Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS (Premna serratifolia Linn.) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach) DENGAN METODE BRINE SHRIMPLETHALITY TEST (BSLT) Parawansah, Parawansah; Nuralifah, Nuralifah; Akib, Nurlliyin; Antrie, Geong
Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017 Vol 1, No 1 (2017): Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.474 KB)

Abstract

Buas-buas (Premna serratifolia Linn.) belongs to the family Verbenaceae has been used as a traditional medicine. The aims of this research are to determine the compound, extract characteristics and potential toxicity (LC50) of ethanol extract of buas-buas leaves. The used method is Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The test consisted of six concentration treatments namely 1000, 750, 500, 250, 100 ppm and negative control with three replications. In each concentration used 10 Artemia salina leach larvae, and observations were made during 24 hours of larvae mortality. The content of phytochemical compounds from the buas-buas leaves are alkaloids, flavonoids, saponins and tannins. Characterization extract showed 62,21% contents of ethanol soluble extract, 41,5% contents of water soluble extract, 14,1% contents moisture and 4,1% contents ash. LC50 value was determined by probit analysis. The result of LC50 is 133,96 ppm. LC50<1000 ppm showed that the ethanol extract of buas-buas leaves as toxic.Kata kunci— Premna serratifolia Linn., Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), LC50, Artemia salina Leach
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Notika (Archboldiodendron calosercium (Kobuski)) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Nuralifah, Nuralifah; Jabbar, Asriullah; Parawansah, Parawansah; Iko, Ria Agus
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.09 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i1.4618

Abstract

Daun notika merupakan tumbuhan yang berasal dari Papua, yang tumbuh di daerah perbukitan yang telah terjadi erosi.Daun notikasecara empiris memiliki manfaat menyembuhkan penyakit malaria dan mempermudah proses persalinan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari daun notika, karakterisasi simplisia daun notika dan toksisitas akutmenggunakan metode BSLT terhadap larva udang Artemia salina Leach. Ekstrak daun notika diperoleh dengan menggunakanmetode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pengujian skrining fitokimia dilakukan dengan metode perubahan warna yangmeliputi uji alkaloid, uji flavonoid, uji terpenoid, uji tannin dan uji saponin. Pengujian karakterisasi simplisia dilakukan denganmenentukan parameter spesifik yang meliputi penetapan sari larut air dan penetapan sari larut etanol sedangkan parameter nonspesifik meliputi penetapan kadar air dan penetapan kadar abu. Pengujian toksisitas akut menggunakan metode Brine ShrimpLethality Test (BSLT) dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Hasil pengujian skrining fitokimia daun notikamenunjukkan hasil positif pada flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin. Hasil pengujian karakterisasi simplisia pada daun notikaadalah kadar sari larut etanol adalah 50,04%, kadar sari larut air adalah 32,01%, kadar air 3,99 % dan kadar abu adalah 5,11%.Hasil pengujian toksisitas akut dari ekstrak etanol daun notika secara BSLT menunjukan bahwa daun notika tidak bersifat toksikdengan nilai LC501024,19 µg/mL sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.Kata kunci: daun notika, BSLT, toksisitas akut, Artemia salina, obat tradisional
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Antijerawat Ekstrak Etanol Terpurifikasi Daun Sirih (Piper betle L.) Dengan Basis Vanishing Cream Terhadap Propionibacterium acne Nuralifah, Nuralifah; Armadany, Fery Indradewi; Parawansah, Parawansah; Pratiwi, Aulif
Pharmauho Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Pharmauho

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.735 KB)

