Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Foto Fenton UVC dengan Menggunakan H2O2/FeSO4 dalam Mendegradasi Variasi pH dan Konsentrasi Asam Humat Fahrizal Adnan; Ika Meicahayanti; Muhammad Singgih
Jurnal Rekayasa Tropis, Teknologi, dan Inovasi (RETROTEKIN) Vol. 1 No. 1 (2023): RETROTEKIN (Rekayasa Tropis, Teknologi, dan Inovasi)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam humat merupakan senyawa organik heterogen yang terdegradasi dan umumnya berwarna kuning hingga hitam yang diakibatkan dari peran senyawa ini sebagai substrat bagi perkembangan mikroorganisme. Asam humat dapat bereaksi dengan spesi klor yang umum digunakan dalam disinfektan sehingga menghasilkan trihalometana (THM) yang dapat menyebabkan kanker dan keracunan pada manusia, sehingga diperlukan proses untuk mendegradasi asam humat sebelum membentuk THM. Salah satu metode yang dapat mendegradasi asam humat ialah metode foto fenton. Tujuan penelitian kali ini ialah mengetahui pengaruh pH larutan asam humat dan pengaruh variasi konsentrasi larutan asam humat terhadap foto fenton dalam mendegradasi senyawa asam humat. Penelitian ini menggunakan variasi pH 3, 4, dan 5. Setelah didapatkan pH optimum, maka dilanjutkan dengan uji variasi konsentrasi asam humat sebesar 15, 20, dan 25 ppm. Hasil yang didapatkan ialah pH optimum dalam mendegradasi asam humat menggunakan metode foto fenton yaitu pH 5 dengan persen degradasi di menit ke-300 sebesar 88,617%, sedangkan pada pH 4 didapatkan sebesar 86,175% dan pH 3 sebesar 75,408%. Perbedaan hasil yang didapatkan karena semakin pH mendekati basa, maka semakin banyak OH• yang dihasilkan. Konsentrasi optimum yang didapatkan dalam mendegradasi asam humat ialah 15 ppm dengan persen degradasi pada menit ke-300 sebesar 88,617%, sedangkan pada 20 ppm didapatkan sebesar 87,751% dan 25 ppm sebesar 86,504%. Perbedaan hasil didapatkan karena semakin rendah konsentrasi pada larutan maka polutan yang terdapat pada larutan lebih mudah untuk terdegradasi. Dari hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa pH sangat berpengaruh terhadap proses foto fenton, sedangkan konsentrasi larutan asam humat tidak terlalu berpengaruh
PENGGUNAAN MEDIA SARANG TAWON DAN BIOBALL PADA BIOFILTER AEROB PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LAUNDRY Fherlita Deviana Apema; Dwi Ermawati Rahayu; Fahrizal Adnan; Waryati Waryati
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i1.11809

Abstract

Pesatnya perkembangan usaha jasa laundry dapat memberikan andil terhadap pencemaran air yang berasal dari pembuangan limbah hasil pencucian yang tidak diolah terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kandungan TSS, COD, BOD, ammonia, MBAS, dan phosphor dari limbah laundry yang cukup tinggi. Teknologi biofilter aerob dapat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah laundry. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan biofilter antara jenis media sarang tawon terhadap bioball dengan menggunakan variasi waktu. Metode yang digunakan adalah sistem batch yang dimulai dengan proses seeding dan aklimatisasi selama 14 hari. Parameter yang dianalisis adalah parameter BOD, COD, TSS, total fosfat dan pH, Variasi waktu tinggal yang digunakan adalah 4, 6, 8, 10, dan 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media bioball lebih efektif dalam menurunkan parameter BOD sebesar 88,72%, COD 86%, TS 78,95%S, total fosfat 69,43% dan pH dari 8,7 menjadi 7,7 pada limbah cair laundry. Adapun waktu tinggal yang paling efektif yaitu selama 12 jam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu tinggal, maka semakin besar zat organik yang didegradasi oleh mikroba semakin besar. Efektifitas bioball ini dimungkinkan karena luas permukaan media yang lebih besar dan bentuk bioball yeng memungkinkan bergerak di reaktor.
EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) KOMUNAL BERBASIS MASYARAKAT KELURAHAN MASJID SAMARINDA SEBERANG Nada Quraini; Muhammad Busyairi; Fahrizal Adnan
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i1.7231

