This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Okri Asfino Putra
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Bogor, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Membangun Ketahanan Berbasis Komunitas dalam Mengurangi Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tangkil Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Muhammad Hamzah Fansuri; Nina Purwanti; Anasya Arsita Laksmi; Sabrina Harahap; Surya Dewi Puspitasari; Pungky Dharma Saputra; Okri Asfino Putra; Suprayogi; Yanto; Baskoro Dian Pratama
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.773

Abstract

Bencana longsor dengan intensitas besar dapat mengakibatkan kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya, sehingga menyebabkan hilangnya korban jiwa. Bencana longsor sejauh ini belum bisa diprediksi secara tepat atau dihindari. Akan tetapi dapat diminimalkan risiko kerugiannya salah satunya dengan peningkatan kapasitas berbasis komunitas. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah rawan longsor melihat zona gerakan kerentanan tanahnya kategori menengah sampai tinggi. Kerentanan masyarakat terhadap bencana dipicu oleh pemahaman risiko yang terbatas sehingga mengakibatkan kurangnya kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dapat diwujudkan melalui kegiatan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap kapasitas masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas di Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Metode yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan didukung pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil implikasi pelatihan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dalam pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas sebesar 48%. Strategi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai upaya pengurangan risiko adalah menggiatkan gerakan pengurangan risiko bencana dibanding menghadapi risiko secara langsung. Upaya tersebut bisa berjalan efektif karena dilakukan dengan konsep desain yang jelas dan adanya partisipasi yang aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.