Abstract

AbstrakJerawat merupakan gangguan pada kulit yang ditandai dengan adanya peradangan yang disertai penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dalam kulit yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acne. Salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat jerawat adalah daun sirih. Daun sirih diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak dipurifikasi dari klorofilnya dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri terhadap ekstrak etanol daun sirih terpurifikasi dan sediaan krim dengan basis vanishing cream terhadap bakteri P. acne dengan metode sumuran. Uji stabilitas fisik sediaan krim meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, pH, dan tipe krim m/a.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih terpurifikasi dengan konsentrasi 0,5% memiliki daya hambat yang lemah, 1% memiliki daya hambat yang sedang, 1,5% dan 2% memiliki daya hambat pertumbuhan P. acne yang kuat. Konsentrasi ekstrak dalam pembuatan krim antijerawat dengan basis vanishing cream sebesar 0,5% memiliki daya hambat yang lemah, 1% dan 1,5% memiliki daya hambat yang sedang, 2% memiliki daya hambat yang kuat sedangkan kontrol positif (asam retinoat) yang digunakan memiliki daya hambat yang kuat terhadap pertumbuhan P. acne. Krim antijerawat dengan basis vanishing cream dengan konsentrasi ekstrak 2% memiliki aktivitas antibakteri yang paling baik terhadap P. acne.Kata kunci: Antibakteri, Daun Sirih, Krim Antijerawat Tipe m/a, Propionibacterium acne.
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol Terpurifikasi Daun Sirih (Piper betle L.) dengan Basis Vanishing Cream Terhadap Propionibacterium acne Nuralifah, N; Armadany, Fery Indradewi; Parawansah, P; Pratiwi, Aulif
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.609 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6261

Abstract

Jerawat merupakan gangguan pada kulit yang ditandai dengan adanya peradangan yang disertai penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dalam kulit yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acne. Salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat jerawat adalah daun sirih. Daun sirih diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak dipurifikasi dari klorofilnya dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri terhadap ekstrak etanol daun sirih terpurifikasi dan sediaan krim dengan basis vanishing cream terhadap bakteri P. acne dengan metode sumuran. Uji stabilitas fisik sediaan krim meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, pH, dan tipe krim m/a.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih terpurifikasi dengan konsentrasi 0,5% memiliki daya hambat yang lemah, 1% memiliki daya hambat yang sedang, 1,5% dan 2% memiliki daya hambat pertumbuhan P. acne yang kuat. Konsentrasi ekstrak dalam pembuatan krim antijerawat dengan basis vanishing cream sebesar 0,5% memiliki daya hambat yang lemah, 1% dan 1,5% memiliki daya hambat yang sedang, 2% memiliki daya hambat yang kuat sedangkan kontrol positif (asam retinoat) yang digunakan memiliki daya hambat yang kuat terhadap pertumbuhan P. acne. Krim antijerawat dengan basis vanishing cream dengan konsentrasi ekstrak 2% memiliki aktivitas antibakteri yang paling baik terhadap P. acne.Kata kunci: Anti jerawat, daun sirih, krim m/a, Propionibacterium, antibakteri
Pelayanan Informasi Obat Pada Kader Puskesmas dan Sosialisasi Bahaya Narkoba Pada Anak Sekolah di Kota Kendari Ihsan, Sunandar; Sabarudin, S; Fitrawan, La Ode Muhammad; Nuralifah, N; Arba, Muhammad; Nurrokhmadhani, Wa Ode Sitti
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.66 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6278

