Mulyadi Mulyadi
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Low Back Pain Di PT. Maruki International Indonesia Makassar Adelia Suryani Jonathan; Mulyadi Mulyadi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1470

Abstract

Ergonomic is compatibility between working tools and workers who not suitable can cause workers to feel uncomfortable and decreased worker of productivity. One from things related of ergonomics is work position. In this case such as long standing, lifting, pushing, sitting position, etc. Workers of body activity that is not good in the long term will cause Low back pain (LBP) or Lower Back Pain (NPB).The aim of this study was to analyze the factors associated with the incidence of Low Back Pain in PT. Maruki International Indonesia Makassar .. This research is an observational analytic study with a cross sectional study design, a total sample of 58 people and using a purposive sampling method and data analysis is tested by conducting a statistical test that is chi square.The results showed there was no relation between age and the incidence of low back pain with P-value is 0.697> 0.05, there was a relation between duration time of work and the incidence of low back pain with P-value is 0.004 <0.05 and there was a relation between work ergonomics with the incidence of low back pain with P-value is 0.012 <0.05.Based on the results of this study concluded there ere no relation between the variables with the incidence of low back pain in workers at PT. Maruki International Indonesia Makssar in the factory section 1. Suggestions It is expected that workers improve their working methods of paying attention to health by applying ergonomic work principles to avoid injury, and other occupational diseases.Keywords: Low Back Pain, Age, Duration Of Work, Ergonomics
GAMBARAN SARANA SANITASI DASAR DI DUSUN LEMBANG DESA BONTO BIRAENG KECAMATAN KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA Misrah Misrah; Mulyadi Mulyadi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1353

Abstract

lingkungan rumah, seperti air bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah, dan pembuangan sampah. Sarana sanitasi tersebut harus diperhatikan untuk mencegah timbulnya kontaminasi dan untuk mencegah terjadinya perkembangbiakan vektor penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sarana sanitasi dasar di Dusun Lembang Desa Bonto Biraeng Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah observasi dengan pendekatan deskriptif atau survai ke lapangan dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 132 KK di ambil secara random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi sarana air bersih yang ada 132 rumah (100%) yang memenuhi syarat 97 rumah (73,5%) dan yang tidak memenuhi syarat 35 rumah (26,5%), sarana jamban keluarga yang ada 132 rumah (100%) yang memenuhi syarat 110 rumah (83,3%) dan yang tidak memenuhi syarat 22 rumah (16,7%), sarana pembuangan air limbah yang ada 0 rumah (100%) dan tidak memiliki 132 rumah (100%), yang memenuhi syarat 0 rumah (0%), dan tidak memenuhi syarat 132 rumah (100%) dan sarana pembuangan sampah yang ada 132 rumah (100%) yang memenuhi syarat 0 rumah (100%) dan yang tidak memenuhi syarat 132 rumah (100). Sebagai kesimpulan dari penelitian bahwa faktor sanitasi lingkungan sangat berpengaruh pada kondisi permukiman karena kondisi sanitasi lingkungan yang kurang sehat dapat menimbulkan penyakit dan apabila kondisi sarana sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat maka dapat mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.Kata kunci : Sarana Sanitasi Dasar, Lingkungan, Rumah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA MEBEL DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR Mulyadi Mulyadi; Nurhajja Arminah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1155

Abstract

Industri mebel merupakan industri yang banyak menyerap tenaga kerja baik wanita maupun pria dan merupakan salah satu usaha yang memiliki risiko kesehatan yang sangat tinggi terutama dalam hal kelelahan kerja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan kerja pada pekerja mebel di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan uji statistik berupa Chi Square dengan sampel sebanyak 30 pekerja dari 15 industri mebel. Data didapatkan melalui pengisian kuesioner, serta pengukuran terhadap kelelahan kerja pada pekerja mebel dengan menggunakan alat Reaction Timer.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh masa kerja dengan kelelahan kerja (p=0,030). Ada pengaruh lama kerja dengan kelelahan kerja (p=0,002). Ada pengaruh beban kerja dengan kelelahan kerja (p=0,008) dan tidak ada pengaruh penggunaan alat pelindung diri dengan kelelahan kerja (p=0,103).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh antara masa kerja dengan kelelahan kerja. Ada pengaruh lama kerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja, dan tidak ada pengaruh antara penggunaan alat pelindung diri dengan kelelahan kerja. Saran bagi pengelola dan pekerja industri mebel yaitu harus mengatur dan menerapkan waktu jam kerja selama 8 jam perhari agar pekerja mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Kata Kunci : Pekerja Mebel, Kelelahan Kerja.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN PEKERJA DI PT. TOP SABA MANDIRI FOOD MAKASSAR Mulyadi Mulyadi; Nurwinda Nurwinda
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.722

