Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH DZIKIR PAGI DAN AYAT KURSI DALAM UPAYA PENGENDALIAN DIRI SISWA-SISWI TAMAN PEMBINAAN ANAK SHOLEH (TAPAS) III AL IHSAN BLIMBING, PACIRAN, LAMONGAN yusuf wibisono
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat sehingga dapat menimbulkan kerusakan mental dan kepribadian, terlebih pada anak-anak. Dampak lain yang tampak jelas, yakni adanya perubahan gaya hidup yang menganggap usang nilai-nilai moral, etika dan agama. Agar  mampu bertahan dari kerusakan mental dan dapat mengendalikan diri dengan baik, maka diperlukan nilai-nilai agama yang berdasar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dzikir adalah salah satu ajaran agama yang sangat penting agar anak selalu ingat kepada Allah, dengan mengingatNya, hatinya akan menjadi tenang, dan mampu mengendalikan diri dari nafsu dan syahwatnya. Sehingga ia menjadi seorang muslim yang membawa manfaat  bagi dirinya, keluarga, masyarakat, negara dan agamanya, dunia dan akhirat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang pelaksanaan bacaan dzikir pagi dan ayat kursi di Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan dan apakah ada pengaruh yang ditimbulkan dalam pelaksanaan bacaan dzikir pagi dan ayat kursi tersebut terhadap pengendalian diri siswa-siswi Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Penulis menganalisis data dengan memaparkan dan menafsirkan data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara intensif. Dari hasil penelitian, dapat penulis simpulkan bahwa penerapan bacaan dzikir pagi dan ayat kursi yang dilakukan oleh Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan adalah dengan membacanya secara lantang sebelum mereka memulai pelajaran sekolah. Adapun bacaan dzikir pagi yang dibaca adalah surat Al-Fatihan sebanyak 1 kali, surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, surat Al-Falaq sebanyak 3 kali, surat An-Naas sebanyak 3 kali, do’a menuntut ilmu sebanyak 1 kali, do’a pagi hari sebanyak 1 kali kemudian ditutup dengan membaca ayat kursi sebanyak 1kali. Dari hasil penelitian, bacaan dzikir pagi dan ayat kursi tersebut ternyata sangat berpengaruh terhadap pengendalian diri, yang meliputi pengendalian emosi, pengendalian kognitif dan pengendalian perilaku siswa-siswi Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan.
KONSEP RAHMATAN LIL ALAMIIN DALAM QURAN: (Study Analisis Penafsiran Surat al-Ambiya Ayat 107) yusuf wibisono
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman ini, orang terjebak pada dekotomi pemikirian mengenai islam. Dekotomi pemikiran ini memunculkan dua kelompok besar yang dipisah oleh “jurang” yang sangat dalam dan lebar sehingga kelihatannya tidak mungkin bisa disatukan. Satu pihak mengatakan bahwa islam adalah agama “rahmat”; lemah lembut dan kasih sayang, membolehkan interaksi kepada siapa saja dan mengakomodasi apa saja. Sedangkan di pihak yang lain menyatakan bahwa islam adalah agama “ekstrim”; keras, tegas dan tidak ada toleransi. Pemahaman yang tepat terhadap kosep rahmatan lil alamiin diharapkan tidak hanya dapat merubah tuduhan minor dan persepsi negatif bahwa islam adalah agama teroris dan fundamentalis, tapi juga bisa menghadirkan islam sebagai agama yang syumul, yaitu agama sempurna yang mencakup dan mengatur semua sisi kehidupan manusia sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad sholallahu alahi wasallam, agama yang lemah lembut dan kasih sayang tapi juga tegas dan keras, agama yang sesuai dengan fitroh manusia yang ajarannya menjadi solusi bagi semua problematika kehidupan manusia. Dengan pemahaman makna kata rahmatan lil alamiin yang tepat dan benar kita tidak akan terjebak pada dua kelompok kontradiktif seperti dijelaskan di atas.