Abstract

Kegiatan sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang)  metode Cara Belajar Insan Aktif/CBIA pada kader Puskesmas Mokoau dan sosialisasi bahaya Narkoba pada siswa sekolah menengah atas di Kota Kendari telah dilaksanakan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Farmasi UHO. Tujuan dari kegiatan sosialisasi DAGUSIBU metode CBIA adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara penggunaan obat yang baik dan benar melalui komunitas tertentu di masyarakat, dan sosialisasi Narkoba bertujuan untuk memberi pengetahuan mengenai modus-modus penyebaran Narkoba serta bahaya dan bentuk-bentuk penyalahgunaan obat termasuk Narkoba jenis baru. Kegiatan sosialisasi DAGUSIBU metode CBIA dilakukan pada Kader Puskesmas Mokoau berjumlah 22 orang dibagi dalam 4 kelompok dipandu oleh Master AoC Gema Cermat Kemenkes RI utusan Kota Kendari. Tahap, pertama pemberian penjelasan umum tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat/GEMA CERMAT dan DAGUSBU, kedua tiap peserta diberikan kuisioner pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum sosialisasi. Kegiatan inti adalah peserta mengelompokkan obat-obat yang diberikan dalam formulir yang telah dibagikan berdasarkan kandungan zat aktif untuk di identifikasi nama dagang, indikasi, efek samping dan kontraindikasi yang ada pada kemasan obat dengan di fasilitasi oleh seorang Apoteker. Kegiatan akhir adalah peserta mempresentasikan hasil diskusi salah satunya tentang tidak ada perbedaan antara obat generik dan bermerek pada kualitas dan efektivitasnya untuk indikasi penyakit yang sama. Selain itu pada cara penyimpanan harus sesuai bentuk sediaan obat dan pemusnahan obat yang di pisahkan dari kemasan primernya dengan cara ditanam dalam tanah. Posttest dilakukan untuk menilai tingkat pengetahuan setelah kegiatan. Sosialisasi Narkoba dilakukan di dilakukan di SMA 1 Kendari oleh 3 orang peserta 207 orang, SMA 4 Kendari oleh 4 orang apoteker dengan jumlah peserta 1669 orang, SMA 9 Kendari oleh 3 orang apoteker dengan jumlah peserta 916 orang, SMK 2 Kendari oleh 3 orang apoteker dengan jumlah peserta 324 orang dan SMK 4 Kendari oleh 3 Apoteker dengan jumlah peserta 579 orang. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Sulawesi Tenggara dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara.   Kata kunci: Dagusibu, CBIA, Narkoba, Gema Cermat, Farmasi, Halu Oleo
Uji Larvasida Ekstrak Etanol Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes spp. Parawansah, P; Arismawati, A; Rini, Risky Sesa; Nuralifah, N
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.834 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i1.8994

Abstract

Pencegahan kejadian DBD dengan penggunaan temefos yang terbuat dari bahan sintetis sudah mengalami resistensi di beberapa daerah sehingga diperlukan larvasida yang berasal dari bahan alam yang efektif. Buah pare yang mengandung alkaloid, flavonoid dan saponin dapat dijadikan alternatif sebagai antiparasit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ekstrak etanol buah pare dan granul ekstrak  etanol buah pare (Momordica  charantia L.) sebagai larvasida terhadap larva nyamuk Aedes spp. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental laboratorium dengan desain pre and post test. Pengujian larvasida ekstrak etanol  buah pare dengan konsentrasi 10, 13, 16, dan 19 mg/100 mL. Granul ekstrak  etanol buah pare dibuat dengan dengan massa 100 mg, Temefos 0,02 ppm sebagai kontrol positif, akuades sebagai control negatif, serta granul plasebo (non ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan nilai LC50 dan LT50 berdasarkan analisis regresi log probit dengan nilai LC50 pada pengamatan 10,080 menit adalah 48,9 mg/100mL dan LT50 pada konsentrasi 19 mg/100 mL adalah 144,543,9771 menit. Kematian larva pada pengujian ekstrak etanol buah pare mencapai 29%  pada konsentrasi 16 mg/100 mL dan mortalitas dari pengujian  granul ekstrak etanol buah pare  adalah 2%. Ekstrak etanol buah pare efektif pada konsentrasi 16 mg/100 mL dan granul ekstrak buah pare tidak efektif sebagai larvisida terhadap Aedes spp.Kata kunci: Momordica charantia L., Aedes spp., granul,
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik ISPA Non Pneumonia Menggunakan Sistem ATC/DDD di Seluruh Puskesmas Kota Kendari Ihsan, Sunandar; Sabarudin, S; Nuralifah, N; Kasmawati, Henny; Leorita, Mesi; Damu, Rusliati; Sudiman, Aswan; Jamsir, Asmaidah; Hasniar, Wa Ode; Septiyana, Wanda; Mardiani, Siti; Ariani, Eno Retno; Ningsih, Warda Ayu
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i2.10166

