p-Index From 2019 - 2024
1.556
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Isu Teknologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DEWAN SENGKETAUNTUK MENGHINDARI TERJADINYA SENGKETA PADA PROYEK KONSTRUKSI Nurcaweda Riztria Adinda
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 6 No. 1 (2013): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sengketa Konstruksi yang terjadi pada suatu kegiatan proyek dapat membawa banyak dampak buruk bagi kelangsungan proyek yang bersangkutan bahkan proyek dapat berhenti total, dan sudah tentu para stakeholders terkait yang kemudian akan menanggung kerugian baik dari segi waktu, biaya, tenaga serta pikiran. Dewan Sengketa (Dispute Board) atau sering disingkat DB merupakan suatu lembaga independen yang telah ditunjuk dari sejak awal tahap proyek, sehingga setiap potensi perselisihan yang muncul dalam suatu proyek dapat dilakukan antisipasi sejak dini oleh DB sebelum perselisihan tersebut berkembang menjadi sebuah sengketa konstruksi yang formal.Namun jika tidak memungkinkan, maka DB akan membantu dan mendampingi para pihak yang bersengketa kepada penyelesaian sengketa konstruksi secara damai (Amicable Settlement)dengan waktu yang cepat dan biaya yang relatifmurah
KAJIAN PENGARUH PERANAN KONSULTAN PENGAWAS TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN PENDOPO DI KARAWANG JAWA BARAT Nurcaweda Riztria Adinda; Riyadi Riyadi
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 13 No. 2 (2018): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsultan pengawas merupakan jasa layanan profesional yang diberi tugas oleh pemilik proyek untuk mengawasi seluruh proses konstruksi dengan cermat secara objektif pada tahap pelaksanaan sampai selesainya konstruksi. Bagaimana pengaruh peranan konsultan dalam pelaksanaan konstruksi proyek bangunan pendopo di Karawang Jawa Barat, dan bagaimana tahapan-tahapan pekerjaan pengawasan pada proyek tersebut. Adapun tugas dan wewenang dari konsultan pengawas adalah mengawasi seluruh pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas, mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, membuat laporan periodik, memberikan masukkan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan serta memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak. Tahapan-tahapan yang seharusnya dilaksanakan dalam Proyek Pembangunan Pendopo Di Karawang Jawa Barat ini terdiri dari : 1. PCM (Pre Construction Meeting), 2. Rapat koordinasi 2 mingguan, 3. Laporan harian, 4. Laporan mingguan, 5. Laporan bulanan, dan 6. Persetujuan material. Sedangkan tahapan yang dilaksanakan oleh konsultan pengawas dilapangan hanya melakukan pengawasan berdasarkan gambar kerja, RKS dan RAB tanpa membuat laporan rutin serta melakukan rapat organisasi. Dalam pelaksanaannya konsultan pengawas tidak secara sepenuhnya melakukan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan sebagai konsultan pengawas sehingga keberhasilan proyek dalam hal pencapaian mutu, waktu, biaya, dan k3 proyek tidak dapat terlihat secara jelas walaupun proyek tersebut selesai dilaksanakan.
