Shofi Roossalina Mustikasari
Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembinaan Sekolah Siaga Bencana Melalui Pelatihan Kebencanaan Kepada Guru dan Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Selo, Samiran, Boyolali : Disaster Preparedness School Development Through Disaster Training for Teachers and Students at State Vocational High School 1 Selo, Samiran, Boyolali Shofi Roossalina Mustikasari; Risnatun Hasanah; Novita Andaresta Putri; Khani Fatul Khusna; Ananda Badi'atul Firdaus; Satriya Pranata
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v1i2.10

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan letak geografisnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 1 Selo, Boyolali, Jawa Tengah terletak di daerah rawan bencana letusan gunung berapi dan gempa bumi. Karena pada umumnya risiko bencana dapat terjadi kapan saja, maka  penting untuk lebih mempersiapkan lingkungan sekolah dalam menghadapi bencana. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melaksanakan kegiatan pelatihan penanggulangan bencana dan simulasi bencana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Selo. Metode: Metode yang digunakan adalah tutorial langsung untuk meningkatkan pemahaman mitra terhadap bencana alam dan materi mitigasi bencana, serta simulasi bencana untuk meningkatkan keterampilan mitra tanggap bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Hasil: Sebelum diberi pelatihan dan simulasi tingkat pengetahuan dan keterampilan pencegahan bencana alam terdapat 0 peserta yang berada pada tingkat baik (0%), namun setelah diberi pelatihan dan simulasi tingkat pengetahuan dan keterampilan pencegahan bencana alam peserta kategori baik meningkat menjadi 13 orang (23,6%). Sedangkan pada kategori cukup, sebelum pelatihan dan simulasi, tingkat pengetahuan dan keterampilan pencegahan bencana sebanyak 10 peserta (18,2%), dan setelah pelatihan dan simulasi, tingkat pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana meningkat sebanyak 27 orang (49,1%) dan pada kategori kurang sebelum pelatihan dan simulasi tingkat pengetahuan dan keterampilan pencegahan bencana sebanyak 45 orang (81,8%) dan setelah pelatihan dan simulasi, tingkat pengetahuan dan keterampilan pencegahan bencana menurun menjadi 15 peserta (27,8%), tingkat pengetahuan dan keterampilan pencegahan bencana menurun menjadi 15 peserta (27,8%).  Kesimpulan: Pelatihan penanggulangan bencana memiliki manfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan elemen sekolah.