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Menurut WHO kejadian ISPA non pneumonia sangat tinggi pada usia anak. Pendekatan ATC /DDD dilakukan sebagai prediktor untuk menentukan tingkat penggunaan antibiotik secara kuantitatif, dimana semakin tinggi penggunaan antibiotik maka semakin besar potensi ketidakrasionalan penggunaan yang berdampak pada resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan jumlah penggunaan antibiotik dengan menggunakan sistem ATC/DDD pada pasien pediatrik ISPA Non pneumonia di seluruh Puskesmas Kota Kendari. Penelitian ini dilakukan di seluruh puskesmas Kota Kendari tahun 2018 dengan total sampel 3083 pasien. Pengambilan data secara retrospektif melalui data rekam medik dan resep pasien ISPA non pneumonia yang memenuhi kriteria. Data dikumpulkan dengan mengklasifikasikan dalam kode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) antibiotik berdasarkan Guidelines for ATC and DDD Assignment WHO tahun 2018. Kemudian menghitung jumlah kekuatan antibiotik (dalam gram) yang digunakan dan jumlah hari rawat (total Length of Stay, LOS) berdasarkan jumlah dan durasi penggunaan obat pasien ISPA. Hasil penelitian menunjukan antibiotik yang paling sering digunakan adalah amoksisilin untuk seluruh puskesmas dengan total peresepan sebanyak 2663 kali disusul dengan sefadroksil sebanyak 329 kali dan kotrimoksazol diresepkan sebanyak 102 kali, serta terdapat 2 pasien yang menggunakan eritromisin. Nilai DDD yang paling tinggi adalah amoksisilin yaitu 58/100 patient days, sedangkan nilai DDD terkecil adalah kotrimoksazol. Penggunaan antibiotik di seluruh puskesmas secara kuantitaif belum rasional dengan nilai total DDD rata-rata cukup tinggi yaitu 66/100 patient days.Kata kunci: rasionalitas, antibiotik, Puskesmas, Kendari, non pneumonia
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT KECAMATAN KENDARI BARAT TERHADAP AKSES AIR BERSIH, SANITASI, JAMINAN SOSIAL, DAN HIGIENITAS DALAM MENANGGULANGI STUNTING Parawansah, Parawansah; Udu, Wa Ode Sitti Asfiah; Purnamasari, Indah; Nuralifah, Nuralifah; Syasna, Annisa
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.367 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i3.22029

Abstract

Stunting dapat memberikan dampak bagi kelangsungan hidup anak. WHO membagi dampak yang diakibatkan oleh stunting menjadi dua yang terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek dari stunting adalah di bidang kesehatan yang dapat menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas. Faktor keluarga dan rumah tangga dibagi lagi menjadi faktor maternal dan faktor lingkungan rumah. Hasil, kualitas makanan yang rendah dapat berupa kualitas mikronutrien yang rendah, keragaman jenis makanan yang dikonsumsi dan sumber makanan hewani yang rendah, makanan yang tidak mengandung nutrisi, dan makanan komplementer yang mengandung energi rendah. Penggunaan air bersih dan air minum yang dimasak, serta semua kepala keluarga telah memiliki tempat Buang Air Besar, serta selalu menjaga kebersihan badan dan mencuci tangan sebelum makan dan tidur. Kesimpulan, Peserta diikuti oleh kader posyandu, ketua RT/RW, dan ibu penggerak PKK. Peningkatan kesadaran masyarakat dari faktor resiko Stunting sudah cukup baik yang dapat dilihat pada profil Puskesmas Benu-Benua dengan menempatkan penyakit diare pada urutan 13.
Pengaruh Fraksi Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus yang Diinduksi Streptozotocin Parawansah Parawansah; Rahmawati Rahmawati; I Putu Sudayasa; Andi Noor Kholidha; Amiruddin Eso; Nuralifah Nuralifah
Majalah Farmasetika Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25863