PENGAJUAN PENAWARAN KONSULTAN PERENCANA MENGGUNAKAN LPSE PADA PROYEK PEMBANGUNAN / RENOVASI KANTOR PENGADILAN NEGERI CIREBON Nurcaweda Riztria Adinda; Faya Nabasa br Lingga
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 14 No. 1 (2019): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin berkembangnya bidang konstruksi di Indonesia, pemerintah membuat sebuah sistem berbasis teknologi informasi yang mempermudah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi. Sistem elektronik dalam pengadaan barang dan jasa yang dapat disebut dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Layanan ini dapat membantu dalam mempercepat pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, juga dapat mengurangi tingkat ketidak-sehatan dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di bidang konstruksi. Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mengetahui tahapan pengajuan penawaran oleh konsultan perencana menggunakan LPSE, untuk mengetahui proses pengajuan penawaran menggunakan LPSE, dan untuk mengetahui dokumen apa saja yang diperlukan dalam proses pengajuan penawaran menggunakan LPSE. Sistem yang dimiliki LPSE dapat dilihat dengan mengakses LPSE dengan alamat https://lpse.lkpp.go.id/eproc4. Tahapan pengajuan penawaran dimulai dengan adanya pengumuman kualifikasi, lalu mendownload dokumen kualifikasi, lalu mengikuti penjelasan dokumen kualifikasi secara online dan terakhir mengirim data kualifikasi menggunakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik. mengklik nama tender yang diminati, lalu mendownload dokumen kualifikasi yang tersedia di kolom informasi tender, berikut dengan penjelasan dokumen kualifikasi, lalu terakhir mengirim data kualifikasi dengan cara mengklik kolom Identitas Perusahaan. Dokumen yang dibutuhkan adalah Akta Pendirian, Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional, KTP direksi dan pengurus, Data Personil Tenaga Ahli, Data Fasilitas / Peralatan / Perelngkapan yang mendukung, Daftar Pengalapan, NPWP Perusahaan dan SKKP.
KAJIAN PENANGANAN BANJIR SECARA STRUKTURAL SUNGAI CIPAMOKOLAN KOTA BANDUNG Budi Nuryono; Nurcaweda Riztria Adinda; Yudi Mulyadi
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tanggal 20 Maret 2018, terjadi hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan aliran deras terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung. Titik-titik tersebut diantaranya Cicaheum, Cikadut (Jalan A.H. Nasution), Jalan Purwakarta, Antapani, yang diakibatkan meluapnya sungai Cipamokolan. Di sepanjang aliran sungai Cipamokolan dari Cicaheum sampai Jalan Soekarno Hata, beberapa anak sungai yang mengalir ke sungai Cipamokolan, yaitu sungai Cipamokolan Hulu mempunyai luas Sub DAS 6,929 Km2 dan debit banjir rencana periode ulang 25 tahun (Q25th) 24,72 m3/dtk, sungai Jatihandap Wetan mempunyai luas Sub DAS 0,949 Km2 dan Q25th = 8,30 m3/dtk, sungai Cibodas mempunyai luas Sub DAS 2,056 Km2 dan Q25th = 15,03 m3/dtk, sungai Cikelir mempunyai luas Sub DAS 6,235 Km2 dan Q25th = 26,47 m3/dtk, sungai Cisaranten mempunyai luas Sub DAS 23,158 Km2 dan Q25th = 61,14 m3/dtk. Dengan menggunakan program HEC-RAS, pada kondisi debit banjir periode ulang 25 tahun (Q25th), terdapat tiga daerah yang mengalami banjir, yaitu perumahan Setra Dago Antapani ketinggian genangan sekitar 0,75 m sepanjang 160 m, daerah Muara Cibodasketinggian genangan sekitar 0,50 m sepanjang 162 m, dan samping perumahan Puri Dago Mas terjadi genangan setinggi 1,50 m, sepanjang 250 m. Secara struktural penanganan banjir pada Sungai Cipamokolan yang berada di Perumahan Setra Dago Antapani dengan meninggikan tanggul menjadi 2,50 m sepanjang 160 m, daerah Muara Sungai Cibodas penanganannya dengan membuat tanggul setinggi 1,10 m sepanjang 162 m, dan samping Perumahan Puri Dago Mas, penanganannya melalui perbaikan lereng/talud dan pembuatan tanggul setinggi 0,80 m sepanjang 250 m.
MANAJEMEN WAKTU PEKERJAAN RENOVASI BANGUNAN WISMA DAN PPPTK PERTANIAN CIANJUR Nurcaweda Riztria Adinda; Kumpul Egi Priyatna
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek adalah sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga menimbulkan bermacam keahlian (skill dari berbagai profesi dan organisasi). Setiap proyek adalah unik, bahkan tidak ada dua proyek yang persis sama. Proyek adalah aktifitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran (goals) proyek dalam kurun waktu tertentu. Adapun aspek-aspek manajemen waktu yaitu penentuan penjadwalan proyek, mengukur dan membuat laporan dari kemajuan proyek, membandingkan penjadwalan dengan kemajuan proyek sebenarnya di lapangan, mentukan akibat yang ditimbulkan oleh perbandingan jadwal dengan kemajuan di lapangan pada akhir penyelesaian proyek, merencanakan penanganan untuk mengatasi dan akibat tersebut, yang terakhir memperbaharui kembali penjadwalan proyek (mengevaluasi pekerjaan).
