p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JCDD Islamic Circle
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Muzara’ah Dalam Membangkitkan Ekonomi Masyarakat Desa Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas: Muzara'ah Mahmudin Hasibuan; Asrul Hamid; Muhammad Safa'at; Andri Muda Nst
Islamic Circle Vol. 4 No. 1 (2023): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/islamiccircle.v4i1.1437

Abstract

Abstract: This research aims to find out the law of building a mosque with zakat in Islamic law. And to know that the mosque is included in the mustahik zakat group according to Islamic law. This research was conducted using field research, using descriptive qualitative research methods. Descriptive research is research conducted to collect data, test, or answer questions regarding the latest status of an object being studied. So this research can be concluded from the results of documentation, interviews and direct observation at the location. The research results show that the muzara'ah system that applies in Paringgonan Village, Ulu Barumun District, Padang Lawas Regency is in accordance with customs that do not conflict with the Al-Qur'an and Hadith. Because it is carried out on the basis of agreement and consent between the land owner and the land cultivator. And from an Islamic economic perspective, the muzara'ah system that applies in Paringgonan village is based on the principle of volunteerism, the principle of justice, and the principle of mutual assistance. That the muzara'ah system can revive the economy of the people of Paringgonan Baru Village, Ulu Barumun District, Padang Lawas Regency according to the percentage of each share. Without any harm to either party. Like Mr. Amin and Mr. Sutejo, as well as Mr. Zeri, before joining this system, his average income was only sufficient for his daily needs. Because the source of income for sharecroppers apart from doing muzara'ah cooperation is only as casual laborers whose results are uncertain. Meanwhile, Mr. Amin is able to provide for his daily life. Therefore, the people of Paringgonan Village, especially sharecroppers, are looking for additional funds or income through muzara'ah contracts or often called paroan paddy fields to increase their income so that sharecroppers can revive the economy of their respective families. Keywords: Muzara'ah, Community Economy, Paringgonan Village Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hukum membangun Masjid dengan zakat dalam Hukum Islam. Dan untuk mengetahui Masjid termasuk golongan mustahik zakat menurut Hukum Islam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian field Research (penelitian lapangan), dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data, menguji, atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir suatu objek yang diteliti. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil dokumentasi, wawancara, dan observasi langsung ke lokasi. Hasil penelitian menunjukkan Sistem muzara’ah yang berlaku di Desa Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas adalah sesuai dengan adat yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits. Karena dilaksanakan atas dasar kesepakatan dan keridhoan antara pemilik tanah dan penggarap tanah. Dan dari sudut ekonomi islam, sistem muzara’ah yang berlaku di desa paringgonan berdasarkan asas suka rela, asas keadialan, dan asas tolong menolong. Bahwa sistem muzara’ah dapat membangkitkan ekonomi masyarakat Desa Paringgonan Baru Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas sesuai dengan persentase bagian masing-masing. Tanpa ada mudharat kepada dua belah pihak. Seperti Bapak Amin dan Bapak Sutejo, begitu juga Bapak Zeri sebelum bergabung dalam sistem ini pendapatannya rata-rata hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena sumber pendapatan petani penggarap selain melakukan kerjasama muzara’ah yaitu hanya sebagai buruh serabutan yang hasilnya pun tidak menentu. Sedangkan Bapak Amin sudah mampu mencukupi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu masyarakat Desa Paringgonan khususnya petani penggarap mencari tambahan dana atau pendapatan melalui akad muzara’ah atau sering disebut dengan paroan sawah untuk menambah pendapatan mereka sehingga petani penggarap dapat membangkitkan ekonomi keluarga masing-masing. Kata Kunci : Muzara’ah, Ekonomi Masyarakat, Desa Paringgonan.
Kolaborasi Mahasiswa STAIN Madina Dan Naposo Nauli Bulung Desa Parupuk Jae Dalam Menyemarakkan Peringatan Hari Besar Islam Andri muda Nst; Abdul Hanif Sir; Muhammad Safa'at; Nur Ainun; Mhd Ali Hasan; Eka Anugerah; Hopipah Hasibuan; Nanda Wahyuni Nst; Riska Ramadani; Dewi Usnaini
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulan muharram adalah bulan yang mulia dalam agama Islam, bulan ini menjadi istimewa disebabkan dalam sejarah banyak peristiwa penting yang terjadi dibulan Muharram, keutamaan paling besar pada bulan muharram terjadi di hari 10 muharram sering disebut sebagai hari ‘Asyura. Pada hari ‘Asyuro ummat muslim disunnahkan berpuasa sebagaimana disunnahkan dalam hadits nabi Muhammad SAW, dibeberapa daerah ada istilah bubur Asyura (membubur sekampug untuk bukaan puasa). Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di desa Parupuk Jae, Dalam kegiatan ini menggunakan metode PAR (Participatory Action Research); yaitu berangkat dari permasalahan yang ada di masyarakat kemudian dilakukan pemecahan masalah bersama. Dari hasil kegiatan pengabdian ini masyarakat merasa senang dan bangga dengan adanya kegiatan ini dibuktikan dengan antusiasnya mereka dalam menyemarakkan 10 muharram ini serta kegiatan ini diharapkan menjadi awal untuk kegiatan dalam menyemarakkan hari hari besar ummat islam sehingga bisa menumbuhkan kesadaran serta semangat beragama guna pengamalan agama yang lebih tinggi di masyarakat. Muharram month is a noble month in Islam, this month becomes special because in history many important events that occur in the month of Muharram, the greatest virtue in the month of Muharram occurs on the 10th day of Muharram often referred to as the day of 'Ashura. On the day of 'Ashuro Muslims are advised to fast as recommended in the hadith of the prophet Muhammad SAW, in some areas there is a term bubur Asyura (burying sekampug for fasting). This activity was carried out for the first time in the village of Parupuk Jae, in this activity using the PAR (Participatory Action Research) method; namely, departing from the problems that exist in the community and then solving problems together. From the results of this community service activity, the community feels happy and proud of this activity as evidenced by their enthusiasm in enlivening the 10th of Muharram and this activity is expected to be the beginning of activities to enliven the holidays of Muslims so that it can foster religious awareness and enthusiasm for higher religious practice in the community.