Muhamad Ragil Zafansyah
Teknik Pertanian dan Biosistem

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Emulsi Minyak Wijen dan Minyak Sereh sebagai Bahan Pelapis Jambu Biji Merah (Psidium Guajava L.) terhadap Mutu Selama Penyimpanan Muhamad Ragil Zafansyah; Pande Ketut Diah Kencana; I Putu Surya Wirawan
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 12 No 2 (2024): IN PRESS
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jambu biji merah (Psidium guajava L.) merupakan salah satu buah yang cukup dikenal. Jambu biji merah merupakan buah yang dagingnya lunak, mudah rusak serta cepat membusuk. Salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan dan juga memperpanjang masa simpan buah adalah menggunakan edible coating dengan bahan pelapis minyak wijen dan minyak sereh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh emulsi serta mencari konsentrasi terbaik pada bahan pelapis campuran minyak wijen dan minyak sereh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktorial. Faktor pertama adalah minyak wijen dengan taraf (W) terdiri dari 3 level konsentrasi, yaitu : 0%, 0,5%, 1% serta faktor kedua adalah minyak sereh (S) yang terdiri dari 3 level konsentrasi, yaitu : 0%, 0,5%, 1% dengan 3 kali ulangan sehingga menghasilkan 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian emulsi minyak wijen dan sereh berpengaruh terhadap nilai susut bobot, total padatan terlarut, intensitas kerusakan, kekerasan buah, dan uji organoleptik selama penyimpanan. Perlakuan konsentrasi minyak wijen 0,5% dan minyak sereh 0,5% (W1S1) merupakan perlakuan yang menghasilkan nilai terbaik yaitu nilai susut bobot 19,15%, total padatan terlarut 6,63 ºBrix, intensitas kerusakan 41,66%, kekerasan buah 20,88%, dan perlakuan konsentrasi minyak wijen 1% dan minyak sereh 0% (W2S0) memiliki nilai organoleptik tertinggi terhadap warna kulit, rasa buah, aroma buah, dan tekstur buah.