Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI SISTEM KOMUNIKASI TRANSCEIVER 915 MHz UNTUK MONITORING SUHU DAN ON-OFF AC (AIR CONDITIONER) Amanda Setia Wani; Jannus Marpaung; Redi Ratiandi Yacoub; Fitri Imansyah; Ade Elbani
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v11i1.62998

Abstract

Di dalam ruangan laboratorium telekomunikasi sudah pastinya banyak terdapat alat-alat untuk melakukan praktikum telekomunikasi. Alat-alat praktikum sangat sensitif dengan kondisi suhu didalam ruangan tersebut. Rekaman suhu harus dapat dibaca, disimpan dan harus mudah didapatkan jika diperlukan kembali. Selama ini pemantauan suhu dalam ruangan laboratorium dilakukan secara manual. Diperlukan sebuah sistem untuk monitoring suhu dari jarak jauh sehingga operator ataupun asisten laboratorium yang bertugas tidak harus hadir ke dalam ruangan laboratorium. Untuk mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis mengusulkan pengembangan dalam sistem monitoring suhu menggunakan sistem komunikasi transceiver 915 MHz. Untuk mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis mengusulkan pengembangan dalam sistem monitoring suhu menggunakan sistem komunikasi transceiver 915 MHz. Tujuan tugas akhir ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem komunikasi transceiver 915 Mhz untuk on-off AC dan monitoring suhu di ruangan Laboratorium Telekomunikasi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Pada pengujian dengan jarak  ± 25m didapatkan nilai RSSI -76 dBm hingga sampai -78 dBm. Walaupun nilai RSSI yang didapatkan tidak stabil tapi pada bagian ini dikategorikan nilai yang baik dengan kondisi N-LOS (Non Line of Sight). Nilai RSSI yang tidak stabil disebabkan oleh kondisi pada saat pengiriman data yaitu adanya hambatan berupa dinding dan bangunan-bangunan. Adapun paket data yang dikirimkan dan yang diterima memiliki nilai yang sama, yang artinya pada jarak ± 25m Lora transmitter berhasil mengirimkan paket data dan LoRa receiver  berhasil menerima paket data dengan baik. Jenis antena yang digunakan untuk mendukung kinerja LoRa sangat mempengaruhi kualitas pengiriman data. Jika memakai antena ominidirectional dengan jangkauan yang luas maka data akan terkirim dengan cepat dan nilai RSSI akan cukup stabil.