Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERENCANAAN PENAMPANG SALURAN DRAINASE DI DESA TUMPATAN NIBUNG BATANG KUIS KAB. DELI SERDANG SUMATERA UTARA Farhandi Agustama Maha; Rumilla Rumilla; Anisah Lukman
Buletin Utama Teknik Vol 16, No 1 (2020): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Kepala Desa Tumpatan Nibung dan Studi Pustaka, data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode rasional untuk menghitung debit hujan, dan rumus manning untuk debit saluran. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase  I adalah dengan lebar dasar B = 0,679 m dan tinggi air h = 0,588 m, saluran drainase II adalah dengan lebar dasar B = 0,714 m dan tinggi air h = 0,618 m dan saluran drainase III adalah dengan lebar dasar B = 0,67 m dan tinggi air h = 0,579 m dengan tinggi jagaan masing-masing saluran adalah 0,2 m. Tetapi di dalam pengerjaan saluran drainase di lapangan menggunakan ukuran lebar dasar B = 1 m dan tinggi penampang h = 0.80 m. Penampang melintang saluran berbentuk trapesium. 
EVALUASI PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEKSI I TANJUNG MULIA KEC. MEDAN DELI SUMATERA UTARA Riki Chandra; Anisah Lukman; Ronal H. T. Simbolon
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v1i2.6700

Abstract

Sistem Manajemen Keselamatan serta Kesehatan Kerja (SMK3) dilapangan menjadi urusan yang besar bagi pengawas K3, oleh sebab itu pekerja dan pengawas dianjurkan bekerja sama untuk  menjauhi terjadinya kecelakaan kerja, serta membentuk serta menetapkan berbagai langkah pengalihan, penindakan yang kuat agar tidak terjadinya kecelakaan pada pekerjaan yang sangat beresiko besar. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu simple random sampling atau sampel secara acak, dengan memanfaatkan kuisioner yang terkait dengan kewajiban yang ada dilapangan.Kemudian setelah hasil kuisioner tersebut diperoleh, maka terlebih dahulu dijalankan uji validitas serta reliabilitas guna menentukan kelayakan dari data tersebut.Berdasarkan hasil analisis kuisioner 40 responden, menunjukkan bahwa penilaian penerapan SMK3 memperoleh skor 86,27 % serta masuk dalam kategori memuaskan. Pada hasil penelitian diperoleh indikator yang sangat berhubungan dengan kesuksesan Penerapan SMK3 dilapangan ialah Pelaksanaan Lapangan dengan skor 88,75 %.
PENGARUH ALIRAN AIR HUJAN TERHADAP DAERAH RAWAN LONGSOR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Dani Prasetyo; Anisah Lukman; M. Husni Malik Hasibuan
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v1i2.6693

Abstract

Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor didefinisikan sebagai salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, atau campuran keduanya, turun atau keluar lereng karena terganggunya stabilitas tanah atau batuan penyusun lereng. Dampak yang bersumber dari longsor dapat merugikan berbagai aspek destruktif. Dalam studi ini, pemetaan daerah rawan longsor dilakukan dengan menggunakan perkiraan Pusat Penelitian Tanah Agroklimat, Kementerian Pertanian (2004). Parameter yang digunakan adalah kuesioner lokasi, curah hujan, jenis batuan, kemiringan lereng, tutupan lahan, dan jenis tanah. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode scoring overlay untuk mendapatkan kelas tingkat rawan longsor menggunakan implementasi ArcGIS 10.8. Berdasarkan hasil analisis peta tingkat rawan longsor, terdapat 4 kelas tingkat rawan, yaitu kelas rawan rendah (105.1172 km2), kelas rawan sedang (782.7077 km2), kelas rawan tinggi (487.9 km2), kelas rawan sangat tinggi. (25,9826 km2). Terdapat 7 kec. yang didominasi rawan longsor dengan tingkat sedang, yaitu Kec. Simanindo, Kec. Sianjur Mulamula, Kec. Palipi, Kec. Pangururan, Kec. Ronggurnihuta, Kec. Nainggolan, dan Kec. Onanrunggu. Sedangkan dua kec. lainnya didominasi oleh tingkat rawan longsor yang tinggi, yaitu Kec. Harian dan Kec. Sitiotio.