Kanker bibir dan mulut merupakan salah satu yang paling umum di seluruh dunia dan salah satu penyebab kematian. Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan. Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal ini. Anak berkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam memahami pentingnya kesehatan mulut, kurangnya motivasi, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam menjaga kesehatannya. Orang tua dan guru merupakan sosok yang berperan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) untuk memperoleh informasi tentang peran orang tua dan peran guru terhadap kesehatan gigi dan mulut apda anak berkebutuhan khusus di SLB Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada 7 guru SLB Aceh Singil dan 7 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara manual menggunakan content analisis yang terdapat tiga teknik yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil wawancara menujukkan orang tua dan guru tidak berperan baik dalam memeriksa kesehatan gigi dan mulut anak 6 bulan sekali. Namun, dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut anak, orang tua memiliki cara tersendiri dalam menjaga kebersihan gigi anak. Begitu juga dengan guru, pihak sekolah setiap hari melakukan pemeriksaan kebersihan gigi anak saat memasuki pekarangan sekolah. Untuk itu diharapkan pihak sekolah dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk pemeriksaan gigi anak berkebutuhan khusus secara berkala, serta orang tua juga membawa anaknya ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan gigi anak.