This Author published in this journals
All Journal Jurnal Isu Teknologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN PENANGANAN BANJIR SECARA STRUKTURAL SUNGAI CIPAMOKOLAN KOTA BANDUNG Budi Nuryono; Nurcaweda Riztria Adinda; Yudi Mulyadi
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tanggal 20 Maret 2018, terjadi hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan aliran deras terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung. Titik-titik tersebut diantaranya Cicaheum, Cikadut (Jalan A.H. Nasution), Jalan Purwakarta, Antapani, yang diakibatkan meluapnya sungai Cipamokolan. Di sepanjang aliran sungai Cipamokolan dari Cicaheum sampai Jalan Soekarno Hata, beberapa anak sungai yang mengalir ke sungai Cipamokolan, yaitu sungai Cipamokolan Hulu mempunyai luas Sub DAS 6,929 Km2 dan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun (Q25th) 24,72 m3/dtk, sungai Jatihandap Wetan mempunyai luas Sub DAS 0,949 Km2 dan Q25th = 8,30 m3/dtk, sungai Cibodas mempunyai luas Sub DAS 2,056 Km2 dan Q25th = 15,03 m3/dtk, sungai Cikelir mempunyai luas Sub DAS 6,235 Km2 dan Q25th = 26,47 m3/dtk, sungai Cisaranten mempunyai luas Sub DAS 23,158 Km2 dan Q25th = 61,14 m3/dtk. Dengan menggunakan program HEC-RAS, pada kondisi debit banjir periode ulang 25 tahun (Q25th), terdapat tiga daerah yang mengalami banjir, yaitu perumahan Setra Dago Antapani ketinggian genangan sekitar 0,75 m sepanjang 160 m, daerah Muara Cibodasketinggian genangan sekitar 0,50 m sepanjang 162 m, dan samping perumahan Puri Dago Mas terjadi genangan setinggi 1,50 m, sepanjang 250 m. Secara struktural penanganan banjir pada Sungai Cipamokolan yang berada di Perumahan Setra Dago Antapani dengan meninggikan tanggul menjadi 2,50 m sepanjang 160 m, daerah Muara Sungai Cibodas penanganannya dengan membuat tanggul setinggi 1,10 m sepanjang 162 m, dan samping Perumahan Puri Dago Mas, penanganannya melalui perbaikan lereng/talud dan pembuatan tanggul setinggi 0,80 m sepanjang 250 m.