Abstract

Pembangunan prasarana pengolahan limbah di Kota Samarinda dengan sistem IPAL komunal, dilakukan oleh PUPR Samarinda yang merupakan program dana alokasi khusus (DAK). IPAL komunal Ketupat RT.14 Kelurahan Masjid Samarinda Seberang yang beroperasi 2019 dengan sistem anaerobik dengan menggabungkan sistem anaerobic baffled reaktor dan anaerobik filter masih terdapat fungsi dari beberapa fasilitas belum berjalan optimal. Berdasarkan hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda yang dibandingkan dengan baku mutu PERMEN LHK No. P.68/2016 terdapat 3 parameter yang melebihi baku mutu yaitu TSS, BOD dan amonia. Penelitian ini bertujuan untuk efektifitas penyisihan, evaluasi aspek teknis (HRT, OLR dan Rasio BOD/COD), aspek operasional pemeliharaan dan kualitas efluen air limbah parameter TSS, COD, BOD, pH, dan amonia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan rumus efisiensi penyisihan, perbandingan baku mutu dan hasil studi literatur. Dilakukan pengujian air sampel, pengukuran debit, observasi IPAL dan wawancara pengurus. Hasil penelitian yang didapatkan ialah efisiensi penyisihan unit sedimentasi 91,9% TSS, 83,72% BOD, 88,6% COD dan 79% amonia diperoleh hasil melebihi kriteria desain, unit AF menyisihkan TSS 17,8%, COD 12,2%, dan BOD 9,5%, dan unit ABR menyisihkan TSS 12,2%, COD 30,1%, BOD 21,05% dan amonia 27,4% penyisihan unit masih rendah dan belum sesuai kriteria desain. Berdasarkan aspek teknis diperoleh hasil OLR dan rasio BOD/COD memenuhi kriteria desain, sedangkan HRT unit sedimentasi diperoleh 66 jam terjadi waktu tinggal yang berlebih, AF 22 jam belum sesuai kriteria desain 36–48 jam dan ABR 22 jam sesuai kriteria desain yaitu > 8 jam. Pemeliharaan dan operasional IPAL Komunal belum terdapat pengurus pemeliharaan dan belum sesuai dengan prosedur sehingga berpengaruh pada kinerja IPAL Komunal kurang optimal. Kualitas effluent IPAL komunal diperoleh nilai pH, COD, dan amonia sudah sesuai baku mutu sedangkan TSS diperoleh 77,5mg/L dan BOD 35mg/L masih melebihi baku mutu yaitu 30 mg/L.
POTENSI SAMPAH YANG BERNILAI EKONOMI DARI TIMBULAN SAMPAH PASAR DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) Ryaas Ma'arif; Abdul Kahar; Fahrizal Adnan
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i2.8117

Abstract

Besarnya jumlah penduduk berperan dalam peningkatan jumlah sampah di Kabupaten Kutai Kartanegara yang berasal dari berbagai aktivitas serta tidak adanya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang mengakomodir semua timbulan sampah. Salah satu sumber sampah dari Kabupaten Kutai Kartanegara adalah non-permanen yaitu pasar. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul, angkut, dan buang, menjadi pengolahan, pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi sampah pasar serta mengetahui potensi dan nilai ekonomi sampah pasar menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Berdasarkan penelitian, data timbulan sampah pasar yang dihasilkan sebesar 1.493,8 kg dan dengan volume rata-rata secara keseluruhan sebesar 0,0567 liter/m2/hari. Dimana untuk sampah makanan dengan persentase terbesar mencapai 42,33%. Sampah daun/ranting/kayu dengan persentase sebesar 33,45%. Plastik tidak bernilai ekonomi dengan persentase mencapai 9,48%, selanjutnya plastik bernilai ekonomi dengan persentase sebesar 5,68%. Komposisi lainnya memiliki persentasi dibawah 5%. Dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA), maka diperoleh besaran dari dampak ekonomi, timbulan, serta komposisi sampah pasar sebesar Rp. 27.000/hari, Rp. 809.900/bulan dan Rp. 9.718.500/tahun. Dalam analisis ini, timbulan sampah pasar yang dihasilkan berkurang dari 1.493,8 kg menjadi 115,9 kg.
PENGARUH pH, UV DAN TiO2 UNTUK MENDEGRADASI VARIASI ASAM HUMAT BERBASIS FOTOKATALIS Fahrizal Adnan; Reza Kalam Hidayat; Ika Meicahayanti
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v5i2.7002

