YANTI ANASTASYA MABUKA
Universitas Pasifik Morotai

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXSPLAININGPADA KELAS IV SD INPRES RAJA KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT JUKIP UNIPAS MOROTAI M. RAIS SALIM; YANTI ANASTASYA MABUKA
JURNAL PASIFIK PENDIDIKAN Vol 1 No 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasifik Morotai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/jukip.v1i2.11

Abstract

Penelitian dengan judul meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining di kelas IV SD Inpres Raja Kecamatan Morotai Selatan Barat. Penelitian tindakan kelas ini di lakukan terhadap 17 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 8 perempuan, penelitian dalam dua siklus. Dari hasil penelitian pada siklus I dengan mengikuti tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi), peneliti mendapatkan hasil yang belum maksimal, dimana tingkat aktiviatas guru pada siklus I yaitu 57,5%, hal ini mengakibatkan hasil belajar yang belum mencapai standar ketuntasan klasikal (80%) karena dari 17 siswa yang mencapai standar ketuntasan minimum (KKM) yaitu 5 siswa (29,47%) dan 12 siswa (70,53%) belum berhasil. Di lihat dari siklus I, maka pada siklus II, peneliti melakukan perbaikan cara mengajar sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Dengan demikian hasil penelitian pada siklus II menurut observer, guru sudah maksimal dalam hal penerapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining, dimana aktivitas guru pada siklus II yaitu 90%, karena aktivitas guru yang sudah maksimal, maka hasil belajar pada siklus II sudah mencapai standar KKM klasikal (80%). Dari 17 siswa yang berhasil yaitu 14 siswa (82,12%) dan 3 siswa (17,88%), dengan demikian dapat di simpulkan penelitian pada siklus II sudah berhasil, dan tidak perlu melakukan penelitian lanjutan kesiklus berikutnya. Sementara 3 siswa yang belum berhasilhanya di lakukan remedial.