Abstract

Pare adalah tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit, diantaranya diabetes mellitus. Kandungan charantine, polypeptide-p, vicine dan antioksidan memiliki potensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti diabetik fraksi ekstrak buah pare dalam menurunkan kadar glukosa darah dan gambaran histopatologi jaringan pankreas tikus yang diinduksi streptozotocin. Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Sampel penelitian ini terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, kelompok fraksi etanol ekstrak buah pare, kelompok fraksi etil asetat ekstrak buah pare, dan kelompok n-heksan ekstrak buah pare. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada saat sebelum dilakukannya induksi STZ, setelah induksi STZ, hari ke 4 dan hari ke 7 pemberian fraksi ekstrak buah pare menggunakan glukometer dan spektrofotometer. Pada hari ke 7 dilakukan pembedahan untuk pengambilan sampel darah dan pankreas tikus. Analisis data yang digunakan adalah kruskal-wallis dilanjutkan uji mann-withney. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus yang diberi fraksi n-heksan ekstrak buah pare dengan kelompok kontrol negatif (p-value<0,05). Sementara itu berdasarkan pemeriksaan histopatologi jaringan pankreas tikus yang diberi fraksi ekstrak buah pare 400 mg/kg diperoleh nilai positif ++. Terdapat aktivitas anti diabetik fraksi ekstrak buah pare dengan presentase tingkat penurunan kadar glukosa darah tikus tertinggi oleh pemberian fraksi n-heksan ekstrak buah pare 400 mg/kg. Terdapat perbedaan gambaran histopatologi jaringan pankreas tikus pada kelompok yang diberi fraksi etanol, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksan terhadap kelompok kontrol positif dan kontrol negatif.
Formulasi Sediaan Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol Biji Pepaya Muda (Carica papaya L.) Serta Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosaATCC 27825 dan Staphylococcus aureusATCC 25923 (Anti Acne Cream Formulation for Young Papaya Seed (Carica papaya L.) Ethanol Extract and Activity Test Against Pseudomonas aeruginosa ATCC 27825 and Staphylococcus aureus ATCC 25923) Nuralifah Nuralifah; Feri Indradewi; Parawansah Parawansah; Satriana Nasrun
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.139 KB) | DOI: 10.46496/medula.v7i1.11493