Abstract

Pemanfaatan fotokatalis saat ini dikembangkan untuk mendapatkan hasil fotokatalis yang aktif  pada sinar tampak sehingga bisa menggunakan sinar matahari yang sudah tersedia di alam sebagai sumber energinya atau dengan menggunakan lampu UV. Proses fotokatalis menjadi alternatif dalam mengolah limbah ataupun fotodegradasi senyawa organik semacam zat organik dengan skala besar serta dengan biaya yang relatif terjangkau. Asam humat merupakan senyawa organik heterogen yang terurai dan dapat mengingat logam berat dan polutan organik yang dapat menyebabkan sejumlah masalah lingkungan atau kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas fotokatalitik dengan mendegradasikan senyawa organik asam humat dengan bantuan cahaya sinar UVA/UVC dengan penambahan katalis TiO2 dan membandingkan variasi pH serta konsentrasi larutannya.
ANALISIS KETERKAITAN KELIMPAHAN MIKROPLASTIK DENGAN SAMPAH PLASTIK PADA SUNGAI MAHAKAM DI DESA SEBULU MODERN KECAMATAN SEBULU Nadhifah Husnalia; Searphin Nugroho; Fahrizal Adnan
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i2.10827

Abstract

Salah satu permasalahan sampah nasional yaitu adanya sampah plastik yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan diperparah dengan pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Akumulasi sampah plastik dalam waktu lama menyebabkan plastik tersebut terurai menjadi kepingan partikel dengan ukuran yang lebih kecil dan tak kasat mata atau biasa disebut mikroplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bentuk mikroplastik dan jenis sampah plastik, mengetahui jenis polimer, serta mengetahui korelasi antara kelimpahan mikroplastik dengan jenis sampah plastik. Identifikasi mikroplastik dilakukan dengan penyaringan menggunakan plankton net dan kertas saring kemudian dianalisis secara visual menggunakan mikroskop serta instrumen FTIR. Pendataan jenis sampah dilakukan dengan metode monitoring yang dikembangkan oleh CSIRO.  Hasil analisis ditemukan mikroplastik dengan bentuk fiber, fragmen dan film dengan kelimpahan bentuk terbanyak yaitu fiber sebanyak 21 partikel/L. Jenis polimer yang ditemukan berdasarkan hasil analisis FTIR yaitu nylon dan politetraflouoroetilena (PTFE). Kelimpahan sampah plastik yang ditemukan yaitu PET, PVC, PP, LDPE, HDPE dan Other. Jenis sampah plastik yang paling mendominasi adalah LDPE sebesar 85,48%. Korelasi antara jenis sampah plastik dan kelimpahan bentuk mikroplastik yaitu adanya fluktuasi naik dan turun yang dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat sekitar Sungai Mahakam selain itu dipengaruhi oleh proses degradasi yang lama dan waktu retensi yang rendah pada sungai sehingga kelimpahan yang ditemukan sedikit dibanding jenis sampah yang ditemukan.
POTENSI SAMPAH YANG BERNILAI EKONOMI DARI TIMBULAN SAMPAH FASIITAS UMUM DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) Eldifa Auliaputri Kustiawan; Fahrizal Adnan; Abdul Kahar
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i2.8365

