Yeyen Ilmiasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH INTERAKSI AGRONIKA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DI LAMPUNG UTARA Yeyen Ilmiasari; Nyang Vania Ayuningtyas Harini; Refky Sanjaya; Eko Abadi Novrimansyah; Irfan Efendi Saputra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3497

Abstract

Currently, farmers prefer to use inorganic fertilizer because it is more significant in increasing yields, but continuous use can result in a decrease in land quality, so efforts that can be made to reduce the use of inorganic fertilizer are by combining it with planting media such as agronika. Planting media agronika is a combination of cow dung, coconut shell charcoal and rice husks. The objectives of this research include: (1) Knowing the effect of giving planting media on the growth and production of sweet corn. (2) Knowing the effect of giving NPK on the growth and production of sweet corn. (3) Knowing the interaction between giving planting media and NPK fertilizer on the growth and production of sweet corn. This research method uses a Randomized Block Design (RAK) with two factors, namely: planting media and NPK, with 3 replications. The results of this research are: (1) The provision of planting media shows a significant effect on plant height, number of leaves, stem diameter, stover weight and cob length. (2) Giving NPK has a significant effect on the stem diameter variable and sweet corn production results. (3) The administration of planting media and NPK showed an interaction on the sweet corn cob weight variable. Keywords: NPK, Planting media, Sweet corn. INTISARISaat ini petani lebih memilih menggunakan pupuk anorganik karena lebih signifikan dalam meningkatkan hasil, namun penggunaan yang terus menerus dapat mengakibatkan penurunan kualitas lahan, sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik adalah dengan memadukannya dengan media tanam seperti pupuk anorganik. sebagai agronik. Media tanam agronika merupakan kombinasi kotoran sapi, arang tempurung kelapa dan sekam padi. Tujuan penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui pengaruh pemberian media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. (2) Mengetahui pengaruh pemberian NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. (3) Mengetahui interaksi pemberian media tanam dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu: media tanam dan NPK, dengan 3 ulangan. Hasil penelitian adalah: (1) Pemberian media tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat brangkasan dan panjang tongkol. (2) Pemberian NPK berpengaruh nyata terhadap variabel diameter batang dan hasil produksi jagung manis. (3) Pemberian media tanam dan NPK menunjukkan adanya interaksi terhadap variabel berat tongkol jagung manis. Kata Kunci : NPK, Media Tanam, Jagung Manis
Perbandingan Curahan Tenaga Kerja Usahatani Padi MSP dengan Usahatani Padi Non MSP di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Lampung Utara Yeyen Ilmiasari; Sri Puji Lestari; Yuni Elmita Sari; Nyang Vania Ayuningtyas Harini; Aji Setiya Bakti
AgriMalS Vol 4 No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v4i1.1216

Abstract

Padi MSP merupakan salah satu padi inbrida lokal yang telah dikembangkan di Provinsi Lampung. Padi MSP memiliki berbagai keunggulan. Padi MSP dapat dibudidayakan dengan hanya menggunakan 50% pupuk kimia dari dosis anjuran, dan penggunaan pestisida alami. Usahatani padi MSP yang minim kimia menjadikan usahatani padi MSP termasuk dalam usahatani padat karya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan curahan tenaga kerja usahatani padi MSP dan padi non MSP di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penelitian dilakukan di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober Tahun 2023, yaitu pada musim tanam kedua (MT II). Jumlah petani responden adalah 50 orang petani, yang terdiri dari 20 orang responden petani padi MSP dan 30 orang petani padi non MSP. Pengambilan data menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Curahan tenaga kerja pada usahatani padi MSP dan usahatani padi non MSP tidak memiliki perbedaan yang jauh yaitu sebesar 74,65 HKP/Ha (padi MSP) dan 73,66 HKP/Ha (padi non MSP). Kegiatan yang menggunakan tenaga kerja yang paling tinggi adalah pemanenan yaitu sebesar 36,19 HKP/Ha (padi MSP) dan 35,32 HKP/Ha (padi non MSP), sebab pada usahatani kedua jenis padi tersebut menggunakan mesin combine hervester dengan sistem borongan. Curahan tenaga kerja pada usahatani padi MSP lebih banyak dibandingkan usahatani padi non MSP, disebabkan adanya aktivitas pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati yang dilakukan sendiri oleh petani, sehingga meningkatkan penggunaan tenaga kerja. Namun, usahatani padi MSP menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan usahatani padi non MSP.