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan pada pekerja juga dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas. Data dari International Labour Organisation (ILO) menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan karena faktor kelelahan. Lingkungan kerja yang tidak nyaman dan tidak memenuhi syarat mengakibatkan tenaga kerja menjadi tidak bergairah untuk bekerja, mempercepat terjadinya kelelahan serta memperbesar risiko timbulnya gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja yang pada akhirnya produktivitas perusahaan pun akan menurun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang memicu terjadinya kelelahan pada pekerja dibagian produksi PT. Top Saba Mandiri Food Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan dilakukan pengujian dengan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05, dikatakan bermakna jika p < α = 0,05. Dari hasil uji statistic terhadap beberapa faktor pemicu kelelehan diperoleh bahwa faktor masa kerja (tahun) pekerja memiliki hubungan  yang signifikan dengan kelelahan pekerja nilai p = 0,04, faktor usia pekerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan pekerja dengan nilai p = 0,046, faktor suhu udara dalam ruangan memiliki hubungan yang signifikan dengan  kelelahan pekerja dengan nilai  p = 0,014, faktor sikap kerja pekerja saat bekerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan dengan nilai p = 0,014. Kemudian untuk faktor kelembaban tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan pekerja dimana nilai p = 0,375.Adapun Kesimpulan yang didapatkan yakni bahwa ada hubungan antara masa kerja, usia, suhu, dan sikap kerja terhadap kelelahan pekerja dan tidak ada hubungan antara kelembaban dengan kelelahan pekerja. Peneliti menyarankan bagi pihak menejemen PT. Top Saba Mandiri Food Makassar untuk melakukan pengelolaan terhadapa lingkungan dan para pekerja itu sendiri agar kelelehan pekerja itu bisa di atasi dengan menejemen risiko lingkungan di terapkan dengan baik dan benar seperti pengaturan tata letak ruangan, pengaturan pekerjaan sesuai usia dan masa kerja dari pekerja. Kata Kunci : Faktor Kelelahan, Pekerja
FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN PEKERJA PT. AZHAR CITRA KARYA DESA SALOJAMPU KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO Suci Safitri Syam; Mulyadi Mulyadi; Rasman Rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2763

Abstract

Gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja tentunya dapat berakibat buruk bagi kesehatan serta dapat memicu terjadinya kelelahan. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu faktor individu, faktor pekerjaan, faktor lingkungan, serta faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kelelahan Pekerja PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional, teknik yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian di PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa hasil data umur, lama kerja, berat beban kerja dengan menggunakan uji regresi diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05). Sedangkan data pengukuran kebisingan diperoleh nilai menggunakan uji regresi diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh faktor risiko antara umur, lama kerja, berat beban kerja dan kebisingan terhadap kelelahan pekerja PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Umur, Lama Kerja, Berat Beban Kerja, Kebisingan
PENGGUNAAN ALAT PEMBAKARAN SAMPAH TANPA ASAP UNTUK MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN Abdur Rivai; Muhammad Fausy; Mulyadi Mulyadi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.417

Abstract

Alat pembakaran sampah tanpa asap atau Insinerator adalah alat yang digunakan untuk mengubah bentuk sampah menjadi ukuran yang lebih kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses modifikasi penggunaan alat pembakaran sampah tanpa asap untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen terapan dengan melakukan pengukuran pembakaran sampah tanpa asap untuk mengetahui setiap perbedaan variasi waktu yang paling optimal dari pembakaran yang akan dilakukan. Pengujian ini dilakukan dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit untuk menentukan jumlah partikel asap dan suhu tungku pembakaran yang di dapatkan. Hasil pengujian penggunaan alat pembakaran sampah tanpa asap dengan menggunakan jenis sampah organik kering seberat 750 gram untuk mengetahui partikel asap yang di hasilkan dari setiap perbedaan variasi waktu, yang memiliki partikel asap tertinggi pada percobaan 5 menit nilai partikel asap 47,97pt dengan suhu 75oC, untuk percobaan 10 menit nilai partikel asap 29,82pt dengan suhu 105oC, kemudian percobaan 15 menit nilai partikel asap 23,89pt dengan suhu 129oC, kemudian percobaan 20 menit nilai partikel asap 20,84pt dengan suhu 179oC dan partikel asap yang terendah pada percobaan 25 menit nilai partikel asap 19,04pt dengan suhu 190oC. Dalam Penelitian ini disimpulkan efektif apabila kecepatan aliran asap di dapatkan rendah dan partikel asap yang di dapatkan sangat lambat dengan suhu tungku pembakaran <800oC. Disarankan untuk mencari output yang lain bukan hanya untuk menghilangkan asapnya dan akan lebih bagus lagi jika bisa di atur secara otomatis di era perkembangan zaman ini agar dapat lebih menarik. Kata Kunci : Pembakaran Sampah Tanpa Asap