Achmad Vindo Galaresa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L) SEBAGAI UPAYA DALAM MENCEGAH STUNTING DAN MENINGKATKAN IMUNITAS DI DESA NGAGLIK MAGETAN PARANG Firman Rezaldi; Irmawati Mathar; Rina Nurmaulawati; Achmad Vindo Galaresa; Priyoto Priyoto
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v4i1.383

Abstract

One of the trending topics that is currently happening in Indonesia is stunting. This disease is caused by the failure rate of growth and development in children where children who are stunted ideally are chronically malnourished. This requires special attention from the local government and the state so that cases of stunting that occur in children do not tend to experience an increase. One of the efforts to prevent stunting is the need for education from the surrounding environment, so this has led to the desire of the team of lecturers from Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun to provide education about the benefits of butterfly pea flower kombucha and the process of making butterfly pea flower kombucha to improve immune system and also increase insight into the people who live in Ngaglik Village. Pararang District. Magetan Regency. East Java. The first step in carrying out community service includes obtaining permits for the local community, conducting initial identification regarding stunting problems, determining activity targets and objectives, conducting outreach and education consisting of a pre test. Evaluate and achieve program achievements through check list evaluations. The results of the evaluation have proven that the people in Ngaglik Village have increasing insight regarding the systematic utilization and production of telang flower kombucha which can be applied as a probiotic drink to enhance the immune system, therapeutic, nutritious drink, nutritious animal feed nutrition, and application of liquid fertilizer eco-friendly organic
UJI AKTIVITAS FARMAKOLOGI SECARA IN VITRO TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI DARI BUNGA KACAPIRING (Gardenia Jasminoides) MELALUI METODE BIOTEKNOLOGI FERMENTASI KOMBUCHA Susilowati Susilowati; Firman Rezaldi; M.Fariz Fadillah; Priyoto Priyoto; Achmad Vindo Galaresa
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i1.573

Abstract

Kombucha yang berbahan dasar bunga kacapiring merupakan salah satu minuman probiotik yang terbukti memiliki aktivitas farmakologi secara in vitro sebagai antibakteri Staphylococcus aureus maupun Eschechia coli. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas farmakologi pada masing-masing konsentrasi gula sebesar 20%, 30%, dan 40% dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji. Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan cara membuat sediaan kombucha bunga kacapiring pada konsentrasi gula sebesar 20%, 30%, dan 40%, serta menyediakan kontrol positif berupa kombucha yang berbahan dasar teh hitam, dan juga akuades sebagai kontrol negatif. Difusi cakram merupakan salah satu metode dalam pengujian aktivitas farmakologi pada kombucha bunga kacapiring beserta kedua pembanding nya terhadap kedua pertumbuhan bakteri uji. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa ANOVA satu jalur dengan taraf kepercayaan sebesar 95% dan dilakukan uji lanjut berupa analisis pos hoci. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa kombucha bunga kacapirimg pada konsentrasi gula sebesar 40% berbeda nyata dengan konsentrasi gula sebesar 20% dan 30% dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing konsentrasi gula berkolerasi secara positif dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji dan konsentrasi gula sebesar 40% merupakan konsentrasi yang terbaik dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji berdasarkan kemampuan atau aktivitas farmakologinya secara in vitro.
UJI AKTIVITAS FARMAKOLOGI PADA BUNGA KACAPIRING (Gardenia jasminoides L) PADA MENCIT (Mus musculus L) BETINA GALUR DDY YANG TERPAPAR ASAP ROKOK TERHADAP MORFOMETRI OVARIUM MELALUI METODE BIOTEKNOLOGI FERMENTASI KOMBUCHA Sylvia Puspita; Firman Rezaldi; Achmad Vindo Galaresa; Priyoto Priyoto; Rina Octavia
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i1.575

Abstract

Kombucha yang berbahan dasar bunga kacapiring merupakan salah satu minuman probiotik yang terbukti memiliki aktivitas farmakologi secara in vitro sebagai antibakteri Staphylococcus aureus maupun Eschechia coli. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas farmakologi pada masing-masing konsentrasi gula sebesar 20%, 30%, dan 40% dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji. Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan cara membuat sediaan kombucha bunga kacapiring pada konsentrasi gula sebesar 20%, 30%, dan 40%, serta menyediakan kontrol positif berupa kombucha yang berbahan dasar teh hitam, dan juga akuades sebagai kontrol negatif. Difusi cakram merupakan salah satu metode dalam pengujian aktivitas farmakologi pada kombucha bunga kacapiring beserta kedua pembanding nya terhadap kedua pertumbuhan bakteri uji. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa ANOVA satu jalur dengan taraf kepercayaan sebesar 95% dan dilakukan uji lanjut berupa analisis pos hoci. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa kombucha bunga kacapirimg pada konsentrasi gula sebesar 40% berbeda nyata dengan konsentrasi gula sebesar 20% dan 30% dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing konsentrasi gula berkolerasi secara positif dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji dan konsentrasi gula sebesar 40% merupakan konsentrasi yang terbaik dalam menghambat kedua pertumbuhan bakteri uji berdasarkan kemampuan atau aktivitas farmakologinya secara in vitro.