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEREMAJAAN KANTOR MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE Nurcaweda Riztria Adinda; Ade Arifianto
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal ISU Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan industri konstruksi di Indonesia yang sangat maju, pembangunan sarana fisik perlu suatu pengelolaan yang serius, mengingat semakin besarnya ukuran proyek dan semakin kompleksnya ketergantungan antara satu bagian pekerjaan dengan pekerjaan yang lain dalam satu proyek untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam manajemen konstruksi, perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dari industri jasa konstruksi dapat diatur sesuai dengan sumber daya yang ada. Dalam pelaksanaan suatu proyek bisa mengalami kerugian atau keuntungan. Di dalam Konsep Nilai Hasil akan dikaji untuk meramalkan apakah biaya penyelesaian proyek sesuai dengan rencana awal jadwal proyek dalam setiap periode pelaporan. Metode Konsep Nilai Hasil adalah suatu metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya proyek. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya untuk penyelesaian pekerjaan yang tersisa dan seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat peleporan. Konsep Nilai Hasil dapat meramalkan waktu penyelesaian proyek lebih dini pada setiap periode waktu pelaporan. Pada Proyek Peremajaan Kantor PT. Len Industri (Persero) Gedung B Lantai 2 dan 3 ini, biaya pelaksanaan proyek lebih besar dari nilai kontrak. Hal ini ditunjukkkan dari besarnya nilai kontrak sebesar Rp. 4.122.000.000,00 dan biaya pelaksanaan Rp. 4.122.169.100,33. Kontraktor mendapatkan kerugian sebesar Rp. 62.026,00 hal ini ditunjukkan dengan besarnya CV (Cost Varian) komulatif minggu ke-11 dan CPI (Cost Performance Index)= 0,999 <1.
PENGAWASAN PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK HEAD QUARTER OFFICE CV. BIENSI FESYENINDO – BANDUNG Nurcaweda Riztria Adinda; Syahrizal Abdul Malik Ibrahim
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, kita dituntut untuk semakin kompeten pada keahlian kita masing-masing. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sangat terasa di semua yang termasuk dibidang Teknik Sipil khususnya pengawasan pada proses sebuah pembangunan. Pada pengawasan suatu proyek, perlu menentukan dan mengatur tahapan kerja setiap jenis pekerjaan, schedule yang telah di perhitungkan sehingga dapat di persiapkan dengan matang. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang tersusun berdasarkan kebutuhan material dan volume pekerjaan. Semuanya ini berguna untuk mengetahui jumlah penggunaan tenaga kerja dan peralatan-peralatan yang akan dipergunakan.
