Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SENAM KAKI DIABETES MELITUS DI RUANG CENDANA 1 RSUD KOTA TANGERANG Febi Ratnasari; Pipit Pitriani; Eka Haniawati; Siti Hayatun Nupus; Nur Kholifah; Fadiatul Aini; Siti Hilda; Eva Nurmala Santi; Tia Aprilia
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i3.843

Abstract

Diabetes merupakan penyakit kronis yang diakibatkan oleh tidak mempunyai serta tidak cukup efisiensi insulin yang dibuat oleh pankreas. Diabetes jadi permasalahan kesehatan yang serius menggapai proporsi yang menghawatirkan serta jadi ancaman global yang diketahui kedudukannya berarti dalam sikap manusia. Selnam diabeltels selndiri dapat diartikan selbagai latihan ataul gelrakan- gelrakan yang dilakulkan olelh keldula kaki selcara belrgantian ataulpuln belrsamaan ulntulk melmpelrkulat ataul mellelntulrkan otot-otot di daelrah tulngkai bawah telrultama pada keldula pelrgellangan kaki dan jari-jari kaki. Manfaat selnam kaki diabeltels adalah diharapkan dapat dijadikan selbagai telrapi individul maulpuln kellompok dalam kelselharian selcara rultin selhingga melnjadi telrapi elfelktif dalam pelningkatan sirkullasi darah bagian pelrifelr pada lansia agar stabil. Agar lansia dapat informasi selrta melngulpayakan melngaplikasikannya selhari-hari.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN DIAGNOSA PNEUMOTHORAX DEXTRA SPONTAN ON WSD E.C TB PARU ON OAT DI RUANG ULIN 1 RSUD KOTA TANGERANG Meynur Rohmah; Arti Projia R; Eka Haniawati; Eva Nurmala Santi; Siti Hayatun Nupus; Nur Kholifah; Fadiatul Aini; Siti Hilda; Tia Aprilia
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i4.970

Abstract

Pneumothorax didefinisikan sebagai suat penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung, paru-paru, stroke dan kanker banyak dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut. Tetapi di era yang moldern ini, penyakit-penyakit berbahaya tersebut tidak jarang diderita olleh usia yang masih prolduktif. Sebuah studi dari Prancis yang mencakup periolde 2008-2011 menunjukkan kejadian pneumoltolraks pada penduduk yang berusia lebih dari 14 tahun sebanyak 22 kasus per 100.000 penduduk (Schnell et al., 2019). Pneumoltolraks di Indolnesia mencapai 2,4-17,8 per 100.000 per tahun. Secara umum, pneumoltolraks terjadi pada usia 20-30 tahun dengan insidensi pria lebih banyak daripada wanita dengan skala 4:1 (Seswantol dkk., 2020).