Abstract

Background: Young papaya seeds (Carica papaya L.) contained terpenoids, alkaloids karpain and flavonoids that have been examined has antibacterial activity. Purpose: This study aims to obtain anti-acne cream from extract of young papaya seeds (Carica papaya L.) that possess antibacterial activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923 and Pseudomonas aeruginosa ATCC 27825. Methods: Extract of young papaya seeds (Carica papaya L.) was obtained by maceration process using ethanol 96% and the antibacterial activity of extract conducted by well diffusion method. then the extract formulated into anti acne cream dosage and then tested to characteristic properties including pH test, dispersive power test, organoleptic test, homogeneity test, viscosity test and irritation test. Result: The results showed anti acne creams of extract young papaya seeds (Carica papaya L.) produced qualified standard and did not cause irritation. Conclusion: Anti acne cream containing extract concentration of 10% can inhibited bacteria of S. aureus ATCC 25923 with inhibition zone of 17,5 mm and P. aeruginosa ATCC 27825 with inhibition zone of 19,3 mm.Keyword: seeds of papaya (Carica papaya L.), anti acne creamLatar Belakang: Biji pepaya muda (Carica papaya L) mengandung terpenoid, alkaloid karpain dan flavonoid, yang telah diteliti memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sediaan krim anti jerawat dari ekstrak biji pepaya muda (Carica papaya L) yang memiliki aktivitas anti bakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aureginosa ATCC 27825. Metode: Ekstrak biji pepaya muda (Carica papaya L) diperoleh melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, serta uji aktivitas antibakteri ekstrak dilakukan dengan metode sumuran. Ekstrak selanjutnya diformulasikan menjadi sediaan krim anti jerawat dan dilakukan uji karakterisasi meliputi uji pH, uji daya sebar, uji organoleptik, uji homogenitas, uji viskositas dan uji iritasi. Hasil: Hasil pengamatan menunjukkan sediaan krim anti jerawat ekstrak biji pepaya muda (Carica papaya L) yang dihasilkan memenuhi syarat standar nilai pH, daya sebar dan viskositas. Hasil uji iritasi memperlihatkan formula krim tidak menimbulkan iritasi. Simpulan: Sediaan krim anti jerawat dengan konsentrasi ekstrak 10% dapat menghambat bakteri S.aureus ATCC 25923 dengan hambatan sebesar 17,5 mm dan P. aeruginosa ATCC 27825 dengan hambatan sebesar 19,3 mm.Kata Kunci: biji pepaya muda (Carica papaya L), krim anti jerawat
Co-Authors Akib, Nurlliyin Alya Zuhriyah Amirudin Eso Andi Noor Kholidha Andi Noor Kholidha Andi Noor Kholidha Syarifin Antrie, Geong Arba, Muhammad Arfan Arfan Ariani, Eno Retno Arismawati, A Armadany, Fery Indradewi Asriulah Jabar Damu, Rusliati Eso, Amiruddin Fadhliyah Malik Feri Indradewi Ferry Sandra Fery Indradewi Armadani Fery Indradewi Armadany Fitrawan, L.O.M. Fitrawan, La Ode Muhammad Fitriani Sonaru Gemini Alam Hasniana Nur Hasniar, Wa Ode Hasrin Ainun Hikbar Helma Yanda Serah I Putu Sudayasa I Putu Sudayasa Iko, Ria Agus Indah Amalia Lestari Indah Purnamasari Irma Irvan Anwar Irvan Anwar Jabbar, Asriullah Jamsir, Asmaidah Karmilah Kasmawati, Henny La Ode Muhammad Fitrawan Loly Subhiaty Idrus Mardiani, Siti Mesi Leorita, Mesi Mesrawati Trisetya Muhammad Hajrul Malaka Muhammad Ilyas Y Muhammad Ilyas Yusuf Mulyawati, Sufiah Asri Munasari, Dian Murniaty Mursyidah Apriatin Muslihin, Sari Melyana Ni Nyoman Fitri Astari Ningsih, Warda Ayu Nining Yulianti Nita Trinovitasari Nur Apriani Baharudin Nur illiyyin Akib Nurrokhmadhani, Wa Ode Sitti Nurul Febrina Rahmawati Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah Parawansah, Parawansah Parawansah, P Parawansah, P Pratiwi, Aulif Puteri Febriyanthi Rachman Rachma Malina Rahmat Ramadhan Rahmawati Rahmawati Rifa’atul Mahmudah Rini, Risky Sesa Rosdiana Natzir Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin, S Satriana Nasrun Septiyana, Wanda Sitti Fazrianti Saputri Sofianti Tarta Sri oktaviani Sudiman, Aswan Sunandar Ihsan Sunandar Ihsan Sunandar Ihsan, Sunandar Syasna, Annisa Tomy Nurtamin Ulan Dwi Shintia Wa Ode Arlina Misnaeni Wa Ode Nurmayanti Wa Ode Siti Rahayu Fathanah Wa Ode Sitti Asfiah Udu, Wa Ode Sitti Asfiah Wa Ode Tika Ertia Wahid Wahyuni Wahyuni Yulfa Yulfa