Rina Octavia
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI AKTIVITAS FARMAKOLOGI PADA BUNGA KACAPIRING (Gardenia jasminoides L) PADA MENCIT (Mus musculus L) BETINA GALUR DDY YANG TERPAPAR ASAP ROKOK TERHADAP MORFOMETRI OVARIUM MELALUI METODE BIOTEKNOLOGI FERMENTASI KOMBUCHA Sylvia Puspita; Firman Rezaldi; Achmad Vindo Galaresa; Priyoto Priyoto; Rina Octavia
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i1.575

Abstract

Kombucha yang berbahan dasar bunga kacapiring merupakan salah satu minuman probiotik yang terbukti memiliki aktivitas farmakologi secara in vitro sebagai antibakteri Staphylococcus aureus maupun Eschechia coli. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas farmakologi pada masing-masing konsentrasi gula sebesar 20%, 30%, dan 40% dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji. Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan cara membuat sediaan kombucha bunga kacapiring pada konsentrasi gula sebesar 20%, 30%, dan 40%, serta menyediakan kontrol positif berupa kombucha yang berbahan dasar teh hitam, dan juga akuades sebagai kontrol negatif. Difusi cakram merupakan salah satu metode dalam pengujian aktivitas farmakologi pada kombucha bunga kacapiring beserta kedua pembanding nya terhadap kedua pertumbuhan bakteri uji. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa ANOVA satu jalur dengan taraf kepercayaan sebesar 95% dan dilakukan uji lanjut berupa analisis pos hoci. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa kombucha bunga kacapirimg pada konsentrasi gula sebesar 40% berbeda nyata dengan konsentrasi gula sebesar 20% dan 30% dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing konsentrasi gula berkolerasi secara positif dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji dan konsentrasi gula sebesar 40% merupakan konsentrasi yang terbaik dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji berdasarkan kemampuan atau aktivitas farmakologinya secara in vitro.