Tjetjep Rohendi Rohidi
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana

Peran Pemerintah, Seniman dan Komunitas Seni dalam Pengembangan Kota Ambon Sebagai Kota Kreatif Musik Misye Pattipeilohy; Muhammad Jazuli; Tjetjep Rohendi Rohidi; Sunarto Sunarto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pemerintah Kota Ambon melalui Ambon Musik Office (AMO) dan mitranya melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Kota Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik versi UNESCO. Selain pemerintah dan mitranya, keberadaan masyarakat pendukungnya yaitu seniman dan komunitas seni adalah aset penting yang mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia melalui aktivitas bermusiknya. Setelah resmi menjadi kota kreatif berbasis musik, maka AMO sebagai representasi dari pemerintah kota terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan kota musik melalui program-program yang dirancang dengan sasaran utamanya adalah seniman & komunitas seni. Tujuan dari penulisan ini adalah mendeskripsikan peran pemerintah, seniman dan komunitas seni dalam pengembangan Kota Ambon sebagai kota musik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi serta studi literatur untuk memperkaya penulisan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran berbagai pihak merupakan faktor penting dalam pengembangan Kota Ambon sebagai kota kreatif musik. Untuk mengembangkan kualitas bermusik sekaligus tetap mempertahankan identitas Kota Ambon sebagai kota musik dunia, maka peran pemerintah dan seluruh mitra terkhusus seniman dan komunitas seni harus terus ditingkatkan agar ekosistem bermusik di Kota Ambon makin berkembang. Abstract. The City government of Ambon through Ambon Music Office (AMO) and its partners make various efforts to realize the city of Ambon as a Creative City based on music version of UNESCO. In addition to the government and its partners, the existence of supporting communities, namely artists and art communities, is an important asset that embodies Ambon as a World Music City through the musical activities. After officially becoming a music-based creative city, AMO as a representation of the city government continues to synergize with various parties in order to develop Ambon City as a city of music through programs designed with its main target is artists & art communities. The purpose of this atudy is to describe the role of the government, artists and art community in the development of Ambon City as a UNESCO version of the World Music City. The research method used is a qualitative method. Data collection is done by observation, interviews, documentation and literature studies to enrich the writing. The results of this study indicate that the role of various parties is an important factor in the development of Ambon City as a music-based creative city. To develop the quality of music while maintaining the identity of Ambon City as a World Music City, the role of the government and all partners, especially artists and the art community must continue to be improved so that the musical ecosystem in Ambon City is growing.
Pinterest : Optimalisasi Literasi Visual dalam Pembelajaran Ilustrasi Ratih Ayu Pratiwinindya; Agus Cahyono; Tjetjep Rohendi Rohidi; Eko Sugiarto; Gallah Akbar Mahardhika
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kurangnya literasi visual dan adaptasi teknologi dalam rangka memunculkan ide dan gagasan siswa, merupakan masalah yang dihadapi oleh beberapa siswa di kelas VIII di beberapa SMP di Kabupaten Semarang dalam pembelajaran ilustrasi di masa pandemi. Berdasarkan observasi ditemukan bahwa, masih banyak siswa yang mengalami kendala dalam hal eksplorasi ide dan gagasan pada saat membuat karya ilustrasi. Hal ini disebabkan karena kondisi pembelajaran yang berubah serta lemahnya kemampuan literasi visual siswa di masa pandemi. Bertolak dari masalah tersebut, maka diperlukan suatu media untuk mengoptimalkan kemampuan literasi visual yang dimiliki oleh siswa, salah satunya adalah dengan menggunakan media Pinterest. Pinterest dirasa cocok untuk diterapkan sebagai solusi dalam pembelajaran ilustrasi, karena didalamnya memuat hasil karya visual dengan berbagai bentuk yang berasal dari para seniman/ilustrator dari seluruh dunia yang bisa diakses oleh siswa kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan gawai. Tujuan penelitian adalah; (1) mengidentifikasi kesadaran penggunaan kemampuan literasi visual dalam pembelajaran ilustrasi, (2) menjelaskan penerapan Pinterest sebagai media untuk megoptimalkan literasi visual dalam pembelajaran ilustrasi, (3) menemukan faktor pendukung dan penghambat penerapan Pinterest sebagai media untuk mengoptimalkan literasi visual dalam pembelajaran ilustrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis dengan menggunakan alur reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian; (1) kesadaran literasi visual siswa kelas VIII di beberapa SMP di Kabupaten Semarang masih rendah, (2) penerapan Pinterest dapat mengoptimalkan kemampuan literasi visual siswa dalam pembelajaran ilustrasi, (3) terdapat tiga faktor pendukung dan dua faktor penghambat penerapan Pinterest sebagai media literasi visual dalam pembelajaran ilustrasi. Dengan adanya penelitian ini, harapannya dapat memberikan pengetahuan empiris mengenai penerapan Pinterest sebagai media literasi visual pada pembelajaran ilustrasi. Abstract. The lack of visual literacy and technological adaptation in order to generate students' ideas is a problem faced by the majority of students in class VIII in several middle schools in Semarang. It happened especially in the implementation of illustration learning. Based on observations, it was found that students were very lacking in exploring ideas and ideas in making illustration works due to weak visual literacy skills and abilities. Starting from this problem, we need a media to optimize the visual literacy skills possessed by students, one of which is by using Pinterest media. Pinterest is considered suitable to be applied as a solution in illustration learning, because it contains visual works in various forms from artists from all over the world that can be accessed by students anytime and anywhere using their devices. The research objectives are: (1) identify the awareness of the use of visual literacy in illustration learning, (2) explain the application of Pinterest as a visual literacy medium to optimalize illustration learning, (3) find the supporting and inhibiting factors for the application of Pinterest as a visual literacy medium to optimalize illustration learning. This study uses a qualitative approach, data collection techniques using observation, interviews, and document studies. The data were analyzed using data reduction flow, data presentation, and drawing conclusions. Research result: (1) the visual literacy awareness of grade VIII students in several middle schools in Semarang is still low, (2) the application of Pinterest can optimize students' visual literacy skills in illustration learning, (3) there are three supporting factors and two inhibiting factors for the application of Pinterest as a visual literacy medium in illustration learning. With this research, it is hoped that it can provide empirical knowledge about the application of Pinterest as a visual literacy medium in illustration learning.