Hastaniah Hastaniah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INVENTARISASI DAN PEMETAAN POHON BUAH (EDIBLE FRUITS) DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) DIKLAT FAHUTAN UNMUL SAMARINDA Maria Yani Mapa; Rita Diana; Hastaniah Hastaniah; Paulus Matius; Rustam Rustam
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 12, No 2 (2022): Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v12i2.58806

Abstract

Forest areas with special purpose of forestry education and training of Forestry Faculty of Mulawarman University, is a tropical rainforest with a variety of vegetation types, including woody trees, lianas, herbs, and many types of edible fruit trees. The objective of this study was to inventory and map the distribution of edible fruit trees, as well as to calculate the diversity index. This study was carried out at KHDTK, Faculty of Forestry, Mulawarman University. It was carried out between December 2021 and July 2022. The technique used in this study directly recorded fruit trees at the research site. Transect sampling was used for the study, with A transect having a width of 20 m and a length of 920 m, 1000 m for transect B, 1000 m for transect C, and 600 m for transect D. The transect line will be determined with the intention of crossing the contour line, taking into account the representativeness of the observed community type. The study's four transects recorded 18 tree species from 235 individuals. This result found 12 edible fruits in transect A, eight edible fruits in transect B, 12 edible fruits in transect C, and seven edible fruits in transect D. This study reveals four dominant Moraceae species: Artocarpus elasticus, Artocarpus rigidus, Artocarpus longifolius, Artocarpus lanceifolius, and Artocarpus integer.Keywords: Inventory, KHDTK, edible fruits AbstrakKawasan hutan hujan tropis yang terdapat di Samarinda sangat tinggi dengan keanekaragaman vegetasi antara lain merantian, semak belukar, liana dan rerumputan, serta aneka tumbuhan buah-buahan yang dapat dimakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi dan memetakan sebaran pohon buah-buahan yang dapat dimakan serta menganalisis tingkat keanekaragaman pohon buah tersebut. Penelitian ini dilakukan di HDTK Diklat Kehutanan Fahutan Unmul pada bulan Desember 2021 sampai dengan Juli 2022. Metode yang digunakan adalah dengan pencatatan pohon buah-buahan secara langsung di lokasi penelitian dengan membuat transek. Setiap transek memiliki lebar 20 m dan panjang 920 m untuk transek A, 1000 m untuk B 1000 m, 1000 m untuk C 1000 m dan 600 m untuk D. Hasil keempat transek tersebut mencatat 18 jenis pohon dari total 235 individu. Transek A memiliki 12 spesies, transek B memiliki 8 spesies, transek C memiliki 12 spesies, dan transek D memiliki 7 spesies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pohon buah-buahan yang paling banyak ditemukan adalah dari famili Moraceae, yaitu Artocaprus elasticus, A.rigidus, A. longifolius, A. lanceifolius dan A. integer.Kata Kunci: Inventarisasi, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus, Pohon penghasil buah
ESTIMASI KARBON STOK PADA PEPOHONAN DI ARBORETUM LABORATORIUM SUMBERDAYA HAYATI KALIMANTAN (LSHK), UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA Rita Diana; Oscar Situmorang; Hastaniah Hastaniah; Sutedjo Sutedjo; Chandradewana Boer
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 12, No 1 (2022): Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v12i1.53870

Abstract

The arboretum is a collection of various plants or vegetation that has been planted for research and education purposes. Furthermore, vegetation is a carbon dioxide gas absorbent and an oxygen-producing source, both of which are required by living things as a source of breathing. The objective of this study is to estimate carbon accumulation and potential carbon dioxide absorption with vegetation in the arboretum of the LSHK, as well as to understand the contribution of each type of vegetation in the arboretum to carbon dioxide absorption. The method used in this study is a census form which then measures both diameter and height on all vegetation larger than 5 cm in diameter. Allometries are used to analyze carbon accumulation and carbon dioxide absorption. Field measurements revealed 44 trees and 17 sapling species, 24 families, and 352 individuals. Aquilaria malaccensis has the most extensive carbon stock of trees, with 17,610.41 kg/species; Anisoptera costata comes in second, with 11,497.75 kg/species.Arenga pinnata, on the other hand, has the lowest carbon stock, with an average of 8.32 kg/individual tree. The species Aquilaria malaccensis has the most extensive carbon stock of saplings, with 35 individuals and 239.52 kg/species of total carbon stock. Meanwhile, Diospyros blancoi is the first lowest carbon stock, with a total of 0.54 kg/species. Aquilaria malaccensis has the highest potential for carbon dioxide absorption of any tree, with 64,571.52 kg/species. Otherwise, Arenga pinnata has the lowest value of 30.49 kg/species. The most significant result for saplings was Aquilaria malaccensis, with a value of 878.24 kg/type, followed by Diospyros blancoi, with a value of 1.99 kg/species.Keywords: Tree, Sapling, Carbon stock, ArboretumAbstrakArboretum adalah koleksi berbagai jenis tanaman atau vegetasi yang ditanam untuk penelitian, pendidikan. Selain itu, vegetasi juga merupakan penyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai sumber pernapasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkirakan akumulasi karbon dan potensi penyerapan karbon dioksida dengan vegetasi di Arboretum Laboratorium Sumber Daya Hayati Kalimantan, mengetahui kontribusi setiap jenis vegetasi dalam Arboretum dalam penyerapan karbon dioksida. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk sensus pada semua vegetasi yang berdiameter ≥ 5 cm, mengukur diameter dan tinggi. Analisis akumulasi karbon dan penyerapan karbon dioksida dilakukan menggunakan allometrik. Pengukuran lapangan menemukan 44 spesies pohon dan 17 jenis sapihan, 24 famili, dan 352 individu. Analisis data yang diperoleh stok karbon pohon yang paling besar adalah Aquilaria malaccensis dengan 17.610,41 kg/jenis, selanjutnya yang kedua adalah Anisoptera costata, dengan 11.497,75 kg/jenis. Di sisi lain, stok karbon terendah adalah Arenga pinnata dengan nilai 8,32 kg/jenis. Stok karbon sapihan yang paling besar adalah spesies Aquilaria malaccensis, dengan 35 individu dan 239,52 kg/jenis dari total stok karbon. Sementara itu, Diospyros blancoi, dengan jumlah 0,54 kg/jenis, merupakan stok karbon terendah pertama. Potensi penyerapan karbon dioksida untuk pohon yang diperoleh hasil yang paling besar adalah Aquilaria malaccensis dengan nilai 64.571,52 kg/jenis, yang terendah adalah Arenga pinnata dengan nilai 30,49 kg/jenis, dan untuk sapihan didapat hasil yang terbesar Aquilaria malaccensis dengan nilai 878,24 kg/jenis lalu yang terendah Diospyros blancoi dengan nilai 1,99 kg/jenis.Kata kunci: Pohon, Sapihan, Stok karbon, Arboretum