Abdur Rivai
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Sumur Gali Di Kelurahan Jeppe’e Kec.Tanete Riattang Barat Kab.Bone Nur Azizah; Abdur Rivai; Rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.71

Abstract

 Air sumur gali mengalami penurunan kualitas dari segi bakteriologis. Air sumur masyarakat mengandung bakteri E.Coli yang dapat menyebabkan penyakit diare. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor jarak sumber pencemar, perilaku pemilik sumur gali dan konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan bakteri E.Coli pada air sumur gali di Kelurahan Jeppe’e Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional, teknik sampling yang digunakan non probality (purposive sampling) jumlah sampel 9 dan dianalisis menggunakan uji exact fisher.  Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara jarak sumber pencemar (septictank, SPAL dan kandang ternak) dengan keberadaan bakteri E.Coli pada air sumur gali dengan nilai ρ= 0,048 < α= 0,05, ada hubungan konstruksi sumur gali (bibir, dinding dan lantai sumur gali dan saluran pembuangan air limbah) dengan keberadaan bakteri E.Coli pada air sumur gali dengan nilai ρ= 0,008 < α= 0,05, dan tidak ada hubungan perilaku pemilik sumur gali (peletakan timba, mandi dan mencuci di area sumur) dengan keberadaan bakteri E.Coli pada air sumur gali dengan nilai ρ= 1,000 ˃ α= 0,05.Terdapat hubungan jarak sumber pencemar dan konstruksi sumur gali dengan keberadaan bakteri E.Coli pada air sumur gali dan tidak terdapat hubungan antara perilaku pemilik sumur gali dengan keberadaan bakteri E.Coli pada air sumur gali. Diharap kepada masyarakat agar dalam pembuatan sumur gali memperhatikan jarak sumber pencemar (septictank, SPAL, kandang ternak) dan konstruksi sumur gali (bibir sumur, dinding sumur, lantai sumur dan saluran pembuangan air limbah) agar terhindar dari cemaran bakteri E.Coli. Kata kunci : Air Sumur Gali, Sumur Gali, Jarak, Konstruksi
PENGGUNAAN ALAT PEMBAKARAN SAMPAH TANPA ASAP UNTUK MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN Abdur Rivai; Muhammad Fausy; Mulyadi Mulyadi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.417

Abstract

Alat pembakaran sampah tanpa asap atau Insinerator adalah alat yang digunakan untuk mengubah bentuk sampah menjadi ukuran yang lebih kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses modifikasi penggunaan alat pembakaran sampah tanpa asap untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen terapan dengan melakukan pengukuran pembakaran sampah tanpa asap untuk mengetahui setiap perbedaan variasi waktu yang paling optimal dari pembakaran yang akan dilakukan. Pengujian ini dilakukan dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit untuk menentukan jumlah partikel asap dan suhu tungku pembakaran yang di dapatkan. Hasil pengujian penggunaan alat pembakaran sampah tanpa asap dengan menggunakan jenis sampah organik kering seberat 750 gram untuk mengetahui partikel asap yang di hasilkan dari setiap perbedaan variasi waktu, yang memiliki partikel asap tertinggi pada percobaan 5 menit nilai partikel asap 47,97pt dengan suhu 75oC, untuk percobaan 10 menit nilai partikel asap 29,82pt dengan suhu 105oC, kemudian percobaan 15 menit nilai partikel asap 23,89pt dengan suhu 129oC, kemudian percobaan 20 menit nilai partikel asap 20,84pt dengan suhu 179oC dan partikel asap yang terendah pada percobaan 25 menit nilai partikel asap 19,04pt dengan suhu 190oC. Dalam Penelitian ini disimpulkan efektif apabila kecepatan aliran asap di dapatkan rendah dan partikel asap yang di dapatkan sangat lambat dengan suhu tungku pembakaran <800oC. Disarankan untuk mencari output yang lain bukan hanya untuk menghilangkan asapnya dan akan lebih bagus lagi jika bisa di atur secara otomatis di era perkembangan zaman ini agar dapat lebih menarik. Kata Kunci : Pembakaran Sampah Tanpa Asap