Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALIASI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN MENGENAL KARAKTERISTIK JAJANAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 6 KENDARI Nuralifah Nuralifah; Loly Subhiaty Idrus; Parawansah
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/mosiraha.v1i2.31

Abstract

Makanan jajanan merupakan sesuatu yang perlu menjadi perhatian karena beberapa makanan jajanan tidak higienis sehingga sangat beresiko terhadap cemaran yang dapat mengganggu kesehatan. Anak sekolah dasar sangat rentan dalam masalah ini karena anak tersebut belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat sehingga dapat berakibat buruk pada kesehatannya sendiri. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) serta mengenal jajanan sehat, bergizi dan aman. Kegiatan ini bermitra dengan SD Negeri 6 Kendari sebagai penyedia sarana sosialisasi dan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan Kendari sebagai narasumber. Metode yang digunakan adalah Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian yaitu sosialisasi persuasif secara luring mengenai dua topik utama dan dipresentasikan oleh 2 narasumber yang berasal dari Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan Kendari dan Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo. Target peserta sosialisasi adalah siswa/siswi kelas 1 SD Negeri 6 Kendari. Pemberian informasi melalui slide presentasi yang dibuat menarik dan warna warni untuk menarik perhatian siswa. Selain pemberian materi, siswa SD Negeri 1 Kendari juga disajikan musik dan nyanyian 7 langkah mencuci tangan agar siswa lebih tertarik, santai, tidak mudah bosan dan lebih mudah mengikuti instruksi mencuci tangan yang baik. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme peserta didik sangat tinggi terlihat dari peserta didik saling berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa SD Negeri 6 Kendari mengenai perilaku hidup sehat dan bersih serta mengenal jajanan sehat, bergizi dan aman.
Penentuan Toksisitas Akut Ekstrak dan Fraksi Daun Maja (Aegle Marmelos L.) dan Identifikasi Gugus Fungsi Irvan Anwar; Yamin; Parawansah; Sabarudin; Rachma Malina; Vica Aspadiah; Loly Subhiaty Idrus; Nadiya Mutmainnah
Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol. 1 No. 2 (2023): Lansau: Edisi Oktober 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lansau.v1i2.17

Abstract

Daun maja (Aegle marmelos L.) adalah tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional dan dikenal memiliki banyak metabolit sekunder. Dilakukan pengujian toksisitas untuk menilai keamanan tanaman yang digunakan sebagai bahan obat. Pengujian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak beracun yang muncul dalam kurun waktu 24 jam setelah pemberian bahan/zat uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut, kadar total fenolik dan flavonoid, serta identifikasi gugus fungsi pada fraksi n-heksan daun maja (Aegle marmelos L.). Pengujian toksisitas akut dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), penentuan kadar total fenolik dan flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan identifikasi gugus menggunakan spektrofotometri Fourier-Transform Infra Red. Nilai LC50 ekstrak methanol dan fraksi n-heksana dalam penelitian ini berturut-turut adalah 771,19 dan 772,77 ppm, yang artinya ekstrak dan fraksi daun maja bersifat toksik dilihat dari nilai LC50< 1000 ppm. Pada pengukuran kadar fenolik dan flavonoid total fraksi n-heksan memiliki kadar paling tinggi berturut-turut yaitu 312,10 dan 296,90 mgEQ/g. Hasil pengujian identifikasi gugus fungsi pada daun maja berdasarkan spektra FTIR menunjukkan keberagaman jenis gugus fungsi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daun maja (Aegle marmelos L.) mengandung komponen kimia yang berkontribusi terhadap toksisitasnya, dan dikategorikan medium toksik (≤1,000 mg/L).