ANALISIS KINERJA WAKTU DAN BIAYA PROYEK RUMAH DERET TAMANSARI MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE Nurcaweda Riztria Adinda; Dani Romadoni
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 17 No. 1 (2022): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan, mengerjakan, dan mengendalikan aktivitas suatu proyek untuk memenuhi kendala waktu dan biaya proyek. Salah satu contoh proyek yang akan dianalisis yaitu proyek pembangunan Rumah Deret Tamansari dengan metode Earned Value Concept. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Anggaran Biaya, Time Schedule, laporan progres mingguan hingga minggu ke-26, serta data pendukung lainnya. Hasil penelitian didapat Budgeted Cost for Work Schedule (BCWS) sebesar Rp31.224.510.066, Actual Cost for Work Performed (ACWP) sebesar Rp31.505.468.722, dan Budgedted Cost for Work Performed (BCWP) sebesar Rp32.613.433.294. setelah ketiga indikator tersebut didapatkan selanjutnya dihitung Varians Biaya (CV) sebesar Rp1.107.964.572, dan Cost Performance Indeks (CPI) senilai 1,035>1 yang artinya proyek mengeluarkan biaya lebih sedikit dari anggaran. Sedangkan Varians Waktu (SV) didapatkan sebesar Rp1.388.923.227 dan Schedule Performance Indeks (SPI) senilai 1,044>1 yang artinya proyek mengalami percepatan dari rencana. Perhitungan prediksi penyelesaian waktu sebesar 36,5 minggu dan biaya akhir proyek sebesar Rp64.228.713.859 lebih kecil dari anggaran yaitu sebesar Rp66.487.469.000.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN AMPHITHEATRE CILETUH KOTA SUKABUMI Nurcaweda Riztria Adinda; Tri Wahyu Permana
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 17 No. 2 (2022): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi merupakan hal yang penting dalam memajukan infrastrukur Indonesia, hal ini menjadi pemicu banyaknya pembangunan konstruksi. Pada pembangunan konstruksi, tak akan lepas dari kegagalan, baik kegagalan dalam segi waktu, biaya atau kualitas. Hal ini dapat merugikan pelaku jasa konstruksi, maka dari itu untuk mensiasati hal ini dilakukanlah manajemen risiko. Tujuan penulis dalam penelitian ialah Mengetahui faktor-faktor risiko yang dihadapi pelaku jasa konstruksi, mengetahui faktor risiko paling dominan yang merugikan kinerja biaya dan kinerja waktu konstruksi, mengetahui bagaimana menentukan usulan respon risiko yang paling dominan pada proyek Amphitheatre Ciletuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitiatif. Dari pengolahan data didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 22 variabel risiko yang relevan terjadi pada pelaksanaan proyek pembangunan Amphitheatre Ciletuh, setelah dilakukan analisis ditemukan 3 variabel risiko yang dominan berdampak terhadap biaya, yaitu, perubahan spesifikasi atau desain, kecelakaan tenaga kerja, dan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan risiko yang dominan terhadap waktu ditemukan 3 variabel risiko yaitu, perubahan spesifikasi atau desain, keterlambatan pembayaran pada sub-kontraktor utama, dan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Respon terhadap risiko yang paling dominan berdampak terhadap biaya (perubahan desain/spesifikasi) adalah dengan cara melakukan kontrol yang tidak terlalu ketat pada risiko ini. Sedangkan respon terhadap risiko yang paling dominan berdampak terhadap waktu (perubahan desain/spesifikasi) adalah mengajukan claim perpanjangan waktu akibat adanya perubahan desain/ spesifikasi.
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN PASAR (STUDI KASUS: PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN PASAR CIPEUNDEUY BANDUNG BARAT) Nurcaweda Riztria Adinda; Ikhsan Aunal Gumelar
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 18 No. 2 (2023): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen waktu merupakan salah satu aspek penting yang sangat mempengaruhi biaya dan waktu dalam pelaksanaan suatu proyek. Keberhasilan suatu proyek konstruksi atau kegagalan dalam penyelesaian proyek tergantung dari perencanaan penjadwalan dan pengendalian proyek yang dikelola secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan manajemen waktu pada perencanaan proyek konstruksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penerapan manajemen waktu pada saat perencanaan proyek pembangunan pasar difokuskan pada perencanaan penjadwalan yang meliputi beberapa tahapan yaitu membuat WBS, mengestimasi durasi setiap kegiatannya, mendefinisikan ketergantungan antar kegiatan, mengurutkan kegiatan, dan menyusun penjadwalan. Dapat diketahui durasi total proyek tersebut yaitu selama 173 hari yang artinya durasi proyek ini dapat dilaksanakan sesuai rencana dari pemilik proyek / owner 183 hari. Terdapat beberapa uraian pekerjaan yang berada pada jalur kritis yang perlu diperhatikan yaitu Pekerjaan Bongkaran Bangunan Pasar Lama, Pek. Galian Tanah Pondasi + Saluaran Air Kotor, Pek. Pondasi Poer Plat, Pek. Sloof, Pek. Pondasi Batu Kali, Pas. Dinding Bata Merah, Pas. Plesteran dan Pas. Acian.