This Author published in this journals
All Journal INTEKNA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Perlakuan Panas Diawal Dan Akhir Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Pada Pengelasan Baja Karbon Sedang Wijayanto, Jarot; Murdjani, Murdjani; Khalid, Anhar
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Pengaruh Perlakuan Panas Diawal dan Akhir Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis pada Pengelasan Baja Karbon Sedang guna menghilangkan tegangan sisa (Residual Stress) akibat perbedaan panas pada daerah logam induk, daerah terpengaruh panas (HAZ) dan logam lasan akibat proses pengelasan.   Kajian dititik beratkan pada bagaimana pengaruh pemanasan diawal dan akhir pengelasan baja karbon sedang terhadap kekuatan tarik, kekerasan dan struktur mikro. Proses pengelasan pada baja karbon sedang (EMS-45) ketebalan 10 mm menggunakan las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dengan heat input sebesar 925,5 J/mm pemanasan diawal konstan sebesasar 400 oC dan kombinasi pemanasan akhir 550, 600 dan 650 oC. Dari hasil penelitian menunjukkan  bahwa pemberian pemanasan awal 400 oC dan akhir 650 oC menaikkan teganggan tarik 37,5 % dibanding dengan specimen tanpa perlakuan panas. Nilai distribusi kekerasan specimen yang mengalami perlakuan panas terjadi peningkatan kekerasan pada bagian daerah logam las menuju bagian HAZ halus dan akan mengalami penurunan kembali ke arah logam induk. Sedangkan hasil pengamatan struktur mikro, perlakuan panas yang diberikan dapat memperhalus butir khususnya pada daerah HAZ  tidak  seperti yang terjadi pada spesimen pada daerah logam induk
ANALISA PERBANDINGAN CAMPURAN COOLANT PADA COOLING SYSTEM HINO DUTRO Adawiyah, Rabiatul; Murdjani, Murdjani
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 15 No 2 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Pendingin (Coolant ) merupakan cairan yang berfungsi untuk menstabilkan panas mesin sehingga mesin dapat berfungsi optimal. Umumnya coolant berisi anti boil (anti didih), anti freeze (anti beku), rust inhibitor (anti karat), & dye (pewarna). Air biasa terlihat sangat keruh dan banyak endapan karat di dasar wadah. Sementara untuk coolant tidak ada perubahan warna / kejernihan coolant , dan tidak terbentuk endapan karat sama sekali dalam wadah. Air Murni sangat tidak dianjurkan digunakan sebagai air radiator. Karat yang terbentuk begitu cepat. Bahkan pada hari pertama sudah terlihat karat dari logam. Coolant sangat berguna melindungi logam dari timbulnya karat. Karenanya Coolant wajib digunakan untuk air radiator mobil agar usia engine mobil bisa lebih lama. Coolant tidak dapat melindungi 100% terhadap logam yang sudah berkarat, tetapi sangat membantu mengurangi terbetuknya karat yang terjadi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menghitung campuran coolant + air, titik didih dan titik beku air radiator (coolant + air), keuntungan memakai coolant + air dan kerugian memakai air. Proses penelitian adalah dengan jalan mencelupkan logam yang dites kedalam kedua larutan air biasa (air ledeng) dan Coolant yang dipakai adalah coolant berwarna merah muda,Paku yang dicelupkan panjangnya ± 6,4 cm dan 6,2 Air PDAM Coolant yang sudah di campur dengan air, dengan perbandingan 50:50 (Air : Coolant). Test dilakukan selama 1 minggu.Pengolahan data hasil penelitian dengan menggunakan metode comparative adalah keuntungan coolant + air dari perhitungan titik didih dan titik beku lebih unggul coolant + air dibandingkan air biasa dan tidak timbul karat pada benda yang di uji sedangkan pada percobaan air biasa terlihat korosi yang timbul pada logam sehingga tidak direkomendasikan untuk menggunakan air sebagai pendinginan cairan pendinginan pada mesin. Air sangat korosi (menimbulkan karat) dan tidak dapat melindungi logam dari. Air biasa maupun air minum kemasan masih mengandung kadar mineral yang tinggi dan bila digunakan sebagai air radiator akan menimbulkan kerak di dalam radiator maupun di dalam bagian pendinginan mesin. Kerak yang terbentuk akan menghambat pertukaran panas. Jadi keuntungan yang banyak diperoleh adalah coolant + air di bandingkan air biasa, baik dari titik didih , titik beku ataupun pencegah karat.Hasil perbandingan campuran coolant + air dapat menentukan titik beku dan titik didih sesuai dengan keperluan pengunaan (suhu udara di lapangan) perhitungan yang didapat dengan perbandingan coolant + air (50 : 50) adalah titik beku -29,9646 oC dan titik didih 108,3772 oC, Radiator coolant merupakan cairan yang berfungsi untuk menstabilkan panas mesin sehingga mesin dapat berfungsi optimal. Kebutuhan kualitas air pendingin mesin berbagai aditif (Ethylene Glycol dan silikat) digunakan memberikan fungsi tambahan yang tidak diperoleh dari air biasa.