Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Populisme dan Tantangan Integrasi Masyarakat di Perumnas Mandala: Reaktualisasi Pancasila Sebagai Solusi Dewi Sartika; Fretty Luciana Gurning; Puji Chairunisa; Dewi Putri Batubara; Dies L Tobing; Agnes Sitanggang; Oktavia Anjelina Saragih; Armando Fidelis Wuwu; Prayetno
Indonesian Journal of Multidisciplinary Scientific Studies Vol. 1 No. 3 (2023): Terbitan Edisi November 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STAI Raudhatul Akmal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33151/ijomss.v1i3.95

Abstract

Penelitian ini membahas dampak populisme yang bersenyawa dalam politik identitas terhadap polarisasi masyarakat, dengan fokus pada situasi di Perumnas Mandala, Indonesia. Populisme yang terkait dengan isu-isu identitas seperti agama dan budaya dapat mengancam kesatuan sosial dan stabilitas negara. Dalam konteks Perumnas Mandala, sebagai wadah keragaman masyarakat, populisme dapat mengganggu integrasi sosial dan nilai-nilai Pancasila yang dijunjung tinggi di Indonesia. Studi ini mencari jawaban atas pertanyaan mengenai dampak populisme pada polarisasi masyarakat dan bagaimana reaktualisasi Pancasila dapat menjadi solusi untuk menghadapi ancaman ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif, dengan data yang diperoleh dari berbagai sumber teks seperti buku, jurnal, dan artikel yang relevan dengan topik populisme dan Pancasila. Lokasi observasi penelitian adalah masyarakat Perumnas Mandala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populisme identitas dapat memecah masyarakat, menciptakan konflik, mengurangi kepercayaan terhadap lembaga demokratis, dan mengalihkan perhatian dari isu-isu penting. Populisme juga dapat menyebabkan diskriminasi dan stereotip. Oleh karena itu, reaktualisasi Pancasila diperlukan sebagai solusi untuk mempromosikan kesatuan, toleransi, 2 dan keadilan sosial. Penelitian ini memiliki manfaat teoretis sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut tentang populisme dan reaktualisasi Pancasila. Manfaat praktisnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman populisme terhadap integrasi sosial dan mendorong penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat di Desa Candirejo Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang Puji Chairunisa; Dewi Putri Batubara; Oktavia Anjelina Saragih; Julia Ivanna
Journal on Education Vol 6 No 4 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 4 Mei-Agustus 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i4.6122

Abstract

This research discusses the role of social media in increasing community political participation in Candirejo village, Biru Biru subdistrict, Deli Serdang district. Social media is a potential tool for the government to shape public opinion and influence political participation. In the context of a democratic country like Indonesia, public opinion has a crucial role. because it is the basis for government functions, this research uses a qualitative descriptive method, the research stage is carried out by collecting data, interviews, observations and analysis, the results of the research show that social media plays a vital role in political participation and the formation of public opinion in the digital era, with an impact good and bad. Nevertheless, the government needs to monitor political activities in the modern social media era. Social media is not only a communication platform, but also a place for information seeking, discussion and networking. This research aims to find out how social media shapes political participation in society using a qualitative descriptive approach. The research results show that social media has a significant influence in engaging, connecting, and mobilizing political participation, although the receipt of political information via social media may vary between individuals.