Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FREKUENSI PENGGUNAAN SMARTPHONE UNTUK TUJUAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA STMA TRISAKTI SEMESTER PERTAMA Syakir Syakir; Bagus Suhendar
JURNAL LENTERA [PENDIDIKAN PUSAT PENELITIAN LPPM UM METRO] Vol 6, No 1 (2021): June, 2021
Publisher : Lembaga Penelitian UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jlpp.v6i1.1679

Abstract

The role of english in the insurance business: A needs analysis model Syakir Syakir; Bagus Suhendar
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 4, No 6 (2022)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v4i3.7102

Abstract

The purpose of this study is to find out a link and match between the need of English knowledge for people working in insurance business and insurance companies and the materials provided for STMA students learning English for Insurance as a model of a Need Analysis in English language learning and teaching, besides as a base for the module or book intended to write for the subject: English for Insurance. The objectives are: 1) to find out the percentage of the use of English in insurance business and insurance companies, 2) to find out the needs for Listening Skill, 3) to find out the needs for Speaking Skill, 4) to find out the needs for Reading Skill, 5) to find out the needs for Writing Skill, and 6) to find out the needs for English components (Grammar/Structure, Vocabulary, Insurance Terms). The need analysis approach used are those introduced by Hutchinson and Holet. The research methods used are simple quantitative using percentage, and qualitative and comparative methods to analyze and make conclusions. The research technique used is a questionnaire with 31 items for 6 issues, disseminated using google form with a link. The respondents are 38 people working in insurance business and insurance companies taking at random. The results show that: 1) English is used relatively high (from 38 respondents, 9 respondents say 50%, another 9 respondents say 75%, and even 1 says 100 %), 2) Listening Skill is relatively needed in their work (from 38 respondents, 24/63.12%-33/81.53% support the statements), 3) Speaking Skill is relatively needed in their work (from 38 respondents, 28 73.64%-33 /81.53% supports the statements).
Culinary risk register: A practical guide to open a culinary business Bagus Suhendar; Wahyuari Wahyuari; Rachmadi Gustrian
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 4, No 6 (2022)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v4i3.7098

Abstract

This study aims to create a Culinary Risk Register (CRR) for prospective culinary entrepreneurs compiled based on the identification of the risks that exist in the culinary business. It is hoped that this CRR can be used as an alternative practical guide for those who want to open a culinary business, in order to mitigate the occurrence of business failures. The research method used is descriptive quantitative with 34 respondents. The indicators of the instruments were set up from the 4 risk categories, while Pareto Principal was use to analyse the data. The results is that there are 13 main risk factors which are necessary to be consider to open culinary business, out of 54 risk factors verified by the respondents. Among the 4 risk categories (financial, strategic, hazard, and operational risk), financial risk is the most prominent risk factor to be consider. There are two point that can be concluded from this research. Firstly, financial risk is the most prominent risk factor that must come into consideration in opening culinary business, among the others 3 risk categories. At the opening or existence stage is a critical phase, an entrepreneur is busy promoting the products, gathering and convincing customers, providing good service quality that will take some times before the entrepreneur can obtain regular customers as well as increase the number of new customers. A business failure and bankruptcy may happen anytime at this stage, if there is no well financial arrangement. It is quite recommended that a prospective entrepreneur must have adequate cash flow or sufficient capital and a projected cash flow of the business. Secondly, this research produces a list of culinary risks (CRR) which contains 13 risk factors that need to be considered in opening a culinary business.
Penggunaan Aplikasi Smartphone Untuk Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Bagi Anak Usia Sekolah Dasar, Klender Jakarta Timur Bagus Suhendar; Syakir Syakir
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.978

Abstract

Hampir semua lapisan masyarakat sudah dapat memiliki dan menggunakan smartphone. Hanya saja penggunaan nya belum di optimalkan untuk hal yang bersifat produktif, seperti untuk tujuan pembelajaran bahasa Inggris. Program sosialiasi ini bertujuan untuk mengajarkan penggunaan “aplikasi Duolingo” yang merupakan suatu aplikasi pemebelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris anak-anak usia sekolah dasar di Kampung Sumur Klender Jakarta Timur. Penggunaan aplikasi duolingo ini berhasil meningkatkan antusiasme belajar peserta dan diharapkan juga dapat mengundang minat mereka untuk menggunakan smartphone pada hal-hal yang dapat menunjang kegiatan belajar. Agar lebih banyak masyarakat yang tersadarkan dan tercerahkan tentang penggunaan smartphone untuk tujuan belajar khusus nya pelajaran bahasa Inggris sebaiknya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan berkala.
MELEK RESIKO COMPUTER VISION SYNDROME Bagus Suhendar; Syakir Syakir; Firlyana Firlyana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15766

Abstract

Computer Vision Syndrome merupakan suatu gejala penyakit yang menyerang indera pengelihatan manusia, dan gejala ini baru ditemukan (waktu) 15 tahun terakhir. Gejala ini timbul sebagai dampaik dari peradaban teknologi digital yang emnyebabkan manusia harus sering bertatap layar computer, telepon genggam, dan atau perangkat elektronik sejenis lainnya. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang ada dan bahayanya Computer Vision Syndrome, serta memberikan penyuluhan tentang bagaimana berselancar di internet dengan bijaksana agar tidak terjadi gejala computer vision syndrome. Kegiatan dilaksanan pada tanggal 13 Juni 2022 pada warga Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur. Dimasa mendatang hendaknya gejala computer vision syndrome ini dapat menjadi perhatian kita bersama dan kita harus secara rutin menjaga kesehatan dan kebugaran mata kita.
Pelatihan Desain Web Menggunakan Google Site Dalam Upaya Meningkatkan Branding UMKM Syahrial Sidik; Muhammad Ihsan; Jessie Amanda Pratiwi; Bagus Suhendar; Syakir Syakir
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 4 No. 3 (2023): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terletak di Desa Kedung Waringin RW.10, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan Peserta sejumlah 15 orang. Produk UMKM yang masuk dalam tiga kategori produk yaitu barang, jasa, dan produk olahan. Mitra mengalami kendala dengan media untuk mengenalkan Produk UMKM dan menjual hasil produksi secara online. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah mitra memiliki pengetahuan baru dan keterampilan produk secara online melalui Gmail, Google Profile Bisnis dan Google Site. Kegiatan yang diberikan oleh tim peneliti adalah pembuatan Gmail, Google Profile Bisnis dan website dengan Google Site website. Metode pada pengabdian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan terakhir dilakukan observasi dan evaluasi. Pada perencanaan tim melakukan observasi, sedangkan pada saat pelakanaan tim melakukan kegiatan pelatihan dan diakhiri dengan melakukan evaluasi berupa posttest dan pengawasan penggunaan pengetahuan setelah dilakukan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian pelatihan yang diberikan menunjukkan bahwa para peserta telah mampu membuat membuat website dengan menggunakan Google site dimana evaluasi pelatihan bahwa rata-rata 4.76 menyatakan pelatihan ini Sangat Baik.