Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENURUNAN KADAR MDA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK DAN EKSTRAK BIJI MAHONI Indri Ngesti Rahayu; Asami Rieta Kumala
Surabaya Biomedical Journal Vol 1 No 1 (2021): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v1i1.7

Abstract

Masyarakat modern saat ini mengalami perubahan gaya hidup yang mengakibatkan perubahan pada pola konsumsi makanan menjadi pola makanan yang tinggi lemak jenuh, tinggi gula dan rendah serat. Hal tersebut sering berakibat tingginya asupan makanan yang berkolesterol tunggi kemudian ditambah dengan seringnya frekuensi makan serta konsumsi sayur dan buah yang rendah, akan berpotensi menyebabkan kegemukan. stroke, aterosklerosis dan penyakit jantung koroner (PJK) memiliki faktor risiko paling besar menjadi penyakit serius di masyarakat yaitu hiperlipidemia sehingga diduga menjadi penyebab kesakitan dan kematian di negara adidaya dan berkembang. Membuktikan pengaruh ekstrak biji mahoni terhadap kadar MDA plasma tikus putih jantan galur wistar yang diberikan diet tinggi lemak. 32 ekor tikus dikelompokkan dalam kelompok kontrol negatif yang diberikan diet standart, kontrol positif yang diberikan diet tinggi lemak dan perlakuan yang mendapatkan diet tinggi lemak bersama ekstrak biji mahoni dengan dosis 100 mg/ kgBB dan 200 mg/kgBB. Diet tinggi lemak dikonsumsi tikus selama 14 hari dan pada hari ke 15 pada kelompok perlakuan ditambahkan ekstrak biji mahoni dengan dosis 100 mg/ kgBB dan 200 mg/kgBB Derajat stres oksidatif diukur dengan menggunakan indikator malondialdehyde (MDA). Kelompok kontrol negatif menunjukkan kadar MDA 78,5±16,92 µg/ml. Kelompok kontrol positif menunjukkan kadar MDA 97,17±26,559 µg/ml. Kelompok perlakuan yang mendapatkan diet tinggi lemak dan ekstrak biji mahoni dengan dosis 100 mg/kgBB, kadar MDAnya 65,25±24,126 µg/ml dan yang mendapatkan diet tinggi lemak dan ekstrak biji mahoni dosis 200 mg/kgBB 82±22,836 µg/ml. Uji ANOVA tidak mendapatkan hasil dengan perbedaan yang bermakna (p=0,151).