerja. Tinjauan literatur ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk variasi dalam metodologi penelitian, bias publikasi, dan keterbatasan generalisabilitas hasil penelitian yang terbatas pada studi yang dipublikasikan dan dilakukan di negara-negara barat. Studi penelitian selanjutnya perlu mengatasi keterbatasan ini dan memperluas penelitian dengan menggunakan desain longitudinal, melibatkan variasi konteks budaya, dan mempertimbangkan peran teknologi dalam mempengaruhi iklim keselamatan kerja dan kepemimpinan.