Komunikasi merupakan salah satu metode penyampaian pesan yang dilakukan dengan dua metode, yaitu secara tradisional dan modern. Komunikaasi tradisional dilakukan dengan cara interaksi antara individu satu dengan individu lain, sedangkan komunikasi modern dapat dilakukan setiap individu melalui jaringan telekomunikasi. Jaringan telekomunikasi di Indonesia banyak disediakan oleh operator-operator, komunikasi tidak hanya melalui pesan suara tetapi juga dapat dilakukan melalui pesan media. Untuk menjaga kualitas komunikasi dengan cara modern, pada jaringan telekomunikasi dilakukan monitoring atau pengamatan terhadap success rate dari komunikasi tersebut. Success rate merupakan tingkat keberhasilan panggilan. Success rate berkolerasi dengan performansi jaringan, apabila performansi baik maka success rate juga baik, sedangkan apabila performansi buruk maka success rate menurun. Faktor yang dapat mempengaruhi success rate adalah cuaca yang buruk dan adanya perbaikan atau maintenance. Maka dari itu, dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui success rate sebuah BTS melalui pengamatan power link, BTS yang digunakan dalam penelitian adalah BTS Merdeka sebagai transceiver dan BTS Siantan Tengah sebagai receiver yang berada di Kota Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui pengaruh power link terhadap success rate sebuah BTS. Berdasarkan hasil analisa, success rate tertinggi merupakan nilai actual power yang mendekati max power. Success rate tertinggi menggambarkan komunikasi yang terjadi antara transceiver dan receiver padat atau tinggi. Success rate terendah merupakan nilai actual power yang mendekati nilai min power. Success rate terendah menggambarkan komunikasi yang terjadi antara transceiver dan receiver tidak cukup padat atau rendah. Success rate tidak hanya dipengaruhi oleh trafik yang tinggi atau rendah tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan perbaikan (maintenance).