Khitan merupakan proses pembersihan alat kelamin dengan cara memotong sebagian penutup penis sehingga sumbatan yang mungkin ada karena kotoran pada saluran penis menjadi hilang dan terhindar dari terjangkitnya penyakit. Saat ini, bakti sosial khitan adalah hal yang dibutuhkan orang tua untuk menjalankan sunnah tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Selain itu pemahaman tentang perawatan pasca khitan masih disikapi keliru oleh orang tua seperti melarang anak makan telur, melangkahi kotoran ayam, melarang mandi dan sebagainya yang dipengaruhi oleh beberapa kepercayaan terhadap mitos dan nilai sosial di masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keluarga tentang hal-hal yang harus dilakukan dan diperhatikan serta dihindari dalam perawatan luka dan mitos pasca khitan pada anak.Metode pengabdian masyarakat dilakukan melalui kegiatan bakti sosial khitan terhadap 30 anak, juga edukasi mitos pasca khitan ke 30 orang tua anak yang di khitan melalui ceramah menggunakan leaflet secara personal. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara mengetahui tingkat keberhasilan edukasi menggunakan cara pretest dan post-tes pada orang tua. Hasil evaluasi yang diperoleh adalah rerata skor pre-test menunjukkan nilai 43 poin dan meningkat pada post-test sebesar 100 poin. Ini menunjukkan bahwa edukasi mitos pasca khitan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua pada ranah kognitif. Sehingga edukasi mitos pasca khitan sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko pelambatan kesembuhan luka pasca khitan pada anak.