Konsep Pendidikan Islam Dalam Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak Di TAPAS (Taman Pembinaan Anak Sholeh Darul Qalam) Sedayulawas Brondong Lamongan. yusuf wibisono
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 4 No 2 (2021): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bahwa pengajaran pendidikan Islam kepada anak didik sangatlah penting dalam membentuk karakter anak. Pengajaran pendidikan Islam, yaitu pengajaran nilai-nilai ajaran Islam, kepada anak didik tidak hanya dapat membentuk ahklaq baik mereka tapi juga meningkatkan kecerdasan spiritual mereka. Kecerdasan spiritual dibutuhkan untuk menjadi penyeimbang kecerdasan intelektual, dengan kedua kecerdasan tersebut anak didik akan menjadi pribadi yang unggul. Peneletian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang berbentuk kualitatif phenomenologik dengan menempuh metode Grounded, yakni bermaksud menemukan teori baru berdasarkan data-data yang dijumpai di lapangan, atau mengembangkan rumusan teori / mengembangkan konseptualisasi teorotik berdasarkan data-data tersebut. Metode dalam pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Pendidikan Islam mampu meningkatkan kecerdasan spiritual anak didik yang ditunjukkan dengan perubahan prilaku baik mereka. (2). Pendidikan Islam yang diberikan adalah dengan mengajarkan anak didik: a. Pengetahuan tentang Allah dan Rasul (ma’rifatullah wa ma’rifatur rasul); tauhid uluhiyah dan rububiyah, asma’ dan sifat, kalimat-kalimat thoyibah, mengenalkan nama-nama nabi dan rasul dan menceritakan sejarah, keutamaan kepribadaian dan mukjizat mereka, b. Syariah; ibadah wajib (mahdhoh), sholat berjamaah, membaca alQur’an dan do’a sehari-hari, c. Ahklaq; mengucapkan salam, berjabat tangan, berkata jujur, menepati janji dan taat kepada orang tua dan guru.
Pengaruh Pelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa MA Muhammadiyah 05 Paciran: Pengaruh Pelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa MA Muhammadiyah 05 Paciran yusuf wibisono
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2022): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi sosial merupakan syarat mutlak individu untuk bertahan hidup. Kemampuan berinteraksi sosial individu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Interaksi sosial melibatkan diri dan lingkungan sekitarnya. Cara interaksi sosial yang dilakukan remaja berbeda-beda antara remaja yang satu dengan remaja yang lain. Hal tersebut biasanya berkenaan dengan pola pikir dan kapasitas remaja tersebut dalam memandang dirinya sehingga ia merasa bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu dibidang atau disisi yang lain atau dibagian dimana ia mampu melakukannya, sehingga kita dapat melihat bahwa ada remaja yang melakukan interaksi sosial dengan kasar (arogan) dan ada remaja yang berinteraksi sosial dengan luwes (interaksi sosial dengan baik maka ia akan mudah diterima oleh lingkungannya tetapi jika ia melakukan interaksi sosial dengan jelek maka ia akan sulit diterima oleh lingkungannya). Oleh sebab itu pendidikan pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan pola tingkah laku atau berinteraksi sosial siswa yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan, penalaran, perasaan dan indera. Dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun metode pengumpulan data menggunakan metode penyebaran angket kepada 31 siswa. Adapun hasil data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. = Dari hasil penelitian terdapat hasil analisis statistik variabel bebas (Pelajaran Aqidah Akhlak) yang berpengaruh sedang terhadap variabel terikat (Kemampuan berinteraksi sosial siswa). Dalam artian jika pelajaran aqidah akhlak di MA Muhammadiyah 05 baik, maka kemampuan berinteraksi sosial siswa akan baik juga. Hal ini diperoleh dengan dengan perhitungan yang menggunakan “Korelasi Product Moment” Besarnya hasil dari “r” kerja adalah 0,510 yang letaknya antara 0,40 sampai 0,599, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh pelajaran aqidah akhlak terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas XI MA Muhammadiyah 05 Paciran Lamongan adalah sedang.
PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI SMP MUHAMMADIYAH 16 BRONDONG LAMONGAN: PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI SMP MUHAMMADIYAH 16 BRONDONG LAMONGAN yusuf wibisono
Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 6 No 1 (2023): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aqidah Akhlak is a person's inner state which is the source of the birth of actions. In increasing students' understanding of the subject of aqidah akhlak, infrastructure, learning tools, learning media, learning methods, and the role of educators at school and parents at home are needed. The purpose of this research is to describe the role of PAI teachers in improving students' understanding of Aqidah Akhlak subjects at SMP 16 Brondong Lamongan, describe Aqidah Akhlak learning at SMP Muhammadiyah 16 Brondong Lamongan, and describe the implementation of Aqidah Akhlak learning to students at SMP Muhammadiyah 16 Brondong Lamongan. This study uses a qualitative research approach by taking the object of SMP Muhammadiyah 16 Brondong Lamongan. Data collection is done by observation, interviews, documentation. Data analysis technique used are analysis before in the field and analysis while in the field. The results showed that the role of Islamic Religious Educations’ teachers in providing students' understanding of Aqidah Akhlak subjects are as follows: 1) The role of Islamic Religious Educations’ teachers in providing understanding to students on the subject of Aqidah Akhlak is to be a good role model (uswatun hasanah) both when with students and in the daily life of teachers, instilling the values ​​of aqidah and morals to students, being firm against deviations aqidah and morals to students and provide good advice to students. 2) Aqidah Akhlak in the teaching and learning process is divided into three sessions, opening, core activities, and closing, using lecture learning methods, telling stories, and linking learning materials with real things in everyday life. 3) Implementation of Aqidah Akhlak learning which is carried out in the form of getting used to activities at school in the form of praying Dhuha in congregation, praying for a sick teacher or friend, cultivating greetings, greeting smiles, and speaking good words to teachers.
PENGARUH DZIKIR PAGI DAN AYAT KURSI DALAM UPAYA PENGENDALIAN DIRI SISWA-SISWI TAMAN PEMBINAAN ANAK SHOLEH (TAPAS) III AL IHSAN BLIMBING, PACIRAN, LAMONGAN yusuf wibisono
Jurnal Staika: Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol 3 No 2 (2020): STAIKA (Jurnal Penelitian dan Pendidikan Agama Islam)
Publisher : STAI Muhammadiyah Paciran Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat sehingga dapat menimbulkan kerusakan mental dan kepribadian, terlebih pada anak-anak. Dampak lain yang tampak jelas, yakni adanya perubahan gaya hidup yang menganggap usang nilai-nilai moral, etika dan agama. Agar  mampu bertahan dari kerusakan mental dan dapat mengendalikan diri dengan baik, maka diperlukan nilai-nilai agama yang berdasar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dzikir adalah salah satu ajaran agama yang sangat penting agar anak selalu ingat kepada Allah, dengan mengingatNya, hatinya akan menjadi tenang, dan mampu mengendalikan diri dari nafsu dan syahwatnya. Sehingga ia menjadi seorang muslim yang membawa manfaat  bagi dirinya, keluarga, masyarakat, negara dan agamanya, dunia dan akhirat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang pelaksanaan bacaan dzikir pagi dan ayat kursi di Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan dan apakah ada pengaruh yang ditimbulkan dalam pelaksanaan bacaan dzikir pagi dan ayat kursi tersebut terhadap pengendalian diri siswa-siswi Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Penulis menganalisis data dengan memaparkan dan menafsirkan data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara intensif. Dari hasil penelitian, dapat penulis simpulkan bahwa penerapan bacaan dzikir pagi dan ayat kursi yang dilakukan oleh Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan adalah dengan membacanya secara lantang sebelum mereka memulai pelajaran sekolah. Adapun bacaan dzikir pagi yang dibaca adalah surat Al-Fatihan sebanyak 1 kali, surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, surat Al-Falaq sebanyak 3 kali, surat An-Naas sebanyak 3 kali, do’a menuntut ilmu sebanyak 1 kali, do’a pagi hari sebanyak 1 kali kemudian ditutup dengan membaca ayat kursi sebanyak 1kali. Dari hasil penelitian, bacaan dzikir pagi dan ayat kursi tersebut ternyata sangat berpengaruh terhadap pengendalian diri, yang meliputi pengendalian emosi, pengendalian kognitif dan pengendalian perilaku siswa-siswi Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) III Al-Ihsan Blimbing Paciran Lamongan.