Abstract

Pada tahun 2021, penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 729.382 jiwa. Pesatnya perkembangan penduduk menyebabkan besarnya timbulan sampah yang masuk ke TPA. Salah satu sumber sampah di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah fasilitas umum. Dalam UU No. 18 tahun 2008 terdapat gagasan bahwa pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali memiliki nilai ekonomi. Untuk mengetahui potensi sampah bernilai ekonomi tersebut dapat dilakukan menggunakan Life Cycle Assessment (LCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah fasilitas umum serta mengetahui potensi dan nilai ekonomi sampah fasilitas umum. Penelitian ini menggunakan metode LCA terdiri atas 4 tahapan, Goal and Scope, Inventory analysis, Impact Assessment dan Interpretation untuk mengetahui potensi sampah bernilai ekonomi dari timbulan sampah fasilitas umum. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil rata-rata timbulan sampah 0,9662 kg/m2/hari dan rata-rata volume sampah 0,3751 liter/m2/hari dengan komposisi sampah 3 terbesar yaitu sampah makanan 34,2%; plastik tidak bernilai ekonomi 19,8%; kertas lainnya 16,5%. Berdasarkan analisis menggunakan metode life cycle assessment besaran dampak ekonomi dari timbulan dan komposisi sampah fasilitas umum yang bernilai ekonomi di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah Rp. 24.985/hari; Rp. 749.535/bulan; Rp. 9.119.346/tahun. Sampah yang dimanfaatkan sebesar 338,118 kg dan sampah yang masuk ke TPA sebesar 12,484 kg.
PERANCANGAN CASCADE AERATOR UNTUK MENURUNKAN PARAMETER BESI DAN MANGAN DALAM PENGOLAHAN AIR SUMUR Febrina Zulya; Fahrizal Adnan; Yodi Prapeta Dewi; Searphin Nugroho; Indriani M. Malik; Yusi Tirana; Rifqa Rahni; Muhammad Zidan Difachwan; Ridho Febry Widianto; Maulya Indah N Faizah; Waryati Waryati
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i2.9712

Abstract

Besi dan mangan adalah unsur logam yang umum ditemukan dalam air tanah seperti air sumur. Apabila air sumur tersebut digunakan dalam jangka panjang, dapat menyebabkan berbagai masalah. Kandungan besi dan mangan dalam air sumur dapat diturunkan melalui proses aerasi. Aerasi adalah proses pengontakan air dengan oksigen agar terjadi reaksi oksidasi. Baku mutu besi dan mangan dalam PERMENKES No. 32 Tahun 2017 ialah 1 mg/L dan 0,5 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah air sampel yaitu air sumur di Jalan Perjuangan 1, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara yang mengandung besi 2,3 mg/L dan mangan 0,4 mg/L dengan cascade aerator. Proses aerasi dilakukan dengan debit 0,027 m3 dan waktu detensi 30, 60, dan 90 menit. Adapun kandungan besi dan mangan setelah 30 menit ialah 1,7 mg/L dan 0,09 mg/L, setelah 60 menit sebesar 2,4 mg/L dan 0,07 mg/L, dan setelah 90 menit sebesar 0,4 mg/L dan < 0,02 mg/L. Nilai Dissolved Oxygen (DO) pada waktu detensi 30, 60, dan 90 menit ialah 1,2 mg/L, 1,3 mg/L, dan 1,59 mg/L. Berdasarkan nilai tersebut, dapat diketahui setelah 90 menit kandungan besi dalam air sampel telah memenuhi baku mutu. Efisiensi penyisihan besi dan mangan ialah 82,6% dan 95,5%, sedangkan peningkatan DO sebesar 25,25%.
PEMODELAN DISPERSI EMISI UDARA SO2 DAN NO2 DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN GAUSSIAN PADA CEROBONG PLTU MUARA JAWA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Edhi Sarwono; Fahrizal Adnan; Muhammad Muadz Rafi
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v5i2.7085

