Donald Steven Keryapi
Sekolah Tinggi Teologi Paulus Medan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen

SPIRITUALITAS KEUGAHARIAN BERDASARKAN MAZMUR 23: 1-6 DONALD STEVEN KERYAPI
SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 6, No 2: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Paulus Medan, Sumatra Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47166/sot.v6i2.80

Abstract

Penelitian ini hendak mengeksplorasi Mazmur 23: 1-16 sebagai basis spiritualitas keugaharian. Saya  memakai pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi Mazmur 23: 1-6. Saya berargument bahwa Mazmur 23 1:1-6 dapat dijadikan sebagai tawaran atas basis spiritualitas keugaharian untuk melawan sikap konsumerisme, materialisme dan hedonisme yang sedang mewarnai kehidupan umat Allah. Pada bagian awal artikel ini, penulis akan meneliti mengenai keugaharian dalam perspektif kristiani. selanjutnya, peneliti akan membahas mazmur 23: 1-6 sebagai dasar spiritualitas keugaharian, kemudian, peneliti akan  megelaborasi hasil eksegesis mazmur 23:1-6 terhadap bentuk spiritualitas keugaharian. Dari hasil elaborasi tersebut ditemukan bahwa Mazmur 23: 1-6 mengajaran tiga hal yaitu, pertama, bahwa Allah adalah tempat kesempurnaan, dan kenyamanan hidup tertinggi, kedua, Memiliki pengenalan yang baik atas diri sendiri yang didalamnya keyakinan bahwa berkat dan hal-hal baik akan mengikuti umat Allah. Ketiga, mengetahui batas diri, Dimana umat Allah dapat merespons kelimpah ruahan berkat Allah dengan rasa cukup, dan sederhana Kesimpulan yang didapat ialah bahwa Mazmur 23: 1-6 sebagai tawaran basis utama untuk membentuk spritualitas keugaharian. Kata Kunci: Spiritualitas, Keugaharian, Mazmur 23 
Integrasi PELA Sebagai Kearifan Lokal Maluku Kedalam Proses Rekonsiliasi Pasca Konflik Kemanusiaan di Maluku DONALD STEVEN KERYAPI
SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 5, No 1: Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Paulus Medan, Sumatra Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47166/sot.v5i1.48

Abstract

Penelitian ini hendak memperlihatkan bahwa kearifan lokal khas maluku yaitu Pela dapat diintegrasikan dalam proses rekonsiliasi pasca konflik Maluku. Metode penelitian yang dipakai ialah deskriptif-analisis dalam pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pela sebagai kearifan lokal Maluku dapat dikonstruksikan dalam proses rekonsiliasi pasca konflik kemanusiaan di Maluku. Pela dapat dipakai dalam mekanisme penyelesaian konflik, yang tidak hanya menyelaraskan kepentingan antar kelompok tetapi mengikat kelompok dalam ikatan permanen yang bersifat kekeluargaan atau hubungan darah. Oleh karena itu pela dapat diintegrasikan dalam proses rekonsiliasi yaitu komitmen antara kedua kelompok yang konflik yang diakhiri pada hubungan terbuka yang diwujudkan dalam hospilitas yang beresiko. Kesimpulan yang didapat ialah pela sebagai kearifan lokal dapat dipakai dalam proses rekonsiliasi pasca konflik kemanusiaan di Maluku.
Rekonsiliasi sebagai Paradigma Misi Trinitarian Inkarnasional dan Konstruksinya pada Ruang Publik Donald Steven Keryapi
SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 4, No 1: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Paulus Medan, Sumatra Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47166/sot.v4i1.36

Abstract

this study aims to reveal how the concept of Missio Dei as reconciliation in the trinity-incarnational mission paradigm and construct the form of mission Dei as reconciliation in the public sphere. The research method used is a qualitative research method through the Literature Research approach whose research results are obtained through reading various literature on the mission and practice of reconciliation. This research reveals that Missio Dei is a mission carried out by the Triune God so that humans can reunite in the fellowship of the Triune God through reconciliation through the incarnation of the Word, namely Jesus Christ. Missio Dei as this reconciliation forms the format of the mission as reconciliation between individuals/groups based on the trinitarian-incarnational framework and is constructed through a construction circle approach that starts with open relationships and ends with risky actions. The conclusion is that mission Dei as reconciliation is an alternative in the context of today's mission. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana konsep Missio Dei sebagai rekonsiliasi dalam paradigma misi trinitas-inakrnasional dan mengkonstruksikan bentuk mission Dei sebagai rekonsiliasi dalam ruang public. Metode penelitian yang dipakai ialah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan Literatur Research yang hasil penelitiannya didapat melalui pembacaan berbagai literatur tentang misi dan praktik rekonsiliasi. Penelitian ini mengungkapakan bahwa Missio Dei adalah misi yang dilakukan oleh Alah Tritunggal agar manusia dapat bersekutu kembali dalam persekutuan Allah Tritunggal melalui rekonsiliasi yang dilakukan melalui inkarnasi sang Firman yaitu Yesus Kristus. Missio Dei sebagai rekonsiliasi ini membentuk format misi sebagai rekonsiliasi antar setiap pribadi/kelompok berdasarkan kerangka trinitarian-inkarnasional dan dikonstruksikan melalalui pendekatan lingkaran konstruksi yang dimulai dari hubungan terbuka yang diakhiri dengan tindakan beresiko. Kesimpulan yang didapat ialah bahwa mission Dei sebagai rekonsiliasi merupakan alternatif dalam konteks misi masa kini.