<![CDATA[Pendidikan ialah suatu hal yang terangkai dalam suatu proses yang dilaksanakan guna menuju suatu capaian di dalam kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas model STEM pada pembelajaran IPAS. STEM ialah akronomi dari Science Technologi Engineering Matematic yang menyebutkan STEM ini ialah suatu hal dalam pendekatan guna untuk mengupayakan suatu hal yang ingin di gabungkan dari keempat bagaian STEM yang ada kemudian di jadikan suatu kegiatan belajar yang dilandasi dengan keterhubungan dengan dunia pendidikan yang nyata. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif eksperimental. Bentuk desain one group prestest dan posttest penelitian ini dilakukan di SDN 25 Mandau di Kabupaten Bengkali pada kelas IV. Jumlah populasi dan sample pada penelitian ini berjumlah 73 siswa. Teknik pengumpulan data yang dipakai peneliti adalah tes dan non tes (wawancara dan dokumentasi). Tes untuk siswa dalam penelitian ini menggunakanmpertanyaan objektif, sebanyak 20 pertanyaan. Teknik analisis 20 soal pretest dan posttest menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, uji normalisasi, dan uji-t. Maka berdasarkan hasil Posttest didapatlah hasil bahwa diantara 24 siswa pada kelas interval 60-67, 3 siswa (12,5%), kelas interval 68-75 adalah 8 siswa (33,4%), kelas interval 76-83 ada 6 siswa (25%), di kelas 84-91 5 siswa (20,8%), dan di kelas 92-100 5 siswa (8,3%). Didapatkan hasil derajat ketuntasan soal tes siswa, 20 siswa sudah tuntas dan 4 siswa belum tuntas. Berdasarkan perbandingan nilai Pretest dan Posttest dikatakan mengalami kenaikan hasil belajar yang ditandai dengan rata-rata posttest lebih tinggi.]]>
