Limbah pertanian, seperti feses, urine, dan sisa pakan ternak, dapat digunakan sebagai sumber bahan untuk menghasilkan biogas melalui proses fermentasi anaerobik oleh mikroba. Biogas terdiri dari metana dan karbondioksida yang dihasilkan dari bahan organik, tergantung pada faktor suhu, kelembaban, dan keasaman. Pertumbuhan industri peternakan mengakibatkan masalah lingkungan, terutama penumpukan limbah peternakan sapi yang menciptakan polutan seperti BOD, COD, bakteri patogen, dan polusi udara. Biodigester adalah reaktor kompleks yang menggabungkan bahan organik dengan mikroba tertentu dalam kondisi anaerobik untuk menghasilkan biogas. Desain biodigester bervariasi sesuai lokasi geografis, ketersediaan substrat, dan iklim. Proses fermentasi memakan waktu beberapa minggu untuk menghasilkan energi, dan pengendalian proses menjadi penting untuk menjaga stabilitas. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan tentang desain dan implementasi biodigester biogas dalam pengembangan energi bersih terbarukan bagi kelompok tani di Desa Jamali, Kabupaten Cianjur. Metodenya mencakup pengembangan biodigester sebagai sumber energi bersih di sektor pertanian. Outputnya mencakup publikasi online, peningkatan daya saing, peningkatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan nilai-nilai kemasyarakatan dalam pendidikan. Publikasi kegiatan ini transparan dan dapat menjadi dasar untuk pendampingan dalam bidang lainnya.