Abstract

Setiap hari, pencemaran udara terjadi secara terus-menerus dilepaskan ke udara dari aktifitas manusia, industri dan kendaraan bermotor, salah satunya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis PLTU adalah PLTU berbahan bakar batu bara. Hasil dari pembakaran tersebut dapat menghasilkan emisi seperti Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemodelan dispersi emisi udara dari cerobong PLTU Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. Persamaan pemodelan dispersi yang digunakan adalah persamaan Gaussian dan pemetaan penyebarannya menggunakan software Aermod dengan membandingkan plume rise berdasarkan persamaan Briggs dan persamaan Holland. Kemudian dilakukan perhitungan plume rise berdasarkan persamaan Briggs dan Holland serta wind rose. Hasil yang didapatkan ialah berdasarkan persamaan Briggs, nilai konsentrasi tertinggi terjadi pada jarak reseptor ke 1000 m dengan nilai 7,782 µg/m3 pada parameter SO2 dan 70,537 µg/m3 pada parameter NO2, serta berdasarkan persamaan Holland nilai konsentrasi tertinggi terjadi pada jarak reseptor ke 1000 m dengan nilai 33,195 µg/m3pada parameter SO2 dan 184,92 µg/m3 pada parameter NO2. Arah angin dari bulan Januari sampai April dan bulan Desember 2019 dominan ke arah barat, barat daya dan tenggara sehingga emisi SO2 dan NO2 dominan ke daerah hutan dan pertambangan, jalan tol Balikpapan – Samarinda dan Kelurahan Muara Jawa Ulu. Sedangkan arah angin dari Mei sampai November 2019 dominan ke arah utara dan timur laut sehingga emisi SO2 dan NO2 dominan ke daerah hutan dan pertambangan.
PEMANFAATAN LIMBAH RAJUNGAN UNTUK MEMPRODUKSI KITOSAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DALAM PENENTUAN VOLUME OPTIMUM PADA TANAMAN BAWANG DAYAK Frandes Atwa Zwagery; Fahrizal Adnan; Abdul Kahar
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v6i1.7163

Abstract

Sumber daya laut yang sangat melimpah dan beragam dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi kesejahteraan manusia. Organisme laut berpotensi tinggi sebagai bahan bermanfaat. Dalam pemanfaatan sumber daya laut tersebut, terdapat limbah padat yang berasal dari hasil perikanan. Umumnya pemanfaatan kembali limbah padat sebatas pernak-pernik atau hiasan semata. Padahal pemanfaatan limbah padat perikanan sangat beragam mulai dari pengolahan tulang ikan menjadi tepung tulang ikan, sisik ikan menjadi lem, sebagai sumber kalsium, hingga cangkang udang dan kepiting atau rajungan dapat digunakan kembali untuk memproduksi kitin dan kitosan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah cangkang rajungan melalui isolasi dan karakterisasi kitosan, yang kemudian digunakan sebagai pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi kimia kitosan dari pemanfaatan limbah cangkang rajungan dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), untuk mengetahui volume optimum pupuk organik cair kitosan yang digunakan pada tanaman bawang dayak. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengisolasi kitosan yaitu demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Data dianalisis berdasarkan hasil uji FTIR untuk melihat ada tidaknya kitosan dan menentukan besarnya derajat deasetilasi dengan cara baseline. Kitosan yang telah diperoleh dari isolasi, diambil 200 gram dilarutkan kedalam asam asetat 99% 160 mL dan ditambahkan 3,7 liter air, maka disebut dengan kitosan cair 5%. Karakterisasi kitosan dengan menggunakan analisis FTIR pada penelitian ini berdasarkan spektrum FTIR menunjukkan adanya pita serapan gugus N-H amina ditunjukkan pada puncak 3415, pita serapan C-N terlihat pada puncak 2324,22, pita serapan N-H amida 1654,92 dan pita serapan C-O alkohol 1058,92. Dengan nilai derajat deasetilasi sebesar 62,62% yang diperoleh secara baseline. Pengaruh volume penyiraman pupuk organik cair kitosan 60% pada tanaman bawang dayak dengan volume 0 mL, 10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, dan 50 mL memiliki data pengukuran berat yang beragam dan data pengukuran tinggi yang paling tinggi ada pada volume 30 mL.